Contoh Teks Ulasan

FAST DOWNLOADads
Download

–  Ulasan atau biasa juga disebut dengan resensi yakni salah satu topik pembahasan mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 8. Biasanya, pola teks ulasan yang ada di dalam pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai gaya bahasa yang lebih sederhana daripada ulasan yang ada di internet maupun koran nasional.


Ulasan juga bisa digunakan sebagai tolak ukur sebelum tetapkan untuk membaca atau menonton sebuah karya. Sebelum membaca sebuah buku atau menonton film, niscaya kita akan mencari ulasannya terlebih dahulu di internet, bukan? Teks ulasan bisa dikatakan sebagai teks yang berisi penilaian terhadap buku atau film, sehingga memudahkan kita untuk tetapkan apakah buku atau film tersebut layak untuk dinikmati atau tidak.


Berikut beberapa klarifikasi mengenai pengertian ulasan dan hal-hal lainnya.


Pengertian Teks Ulasan


  Ulasan



Pengertian ulasan di dalam KBBI yakni tafsiran, kupasan, ataupun komentar terhadap sebuah objek. Macam-macam objek yang bisa dibentuk ulasannya yakni buku, drama, novel, puisi, film, maupun lagu. Biasanya, teks ulasan berisi banyak sekali macam penilaian yang bersifat kritis, berimbang, serta jujur tanpa ada tedensi apa pun.



Menurut Gerot dan Wignell, teks ulasan yakni teks yang mempunyai fungsi untuk mengukur, menilai, dan memikirkan kritik mengenai suatu karya atau insiden yang diulas tersebut.


Berbeda dengan pendapat jago di atas, Hylan dan Diani beropini bahwa ulasan yakni sebuah teks yang berisi kupasan serta penilaian dari sebuah karya sastra. Penilaian ini nantinya akan dijadikan tolak ukur dalam mengenalkan sebuah karya kepada pembacanya.


Dari beberapa pengertian di atas, sanggup disimpulkan bahwa teks ulasan yakni sebuah teks yang berisi sebuah tafsiran ataupun komentar dengan tujuan untuk menilai ataupun memberikan kritik terhadap sebuah objek (bisa buku, drama, novel, puisi, film, atau lagu). Teks ulasan ini nantinya akan diterbitkan dan dijadikan tolak ukur bagi penikmat karya tersebut.


Ciri Ciri Teks Ulasan


  Ulasan


Teks ulasan biasanya ditulis oleh kritikus atau seseorang yang sudah jago di bidang karya yang sedang diulas. Misalnya, ulasan film akan dikeluarkan oleh seorang pengamat film dan ulasan sastra akan dibentuk oleh pengamat sastra.


Teks ulasan bisa juga dikeluarkan oleh penikmat sebuah karya dengan sudut pandang sebagai penikmat.  Selain itu, umumnya, ulasan yang dikeluarkan oleh seorang profesional dan penikmat tetap mempunyai ciri yang sama. Berikut ciri-ciri teks ulasan:




  • 1. Memiliki Struktur yang Tetap




Teks ulasan selalu mempunyai struktur penulisan yang sama. Yakni terdiri dari belahan orientasi ulasan, tafsiran ulasan, penilaian ulasan, dan yang terakhir yakni rangkuman keseluruhan ulasan. Struktur ini dilarang berubah urutannya dan menjadi salah satu ciri teks ulasan yang paling menonjol.




  • 2. Memberi Informasi Mengenai Sebuah Karya




Teks ulasan harus selalu memberi informasi mengenai sebuah karya. Dari mulai identitas karya dan sinopsis keseluruhan karya tersebut. Biasanya, informasi yang dikeluarkan oleh pengulas didasarkan oleh sudut pandang subjektif yang tetap memuat fakta-fakta yang  ada dalam karya atau produk tersebut.




  • 3. Memberikan Pandangan atau Opini




Hal yang paling vital dalam sebuah teks ulasan yakni adanya pandangan atau opini pengulas terhadap objek yang diulas. Syarat pandangan atau opini ini yakni harus menggunakan sudut pandang subjektif tetapi tetap berpegang pada fakta yang ada di dalam karya. Opini yang dikeluarkan juga harus adil dan dilarang dikeluarkan berdasarkan kedekatan personal dengan si pembuat karya.




  • 4. Dibuat untuk Memberi Pandangan Secara Umum Kepada Khalayak




Ciri lain dari sebuah teks ulasan yakni dibentuk untuk memberikan gambaran kasar kepada khalayak, apakah karya tersebut perlu dilihat atau tidak. Inilah kenapa kritik sastra atau ulasan sangat mempengaruhi keberadaan sebuah karya di pasar. Sebab, ulasan yang baik tentu akan mengundang lebih banyak orang. Sedangkan ulasan yang jelek akan membuat orang berpikir dua kali soal objek yang diulas.


Unsur Teks Ulasan


  Ulasan


Sama menyerupai teks lainnya, teks ulasan atau biasa disebut dengan resensi ini juga mempunyai beberapa unsurnya tersendiri. Secara umum, teks ulasan mempunyai unsur berupa orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman dengan klarifikasi menyerupai di bawah ini:



  • Orientasi berisi pemberitahuan kepada pembaca perihal karya jenis apa yang diulas. Biasanya berisi informasi mengenai pembuat karya, jenis karya, hingga ke identitas karya yang ditulis. Di sini pembaca akan mengenal soal karya yang akan diulas.

  • Tafsiran biasanya berisi ‘bedahan’ karya berdasarkan sudut pandang pengulas. Berbagai hal yang biasanya ada di dalam tafsiran yakni keunikan karya, bagaimana kualitas karya di mata si pengulas dan banyak sekali hal lainnya.

  • Evaluasi biasanya berisi kritikan yang membangun dari sudut pandang si pengulas. Di sinilah biasanya pengulas memberi nilai terhadap sebuah karya, baik itu sastra dan film.

  • Rangkuman yang biasanya berisi kesimpulan dari seluruh resensi yang ditulis oleh si pengulas. Dalam rangkuman, biasanya peresensi akan memberikan opini pribadi dan memberi pendapat apakah karya tersebut layak beli/tonton atau tidak.


Struktur Teks Ulasan


  Ulasan


Sedangkan struktur penulisan resensi buku biasanya terdiri atas:



  • Judul Resensi

  • Identitas Karya

    • Judul Buku

    • Pengarang

    • Penerbit

    • Tahun Terbit

    • Tebal Buku

    • Harga Buku



  • Pembukaan/perkenalan resensi

  • Tubuh Resensi

    • Sinopsis

    • Ulasan

    • Keunggulan

    • Kekurangan

    • Tinjauan Buku



  • Penutupan yang biasanya berisi kesimpulan, kritik, dan saran yang membangun.


Jenis Teks Ulasan


  Ulasan


Ulasan sendiri mempunyai beberapa tipe yang dibedakan berdasarkan gaya penceritaannya. Beberapa jenis teks ulasan tersebut adalah:




  • 1. Teks Ulasan Informatif




Teks resensi menyerupai ini biasanya hanya memberi gambaran umum sebuah karya. Peresensi biasanya hanya memperkenalkan karya dengan bahasa yang lugas, singkat, dan padat. Orientasi penulisan juga difokuskan kepada kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi, tanpaa memaparkan semua isi karya secara lengkap.




  • 2. Teks Ulasan Deskriptif




Seperti namanya, teks resensi jenis ini biasanya lebih memokuskan resensi pada setiap belahan karya yang diulas. Biasanya, teks resensi deskriptif ini digunakan untuk meresensi jenis karya fiksi yang memang memerlukan gambaran terperinci biar isi resensi hingga kepada pembaca.


Dalam resensi deskriptif, peresensi biasanya mengulas dengan lebih detail dan lengkap, mulai dari manfaat hingga ke argumentatif yang menyakinkan dalam sebuah karya yang diresensi.




  • 3. Teks Ulasan Kritis




Teks ulasan ini biasanya lebih detail daripada teks ulasan deskriptif. Seperti namanya, teks ulasan kritis memang sebuah resensi yang mengritisi sebuah karya dengan menggunakan pendekatan tertentu.


Teks ulasan yang satu ini harus memberikan pandangan objektif dari suatu karya. Jadi, peresensi dilarang menuliskan pendapat pribadinya ke dalam sebuah teks ulasan kritis. Teks ulasan ini biasanya bersifat netral dan bisa dijadikan pegangan terhadap sebuah karya tertentu.


Manfaat Teks Ulasan


  Ulasan


Manfaat teks ulasan sendiri sanggup dirasakan oleh 3 kalangan yang berbeda: manfaat bagi pembaca, manfaat bagi penulis resensi, dan manfaat bagi pemilik karya.


Manfaat Bagi Pembaca


Berikut beberapa manfaat teks resensi bagi pembaca:



  • Menerima informasi mengenai kualitas dan kelayakan sebuah karya

  • Pembaca sanggup mendapatkan gambaran objektif dari kekurangan dan kelebihan karya yang ditulis oleh resensor

  • Dari informasi dan gambaran objektif yang diterima, pembaca sanggup mempertimbangkan untuk membeli/menonton karya tersebut atau tidak

  • Pembaca sanggup memperoleh ilmu sekaligus masukan dari sebuah resensi karya


Manfaat Bagi Penulis


Berikut beberapa manfaat teks resensi untuk penulis:



  • Penulis sanggup melatih perilaku objektif, kritis, dan intelektualnya ketika melaksanakan resensi terhadap sebuah karya

  • Penulis sanggup mengasah kejeliannya dalam memandang kelebihan dan kekurangan karya

  • Teks resensi yang baik biasanya yakni teks yang bisa menarik pembaca. Jadi, seorang resensor juga bisa melatih kepekaan sosial dengan mencari tahu gaya resensi menyerupai apa yang disukai oleh pembaca. Akan lebih baik lagi, kalau pembaca pada akibatnya mendiskusikan karya yang diresensi


Manfaat Bagi Pemilik Karya


Beberapa manfaat teks resensi bagi pemilik karya yakni sebagai berikut:



  • Dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan karya. Hal ini bisa menjadi jalan perbaikan untuk karya si penulis ke depannya.

  • Resensi sanggup menjadi media promosi bagi si pemilik karya.


Tujuan Teks Ulasan


  Ulasan


Teks ulasan sendiri sebetulnya dibentuk demi memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Beberapa tujuan teks ulasan adalah:



  • Memberikan pandangan kasar atau garis besar sebuah karya kepada khalayak

  • Memberikan opini atau pertimbangan kepada pembaca perihal baik-buruknya sebuah karya dan apakah karya tersebut layak beli atau tidak

  • Untuk memberi kode kepada pembaca supaya mereka mempunyai opini pribadi terhadap sebuah karya yang sedang diulas.


Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan


  Ulasan


Ada beberapa kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam pembuatan teks ulasan. Kaidah kebahasaan tersebut yakni :




  • Istilah




Istilah sanggup diartikan sebagai sebuah kata atau gabungan beberapa kata yang mengungkapkan makna sebuah konsep, sifat, keadaan, atau proses yang mempunyai ciri khas dalam bidang tertentu. Dalam teks ulasan, biasa digunakan istilah tertentu yang hanya dipahami oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang tersebut.


Biasanya, istilah masuk ke dalam kata khusus dari sebua topik umum. Misalnya, dengan kata bunga maka ada istilah mawar yang merujuk pada bunga berkelopak indah dan berduri.




  • Sinonim dan Antonim




Kaidah kebahasaan teks ulasan tidak bisa lepas dari  sinonim dan antonim. Sinonim yakni persamaan kata dan antonim yakni lawan kata.


Contoh sinonim yakni obrolan : dialog, inti : pusat, paragraf : alinea dan lain-lain.


Contoh antonim yakni kanan : kiri, atas : bawah, benci : cinta, dan lain-lain.




  • Nomina atau Kata Benda




Penggunaan nomina atau kata benda juga tidak bisa dilepaskan dari sebuah teks ulasan. Nomina sendiri yakni kelas kata yang biasanya menyatakan sebuah objek, baik nama tempat, nama orang, atau nama benda yang sedang dibahas.


Nomina sendiri dibedakan menjadi nomina faktual dan nomina abstrak. Nomina faktual yakni kata benda yang mempunyai wujud dan bisa disentuh, contohnya buku, cermin, dan lain sebagainya. Sedangkan nomina absurd berarti kata benda yang tidak mempunyai wujud yang nyata, menyerupai angin, udara, pikiran, perasaan, cinta, dan lain sebagainya.




  • Verba atau Kata Kerja




Penggunaan verba juga tidak bisa dipisahkan dari sebuah teks ulasan. Penggunaan verba dibedakan menjadi dua, yakni verba aktif dan pasif.


Sebuah verba disebut aktif apabila subjek kalimat berperan sebagai pelaku dan melaksanakan sebuah tindakan. Sebaliknya, sebuah verba disebut pasif apabila subjek dijadikan sebuah sasaran dalam sebuah kalimat.




  • Pronomina atau Kata Ganti




Pronomina biasanya digunakan untuk menggantikan nomina ataupun subjek. Misalnya kata ganti orang yang bisa berupa bapak, ibu, saudara, mbak, kakak, dan lain sebagainya. Kata ganti pemili berupa –nya, -ku, -mu.




  • Konjungsi




Konjungsi yakni kata penghubung yang sanggup menghubungkan dua kalimat atau paragraf. Beberapa konjungsi yang ada adalah:


Dan, atau, tetapi, jika, agar, meskipun, alih-alih, karena, sebab, dan lain sebagainya.




  • Preposisi dan Partikel




Preposisi dan partikel yakni kaidah kebahasaan yang selalu digunakan dalam banyak sekali jenis teks. Contoh preposisi yakni di, ke, dari, pada, daripada, dan lain sebagainya. Biasanya preposisi berfungsi sebagai pembentuk frasa.


Partikel sendiri biasanya mempunyai fungsi untuk membatasi jumlah nomina dengan contohnya yakni si dan sang.




  • Menggunakan Perbandingan




Meskipun tidak selalu ada, perbandingan biasanya digunakan sebagai materi perbandingan dalam membuat sebuah teks ulasan. Ungkapan perbandingan yakni daripada, sebagaimana, demikian, dan lain sebagainya.


Perbedaan Ulasan Buku, Film, dan Lagu


  Ulasan


Banyak yang menerka bahwa teks ulasan atau resensi hanya berlaku untuk sebuah karya sastra atau buku saja. Padahal, ada begitu karya selain sastra yang bisa diulas. Misalnya film, lagu, dan drama.


Lantas, apa, sih, perbedaan antara ulasan buku, film, dan lagu?


Selain objeknya, perbedaan ketiga ulasan itu terletak pada teknik pengulasannya. Ulasan buku biasanya mengulas perihal isi buku. Unsur intrinsik dan ekstrinsik, serta kelebihan dan kelemahan buku biasanya dijabarkan secara lengkap.


Ulasan film biasanya mengomentari akting dari para aktor, jalan cerita, hingga kekreatifan sutradara dalam mengemas sebuah film. Ulasan film biasanya lebih dalam dan lebih detail dalam memberika pandangan dan kritik.


Sedangkan ulasan lagu biasanya lebih sederhana, tetapi mengupas makna lirik dengan lebih dalam. Ulasan dalam lagu nyaris sama dengan ulasan puisi. Bedanya adalah, ulasan dalam lagu selalu disertai dengan mengomentari nada, sedangkan puisi tidak.


Cara Membuat Teks Ulasan


Ada beberapa langkah dalam membuat resensi. Berikut beberapa caranya:



  • Memilih karya yang akan diresensi

  • Membaca atau menonton karya yang ingin sebelum diresensi

  • Mengidentifikasi identitas karya, jangan lupa untuk menyertakan sinopsis karya

  • Menganalisis unsur ektrinsik yang ada di dalam karya tersebut.

  • Menganalisis kekurangan dan kelebihan karya

  • Berikan opini atau pandangan pribadi terhadap karya yang diulas

  • Sebagai penutup, berikan penilaian berupa kritik, saran, dan kesimpulan.


Contoh Teks Ulasan dan Strukturnya


  Ulasan


Ada beberapa pola teks ulasan yang bisa dipelajari. Teks ulasan ini dibagi berdasarkan jenis karyanya, yakni teks ulasan buku, teks ulasan drama, teks ulasan film, teks ulasan puisi, dan teks ulasan lagu.


Berikut beberapa contohnya:




  • Contoh Teks Ulasan Buku Non-Fiksi




  Ulasan



Memperbaiki Iman Bersama Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah


Identitas Buku


Judul Buku: Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah


Pengarang: Jasiman, Lc.


Penerbit: Era Adicitra Intermedia


Tahun Terbit: 2016


Tebal Buku: xviii + 294 halaman


Harga Buku: Rp. 80.000,-


 


Salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT yakni dengan berguru agama lebih ulet lagi. Tarbiyah bukan lagi menjadi keinginan, tapi sudah sewajarnya untuk menjadi kebutuhan. Karena dalam hidup, kita yang membutuhkan Allah, bukan sebaliknya. Mencari ilmu agama bisa dibilang sebagian dari agama itu sendiri.


Sinopsis Buku


Dalam praktiknya, proses tarbiyah biasanya dilakukan secara tatap muka. Melalui murabbi/murabbiah yang mengajarkan mengenai tauhid dan tarbiyah secara langsung. Tetapi, kalau ingin lebih mendalami ilmu tarbiyah, tidak ada salahnya untuk membaca buku karya Jasiman, Lc. ini.


Pembahasan tarbiyah dimulai dengan hal yang paling dasar. Pertama, bagaimana cara menjaga syahadatain kita sebagai seorang muslim. Syahadat mungkin yakni hal yang terlihat sepele lantaran semua orang tentu mengetahui tentag syahadat. Tetapi makna syahadat tidak sesederhana itu. Sebab, syahadat sebetulnya yakni pintu gerbang menuju keislaman yang sejati. Jika pintunya tidak kita pahami dengan baik, bagaimana kita bisa memahami islam itu sendiri?


Pemahaman perihal syahadat, makna, hingga asas dasar mengenai syahadat merupakan pondasi penting untuk keimanan seorang muslim selanjutnya. Pentingnya mengetahui makna dan realisasi dari makna syahadat ternyata sangat besar lengan berkuasa besar terhadap kehidupan kita sebagai seorang muslim yang baik.


Setelah  mengetahui makna syahadat dengan baik, maka masuklah kita ke belahan tarbiyah selanjutnya. Yakni belahan mengenal Allah yang tentu menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang sangat ingin bertemu denganNya di Yaumil Akhir kelak. Dalam belahan mengenal Allah, pada awalnya kita perlu disadarkan bahwa Dia ada dan selalu ada untuk kita. Segala bukti dari eksistensiNya harus dipahami dengan baik biar keyakinan yang timbul tidak hanya sekedar berada di verbal saja. Pengenalan perihal Allah SWT juga dibahas cukup lengkap di sini.


Bahkan selain pengenalan perihal Allah SWT, di sini juga dituliskan bagaimana cara mengasihi Allah dengan jalan yang benar. Beberapa pembahasan juga menyadarkan bagaiman Allah sangat mengasihi kita sehingga dengan cintaNya itu, mustahil kalau kita tidak bisa memberi cinta yang sama besarnya.


Setelah belahan mengenal Allah selesai, tentu saja selanjutnya kita akan memasuki belahan Mengenal Rasul, dimana pembahasan dalam belahan ini cukup panjang. Mengenal Rasul dalam hal ini bukan perihal Sirah Nabawiyahnya yang akan dibahas. Melainkan lebih ke mengenal personal dari pemimpin dan penunjuk jalan kita di dunia tersebut.


Kita akan diajak mengenal sifat-sifatnya, bagaimana ternyata kita sangat membutuhkan Rasulullah, bagaimana dia membawa risalah bagi umat seluruh alam, serta bagaimana karakteristik risalah yang dibawa Rasul. Dari mengenal Rasul kita akan diajarkan untuk mengimani serta cara mengasihi Rasul serta Allah.


Dari mengasihi Rasul dan Allah, tentu akan membuat kita menentukan Islam sebagai satu-satunya jalan untuk mewujudkan cinta tersebut. Nah, di sinilah Bab Mengenal Islam akan dimulai. Setelahnya, kita akan diajak mengenal insan beserta karakteristik dari insan kemudian dibawa ke dalam belahan ibadah. Dimana dengan Ibadah itu pula kita bisa membuktikan keislaman dan kecintaan kita pada Allah dan Rasul. Dan sehabis itu, pelajaran dasar untuk tarbiyah selesai.


Keunggulan Buku


Buku ini membahas mengenai tarbiyah secara lengkap. Seluruh pelajaran dasar tarbiyah ada di dalam buku ini, sehingga cocok dibaca bagi seseorang yang ingin memperbaiki imannya. Dalam segi penggunaan bahasa sendiri, buku ini mempunyai bahasa yang ringan sehingga gampang dipahami. Selain itu, penulis agaknya juga mengerti bagaimana darurat keimanan yang ada di dalam sendi umat muslim, sehingga membuat buku ini dengan lengkap dan ringkas.


Kekurangan Buku


Isi buku ini terlalu ringkas, sehingga ada beberapa yang kurang terperinci penjelasannya. Selain itu, beberapa diagram yang diselipkan di dalam buku ini sulit dimengerti. Ada beberapa angka-angka di sana, yang pertanda surah dan ayat Qur’an yang mendukung teks. Bagi seseorang yang pernah berguru sebelumnya, mereka tentu paham akan maksud angka tersebut. Tetapi akan menjadi problem kalau buku ini dibaca pemula, alasannya mereka dikhawatirkan tidak mengerti. Juga ada beberapa istilah Arab yang tidak mempunyai klarifikasi dan tidak ada di catatan kaki.


Penutup


Secara keseluruhan, buku ini sangat manis dibaca bagi mereka yang ingin Tarbiyah dan memperbarui imannya kepada Allah SWT. Buku ini menyerupai silabus kasar atau peta perjalan bagi mereka yang gres saja menempuh jalan hijrah. Kita seakan diberi petunjuk perihal tema dan topik apa saja yang harus dipelajari dan dicari ilmunya dalam menjadi seorang muslim seutuhya.


Beberapa kekurangan yang ada di dalam buku ini masih tergolong wajar. Tetapi akan lebih baik kalau istilah Arab yang ada dalam buku ini dibuatkan catatan kakinya lantaran beberapa pembaca niscaya tidak familiar dengan istilah Arab tersebut.


Buku ini sangat layak baca, alasannya ditulis oleh Mu’asis Dakwah yang sudah mempunyai dapat dipercaya tinggi dalam ilmu keislamannya. Kepraktisan serta ilmu yang ada dalam buku ini juga sebaiknya diimbangi dengan menimba ilmu yang lebih dalam lagi dari murabbi-murabbiah kita di dunia nyata. Untuk memberi perspektif yang lebih dalam mengenai ilmu tarbiyah yang menjadi pondasi pokok dogma kita.




Mengejar Perguruan Tinggi Negeri dengan Kumpulan Soal dan Pembahasan Matematika


Identitas Buku


Judul Buku: Kumpulan Soal dan Pembahasan Matematika


Pengarang: Dr. Ir. Bob Foster, M.M. , Parulian, Ir. Junianto, Drs. Mih. Deny Johansyah, dan Drs. Adolf S.


Penerbit: PT. Duta


Tahun Terbit: 2011


Tebal Buku: viii + 548 halaman


Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri niscaya menjadi impian banyak siswa di Indonesia. Banyak alasan kenapa Perguruan Tinggi Negeri selalu menjadi pilihan utama. Selain kredibilitasnya yang lebih baik, biaya yang dibebankan oleh Perguruan Tinggi Negeri biasanya juga lebih murah dari Perguruan Tinggi Swasta. Hanya saja, lantaran Peminatnya yang terlalu banyak, seleksi untuk masuk perguruan tinggi tinggi negeri memang cenderung lebih berat.


Seperti judulnya, Buku Kumpulan Soal dan Pembahasan Matematika ini berisi segala macam tipe soal matematika yang biasa keluar di ujian. Hanya saja, dalam buku ini terdapat tambahan tagline yang istimewa, yakni soal yang ada merupakan soal SNMPTN yang keluar tahuun 2009 hingga tahun 2011 di wilayah I, II, II, dan IV. Selain itu, juga dilengkapi dengan soal dari UMB tahun 2009 hingga 2011 dan SIMAK UI tahun 2009-2011.


Semua soal ini mempunyai pembahasan serta dilengkapi oleh trik kilat. Trik kilat yakni cara penyelesaian soal yang menggunakan rumus singkat. Rumus ini biasanya tidak sepanjang rumus konvensional yang biasa ada di buku pelajaran Sekolah Menengan Atas yang lain. Dan bisa dibilang rumus ini lebih menghemat waktu kalau ada ujian yang sebenarnya.


Kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan kisi-kisi soal SNMPTN dan SIMAK UI/UMB. Selain itu juga dilengkapi dengan statistik soal SNMPTN, SIMAK UI dan UMB untuk bidang matematika dasar dan matematika IPA sehingga memudahkan pelajar untuk berkonsentrasi pada beberapa belahan pelajaran dengan persentasi soal yang lebih banyak keluar.


Jika berbicara mengenai kekurangan, maka kekurangan buku ini yakni lantaran di dalam beberapa jawaban, tidak tertera jalan yang menjelaskan. Terutama di belahan rumus kilatnya. Mereka hanya menuliskan balasan dan rumus kilat (rumus kilat dituliskan dengan simbol mahkota dan goresan pena THE KING), tanpa klarifikasi bagaimana cara pengerjaannya. Jawaban menyerupai ini biasanya sangat membingungkan bagi mereka yang belum terbiasa dengan rumus THE KING (rumus kilat)


Buku ini sangat cocok untuk pelajar Sekolah Menengan Atas yang ingin berguru matematika dengan cara yang mudah. Terutama bagi mereka yang ingin mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Sangat disarankan untuk menggunakan guru pembimbing ketika mempelajari rumus singkat dari dalam buku ini.


Pelajar yang ingin menembus SBMPTN sangat disarankan untuk membeli buku ini sebagai buku pendukung mata pelajaran. Dengan kualitas sebaik ini, sanggup dipastikan pelajar akan bisa mengerjakan soal ujian seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri dengan mudah.




#1780dd; padding: 10px; text-align: justify;”>


Mencicipi Kopi Medan dengan Kover Magazine


Identitas Buku


Judul Buku: Kover Magazine: Medan Coffee Direction


Jenis Buku: Majalan Bulanan


Edisi: #105 November-Desember 2019


Tebal Buku: 89 Halaman


Eksistensi sebuah majalah fisik di zaman serba digital ini memang sangat dipertanyakan. Tetapi, Kover Magazine berani mengambil tantangan tersebut hingga hingga ke edisi 105 di tengah jajahan teknologi ini. Dalam edisi di bulan November dan Desember ini, Kover membawa tema mengenai kopi yang paling memikat di Kota Medan.


Segala macam kopi, dari mulai yang paling modern hingga yang paling lawas ada di dalam majalah ini. Dimulai dari Piacevole yang paling kekinian hingga Kedai Kopi Apek yang paling klasik. Tetapi keduanya sama-sama menyajikan kopi terbaik untuk para pecinta kopi akut di Kota Medan.


Tidak hanya itu, juga terdapat belasan profil kopi yang ada di kota Medan dan tentunya layak untuk dicicipi. Juga ada beberapa profil orang dan artikel mengenai standar barista yang ada di kafe-kafe.  Dilengkapi dengan foto-foto estetik tentu akan membuat pembaca semakin betah membaca majalah ini.


Jika ada kekurangan dalam majalah ini yakni kurangnya artikel mengenai kopi yang tidak melibatkan kafe. Akan lebih baik kalau majalah ini juga menyediakan artikel mengenai jenis kopi atau tips menentukan biji kopi yang baik. Tapi selebihnya, majalah ini sangat nyaman untuk dibaca.


Majalah Kover cukup cerdas mencari topik yang terkenal untuk diangkat menjadi bahasan utama di dalam majalah. Kopi memang sedang naik daun dengan bertambahnya penikmat kopi di Medan. Kover memperlihatkan alternatif kopi yummy yang ada di seantero kota Medan selain Starbucks.



Contoh Teks Ulasan Buku Fiksi


  Ulasan



Mengutip Jejak di Jakarta Sebelum Pagi


Identitas Buku


Judul: Jakarta Sebelum Pagi


Pengarang: Ziggy Zesyazeoviennazabriskie


Penerbit: Grasindo


Tahun Terbit: Cetakan Kedua, Februari 2017


ISBN: 978-602-375-843-2


Tebal Buku: 270 Halaman


Blurb:


“Jam tiga dini hari, sweater, dan jalanan yang gelap dan sepi …. Ada peta, petunjuk; dan Jakarta menjadi daerah yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya.”


Sinopsis Buku


Emina tinggal di sebuah apartemen dan mempunyai keluarga yang terdiri atas Nenek, Datuk, dan Nin (adik Datuk). Tiba-tiba, Emina mendapatkan kiriman bunga mawar, hyacinth biru, dan melati yang dibawa balon perak. Bunga yang terdapat dalam puisi Yugoslavia berjudul Emina, dimana nama Emina berasal.


Emina mulai mencari stalker yang mengiriminya bunga tersebut. Hal yang pertama ia lakukan yakni mendatangi toko bunga terdekat sekaligus terbesar di komplek apartemen daerah tinggalnya. Di sana dia bertemu dengan Suki, seorang anak kecil yang misterius. Emina yakin Suki mengetahui siapa stalkernya, maka dia terus memeriksa melalui Suki hingga akibatnya bertemu Abel, orang yang menyukainya.


Abel yakni cucu angkat dari Pak Menir, tetangga dari Para Jompo (Sebutan yang dibentuk Emina untuk keluarga Neneknya). Dari Abel, Emina mengetahui surat-surat yang tidak tersampaikan yang selalu ditulis di halaman belakang buku milik Pak Menir. Surat-surat itu mengantarkan mereka menjelajahi Jakarta tepat di dini hari dan sebelum pagi untuk menemukan kenyataan yang mencengangkan.


Ulasan


Jakarta Sebelum Pagi yakni salah satu karya fiksi terbaik Indonesia 2016 versi majalah Rolling Stone. Meskipun nama penulisnya sulit dilafalkan (Ziggy Zesyazeoviennazabriskie alias Ziggy Z), ceritanya tidak sesulit itu untuk dipahami. Malah, berdasarkan saya sejauh ini, Jakarta Sebelum Pagi yakni salah satu karya Ziggy yang ringan dibanding karyannya yang lain.


Cerita ini mempunyai gaya bahasa yang mengalir, rapi, sekaligus cerdas. Alur kisah yang dibangun yakni maju, tetapi ada belahan dimana menceritakan masa lalu, tetapi tidak kembali ke masa itu. Ide ceritanya menarik dan sanksi yang dilakukan oleh penulisnya jauh lebih menarik lagi.


Karakter yang dibangun dalam kisah ini juga sangat kuat dan mempunyai ciri khasnya sendiri. Satu aksara dengan aksara lainnya mempunyai pondasi dan berdiri sendiri tanpa saling terdistraksi dengan yang lainnya. Ini yang saya suka dari buku-buku karangan Ziggy. Selalu mempunyai aksara yang khas sekaligus kuat, sehingga nyaris semua aksara di dalam buku ini mempunyai kesan di hati pembaca.


Selain itu, yang menarik dari buku ini yakni beberapa adegan yang mempunyai makna dalam. Misalnya saja pada halaman 40-41 di dalam buku tersebut:


“Tumbuh bakir balig cukup akal rasanya menyerupai itu. Waktu masih kecil, semua perhatian. Tapi, begitu dewasa, sedikit demi sedikit, kau hilang dari pandangan. Makanya, orang bakir balig cukup akal pakai make-up, berdandan rapi, pakai baju manis …. Karena kalau enggak, enggak akan ada yang melihat mereka. Penampilan, bagi orang dewasa, itu menyerupai baju untuk insan transparan –membuat oranng sadar kalau mereka ada. Karena biasanya, di dunia orang dewasa, orang-orang enggak punya cukup perhatian untuk menunggu kau bicara dan bilang kalau kau ada.”


Percakapan ini niscaya sangat dimengerti oleh orang bakir balig cukup akal yang memang mulai menghilang dari pandangan orang lain dan pastinya sangat related dengan kalimat di atas.


Bahasa yang digunakan juga membawa aroma segar di kalangan fiksi; renyah, kuat, dan sangat gampang diterima di semua kalangan usia. Ziggy juga berhasil menyelipkan guyonan-guyonan kocak secara elegan, lucu, tetapi juga terasa natural dan tidak memaksa. Rasanya, membaca aksara Emina di dalam kisah ini menyerupai melihat sifat orisinil Ziggy yang memang lucu.


Jakarta Sebelum Pagi yakni sebuah kisah yang nyaris sempurna, kalau kesempurnaan itu memang ada. Bahkan plotnya terjalin dengan baik tanpa meninggalkan satu pun lubang pertanyaan di benak pembaca.


Hanya saja, kalau memaksa ingin mencari kekurangannya, maka itu yakni banyaknya istilah bahasa inggris dan kalimat berbahasa inggris yang ada di dalam buku ini. Untuk yang masih awam dalam bahasa inggris, tentu akan sedikit kesulitan memahami kalimat tersebut.


Overall, buku ini sangat direkomendasikan bagi kau yang suka membaca buku romantis yang tidak terkesan lebay atau murahan. Ada banyak pengetahuan dan pelajaran yang bisa diambil dari membaca buku ini. Sebagai penutup, saya akan membagikan beberapa quotes yang terdapat di dalam buku ini:


“Luka dari masa kecil itu lebih sulit disembuhkan daripada yang kau sanggup sehabis bakir balig cukup akal (halaman 200)”


“Ini alasan kenapa dongeng dan happy ever after cuma terjadi di zaman dahulu kala: masa kini enggak membiarkan daerah bagi mereka untuk terjadi. (halaman 9)”


“Career driven parents, driven away by careers.”




Identitas BukuReview Buku : Represi


Judul: Represi


Penulis: Fakhrisina Amalia


Tahun Terbit: 2018


Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


ISBN: 9786020611945/9786020611952 (digital)


Blurb:


Awalnya, hidup Anna baik-baik saja.


Meski enggak terlalu dekat dengan Ayahnya, Anna punya seorang Ibu dan para sahabat yang setia. Sejak SMA, para sahabatnya yang mendampingi Anna, memahami gadis itu melebihi dirinya sendiri.


Namun, keadaan berubah ketika Anna mulai menjauh dari para sahabatnya. Bukan hanya itu, kekerabatan dia dengan Ibunya pun memburuk. Anna semakin hari menjadi sosok yang semakin asing. Enggak ada yang tahu apa yang terjadi pada Anna, hingga suatu hari, dia memutusan untuk mengakhiri hidupnya yang ternyata penuh luka.


Ulasan Cerita


Cerita dalam buku Represi ini dibuka dengan adegan di mana Anna di ruang psikolog bersama seorang psikolog muda. Diceritakan bahwa Anna sedang dalam keadaan depresi dan gres saja keluar dari Rumah Sakit lantaran percobaan bunuh diri yang dia lakukan beberapa minggu lalu.


Dari gerak-geriknya, Anna terlihat sangat tidak suka berada di sana. Dia merasa psikolog hanya akan menginterogasinya dan tidak membuatnya merasa lebih baik. Dia digambarkan menyerupai orang yang benar-benar putus asa. Bahkan ketika bersa seorang psikolog, pun, Anna berulang kali memikirkan soal bunuh diri dan meyakinkan diri sendiri soal betapa tidak berharganya dia.


Novel ini mengambil alur penceritaan maju-mundur. Pembaca akan dibawa menyusuri kehidupan Anna di masa silam yang nantinya akan menjawab pertanyaan mengapa Anna hingga ingin bunuh diri. Dalam kisah ini, penulis pandai memancing rasa ingin tau pembaca dengan memunculkan pertanyaan satu demi satu.


Alasan kenapa novel ini mempunyai alur adonan yakni lantaran di setiap kilas balik yang ada, penulis selalu menyertai balasan dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Bagian terbaiknya adalah, sehabis menjawab satu rasa ingin tau pembaca, penulis memberikan satu pertanyaan lagi di benak dengan beban pertanyaan yang lebih besar. Untungnya, pertanyaan-pertanyaan ini nantinya akan mengantarkan pembaca kepada aksara dan kondisi psikis Anna. What a funtastic author!


Jika ingin berkata jujur, ketika memasuki halaman 40-an dari novel ini, plot kisah yang telah disusun sebetulnya telah tertebak. Saya pribadi sudah mengetahui apa yang terjadi pada Anna di halaman 40-an, hanya saja gaya penceritaan penulis membuat saya merasa buku ini worth it untuk dibaca hingga habis. Apalagi konflik yang digunakan bukan hanya konflik antar tokoh saja, tetapi juga menggunakan konflik intra-persona yang terjada pada Anna.


Meskipun mencakup konflik intra-persona, tetapi penulis tidak melulu menonjolkan kesedihan yang dialami tokoh Anna dengan berlebihan. Semua diatur dengan porsi dan ketika yang tepat, sehingga pembaca tidak disuguhi oleh deskripsi atau narasi berlebihan yang lebay. Kalimat-kalimat yang ditawarkan pengarang sangat lugas sekaligus menghipnotis, sehingga pembaca akan dengan gampang memberikan simpati kepada Anna yang merupakan penyintas bunuh diri tersebut.


Dalam mengupas konflik yang gelap ini, penulis tidak melakukannya sekaligus dan buru-buru, sehingga pembaca tidak kehabisan napass ketika membacanya. Yang terjadi justru sebaliknya. Penulis mengupasnya satu per satu dengan sabar dan telaten. Seperti melepas satu per satu belahan dari bawang dengan tempo yang tepat, hingga bisa membuat pembaca menangis simpati.


Selain itu, hal yang menjadi nilai tambah di sini yakni terapi psikologis yang diceritakan dalam buku ini ternyata memang berlaku di dunia nyata. Terapinya dijelaskan dengan detail lengkap dengan istilah-istilahnya. Wajar, katanya si penulis yakni seorang psikolog juga. Tapi tenang, meskipun ada istilah psikologis yang asing, pembaca tidak akan resah lantaran akan ada klarifikasi ringan yang menyertainya.


Bahkan bisa dibilang, terapi ini merupakan plot utama alias benang merah antara kilas balik yang dilakukan penulis. Karena di sesi-sesi terapi ini lah biasanya kilas balik masa kemudian Anna akan dimulai.


Penulis juga tidak terburu-buru mengeksekusi masalah, sekaligus tidak memperlambatnya. Cerita mempunyai kecepatan yang berubah-ubah, cepat di beberapa belahan dan lambat di belahan yang lain. Dan itu merupakan salah satu kelebihan buku ini lantaran kecepatan tersebut pas di belahan tersebut.


Kekurangan dalam buku ini yakni jalan ceritanya yang gampang ditebak. Seperti yang tadi dibilang, pada halaman 40-an, saya sudah bisa menebak buku ini akan dibawa kemana dengan ending yang menyerupai apa. Tetapi, overall, buku ini sangat layak baca.


Dan ada beberapa quotes manis yang bisa dilihat di dalam buku untuk mengakhiri resensi ini:


Semua orang membuat kesalahan dan hampir semua orang membuat kesalahan besar.


Lucunya, mereka ingin Anna menjadi sosok yang tahan banting, tapi tidak pernah membiarkan Anna membuat keputusan sendiri.


“Kamu memang enggak pernah cerita, tapi bukan berarti saya nggak tahu.”




Dear Nathan dan Kehidupan Remaja?


Identitas Buku


Judul Buku: Dear Nathan


Penulis: Erisca Febriani


ISBN: 978-602-6940-14-8


Penerbit: Best Media, 2016


Jumlah Halaman: 520 halaman


Ulasan Cerita :


Dear Nathan yakni sebuah novel bergenre fiksi remaja yang sangat terkenal di tahun terbitnya. Bahkan, novel ini telah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama dan masuk ke dalam deretan film dengan jumlah penonton paling banyak, loh. Novelnya sendiri telah mengalami cetak ulang sebanyak 16 kali dan masuk ke deretan best seller hingga beberapa bulan.


Jadi, ceritanya Salmah yakni cewek polos, murid pindahan di Sekolah Menengan Atas Garuda terlambat di hari senin pas upacara. Lalu, dia bertemu dan ditolong oleh Nathan, seorang pentolan di Sekolah Menengan Atas dan terkenal dengan kenakalannya. Cewek polos ketemu sama remaja cowok begajulan, tentu sudah sanggup ditebak, kan, insiden selanjutnya apa?


Kalau boleh jujur, kisah ini klise sekali. Khas remaja yang sering muncul di sinetron-sinetron Indonesia. Jalan ceritanya juga gampang ditebak. Akan ada proses tarik ulur, orang-orang yang menginginkan mereka berpisah, kesalah-pahaman, dan lain-lain. Benar-benar khas remaja sekali.


Hanya saja yang sangat disayangkan yakni buku ini terlalu tebal. 500+ halaman dengan jalan kisah yang sudah bisa ditebak, itu terperinci membuat bosan pembaca. Saya berhenti di halaman 150 dan eksklusif menuju 10 halaman terakhir ketika membaca buku ini. Selain itu, hal lain yang cukup mengganggu yakni problem di keluarga Nathan dan penyelesaiannya. I was like, hem? Penyelesaiannya gini aja?


Padahal konflik keluarga Nathan yakni salah satu daya tarik terbesar yang ada di buku ini. Jika konflik ini digali lebih dalam, alih-alih bagaimana kekerabatan Salma-Nathan yang alurnya gitu-gitu aja, niscaya buku ini menjadi lebih menarik. Saya tertarik dengan latar belakang keluarga Nathan dan segala kaitannya. Tapi, problem sebesar itu justru diselesaikan dengan cara sesederhana itu, seolah masalahnya hanya tempelan membuat saya menjadi semakin kurang sreg dengan buku ini.


Meskipun begitu, apresiasi yang cukup tinggi saya berikan kepada buku ini lantaran bisa menembus rak best seller dan bahkan naik ke layar lebar.


Untungnya, Eriska Febriani memperbaiki kekurangannya di buku pertama ketika Hello, Salma terbit. Sehingga, ketika membaca Hello, Salma, kebosanan yang sama tidak terulang lagi. Bahkan, Hello, Salma bisa dibilang merupakan salah satu fiksi remaja terbaik yang pernah saya baca.




Yorick : Kisah dan Kasih Tentang Nenek


Identitas Buku


Judul: Yorick


Penulis : Kirana Kejora


Tahun Terbit: 2018


Penerbit: PT. Nevsky Prospekt Indonesia


ISBN: 978 602 528 830 2


Sinopsis:


“Tak pernah patah, tak akan menyerah, terus melangkah.”


Cerita ini mempunyai tokoh utama Yorick. Yorick yakni seorang anak biasa yang tinggal di Panjalu dengan Neneknya. Nah, ketika tinggal dengan Nenek yakni ketika sulit buat Yorick.


Selama hidup di Panjalu, Yorick sangat prihatin. Bahkan sebuah layang-layang pun tak bisa dia beli. Meskipun begitu, Sang Nenek selalu ada untuk membesarkan hati dan mendidik mental Yorick untuk selalu sabar, tabah, dan jangan pernah menyusahkan orang lain.


Masalah dimulai ketika Yorick dipisahkan dari kasih Neneknya lantaran Beliau sakit. Yorick hidup menumpang pada sanak saudaranya dan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.


Meskipun begitu, Yorick tetap sabar dan sabar menghadapi hidupnya. Dia tidak pernah mengalah dan terus berjuang, sekaligus tidak pernah merepotkan orang lain. Dia berhasil menerapkan seluruh pelajaran Sang Nenek hingga kesuksesan menjemputnya.


Ulasan Buku


Yorick tidak benar-benar menyuguhkan konflik yang dramatis buat para pembaca, tapi permainan alur yang dilakukan Kirana Kejora dalam meramu buku ini benar-benar keren.


Yup, novel ini memainkan 2 alur: Yorick sehabis bakir balig cukup akal dan Yorick yang masih anak-anak.


Secara pribadi, saya jauh lebih interest dengan kisah Yorick ketika masih anak-anak. Kenapa? Karena perjalanan hidup Yorick ketika belum dewasa hingga bakir balig cukup akal itu benar-benar menginspirasi. Membayangkan ada anak yang ‘dilempar’ dari rumah satu ke rumah yang lain dan tidak dianggap oleh keluarga besar, bahkan orang tuanya sendiri cukup untuk membuat saya merasa sedih.


Kelebihan Buku


“Saya bangga, walaupun saya tidak punya apa-apa, tidak punya keluarga menyerupai yang lain, tidak diajari dan dimentori, tapi saya punya nenek yang tidak dimiliki orang lain.”


Nah, dengan kalimat pembuka menyerupai itu saya mempunyai bayangan bahwa buku ini perihal Nenek. Bagaimana seorang Nenek berhasil mendidik Yorick hingga sekarang. Dan saya melihat bagaimana usaha Nenek Encum dari sudut pandang Yorick yang sangat berani dan kukuh.


Saya suka bagaimana Nenek Encum memaksa anaknya untuk membawa dan mengakui Yorick juga. Saya suka bagaimana Nenek tidak membatasi mimpi Yorick meskipun mereka hidup dalam kekurangan. Di zaman kini sulit mencari sosok orang bau tanah yang menyerupai ini. Malah kadang, si anak disuruh melupakan mimpi atas nama realita hidup.


Lalu karakter. Novel Yorick mempunyai karakter-karakter yang kuat dan menguatkan satu sama lain.


Kirana Kejora berhasil menggambarkan aksara Yorick yang santun, lembut, tapi pantang mengalah dari kalimat-kalimatnya yang lembut, tapi tegas. Saya bisa mencicipi wibawa yang dimiliki Yorick hanya dengan membaca obrolan yang dituliskan. Juga bagaimana interaksi Yorick dengan kawan-kawannya yang tidak maksa. Mengalir saja, dan membuat saya menyerupai melihat sekelompok anak muda yang ngumpul dan diskusi di depan mata.


Jujur, saya jatuh cinta pada dialog-dialog yang diucapkan Yorick.


“Makanya, cari cara gimana biar kita enggak hanya bisa mengejar kereta, tapi juga bisa mendahuluinya.”


“Caranya?”


“Melipat dunia!”


“Kesannya sombong, ah, Rick!”


(Yorick, halaman 204)


Meskipun Iyan bilang bahwa kalimat yang dilontarkan Yorick terkesan sombong, entah kenapa saya justru mencicipi kerendahan hati dan semangat yang meluap-luap di sana. Itu bukan kesombongan, melainkan keberhasilan Kirana menggambarkan Yorick sebagai sosok cowok yang bertekad kuat.


Pokoknya, Kirana berhasil membuat aksara yang kuat di sini. Hal yang mungkin sulit dilakukan penulis lain.


Kekurangan Buku


Yang membuat saya agak bertanya-tanya dalam novel ini yakni ketika Yorick dan Neneknya pergi ke Bandung dengan Pak Cecep. Mereka, kan, berangkatnya satu mobil, terus pisahnya kapan? Kenapa bisa Yorick tiba-tiba enggak tahu di mana Nenek Encum dan tinggal sendirian di rumah Pak Cecep tanpa Nenek?


Di situ saya merasa ada adegan yang hilang dan tidak diceritakan. Kayak yang, ujug-ujug Nenek Encum hilang dan Yorick jadi sebatang kara tanpa klarifikasi kayak mana kejadiannya.


Lalu soal kepindahan Yorick ke rumah Pak Harna yang juga terkesan mendadak. Itu Yorick habis ngamuk eksklusif diusir atau habis ngamuk eksklusif kabur ke rumah Pak Harna? Meskipun begitu, saya rasa saya bisa maklum, soalnya memang diceritakan kalau Yorick sudah hilang sabar ketika Jaung dipotong Pak Cecep. Jadi, waktu membaca kedua kali, saya mengambil kesimpulan kalau Yorick yang kabur.


Terus soal Yorick yang bertanya perihal Neneknya juga berdasarkan saya kurang dieksplor, sehingga saya merasa bahwa ini Yorick beneran udah cari Nenek belum, sih? Itu aja, sih, yang berdasarkan saya agak ‘kurang’ dari segi plot dan kisah keseluruhan.


Sedangkan secara teknik kepenulisan, saya kira enggak ada yang berani mewaspadai kemampuan seorang Kirana Kejora. Namanya sudah mahsyur di ranah penulisan. Buku-bukunya juga banyak yang best seller dan diangkat ke layar lebar. Seperti Ayah Mencintai Tanpa Akhir dan Air Mata Terakhir Bunda. Jelas, ini yakni bukti bahwa teknik yang dimiliki ia nyaris sempurna.


Tapi, kalau boleh kasih saran, sebetulnya saya agak terganggu dengan beberapa kalimat kurang efektif yang tersebar di Bab 1 belahan ini. Misalnya kalimat yang terdapat di halaman 1 ini:


Berusaha menjadi pemenang sejati, dengan tidak akan pernah meninggalkan medan pertempuran sebagai samudera tempatnya menyelam, melawan ombak kehidupan.


Akan lebih baik kalau kalimat itu disederhanakan menjadi:


Berusaha menjadi pemenang dengan tidak meninggalkan medan pertempuran.


Atau dengan:


Berusaha menjadi pemenang sejati, dengan tetap menyelam di samudera, melawan ombak kehidupan.


Cuma itu, sih, yang agak mengganggu saya dalam membaca Yorick.


Soal typo, saya terperinci enggak mempermasalahkan itu. Saya maklum, enggak ada buku yang bebas dari typo meskipun udah direvisi berkali-kali. Ibaratnya, typo itu manusiawi, lah.


Selain beberapa kekurangan yang saya sebutkan di atas, Yorick yakni novel yang tepat untuk dibaca semua kalangan: remaja, pemuda, bakir balig cukup akal muda, dewasa, ataupun tua. Semua orang bisa baca Yorick.


Ini lantaran selain alur yang disajikan menarik, novel ini juga sangat inspiratif dan mengandung banyak motivasi yang rasanya wajib dibaca semua orang. Ada banyak pesan yang tersirat yang bisa dipetik dari dalam buku ini. Ada banyak yang bisa kita pelajari dari seorang Yorick dan seorang Nenek berjulukan Encum.


Akhir review, saya akan tulis beberapa kalimat di dalam novel ini yang sangat membekas di hati saya:


Grandma never taught me to rebenge, but taught me to have a stron determination and a strong belief. (Hal. 318)


Ada sebuah momen dimana sikap, cara pandang, dan pola pikirnya berubah. (Hal. 237)


Baginya berjuang atau mati. Lebih baik mati dalam usaha daripada mati tanpa usaha. (Hal. 232)


Keluarga yakni rumah terindah bagi semua anak yang mempunyai kehidupan normal. (Hal. 173)


Hal yang paling sulit yakni memulai, tapi tidak akan rumit bila mau berguru berjuang sendiri. (Hal. 1)




Berlayar dengan Perahu Kertas


Identitas Buku


Judul: Perahu Kertas


Penulis : Dee


Tahun Terbit: Cetakan I, 2009


Penerbit: Bentang Pustaka


ISBN: 978-979-1227-0


Sinopsis


Sejatinya, Perahu Kertas yakni sebuah benang merah atas beberapa insiden kompleks yang terjadi di dalam hidup Kugy. Kugy yakni perempuan aneh yang ingin menjadi juru dongeng dan hobi membaca. Dia kuliah di Bandung jurusan sastra bersama dengan Noni, sahabatnya semenjak kecil.


Di Bandung, dia bertemu Keenan yang merupakan sepupu Eko, pacar dan sahabat Kugy juga. Kilas balik, Keenan yakni seorang cowok berjiwa seniman tetapi dipaksa untuk kuliah di jurusan yang tidak dia senangi oleh Ayahnya yang menganggap melukis hanya buang-buang waktu.


Dalam perkenalan ini, sebetulnya telah digambarkan bahwa Keenan menyukai kepribadian Kugy yang apa adanya. Hanya saja, ketika itu Kugy mempunyai Joshua sebagai pacarnya. Dan Kugy juga belum menyadari perasaannya kepada Keenan. Hingga Keenan berkenalan dengan Wardah dan Luhde, kemudian Kugy bertemu dengan Remi yang baik hati. Akhir kisah mereka sungguh berputar menyerupai sebuah komidi dengan lagu yang menyayat hati.


Ulasan Novel


Perahu Kertas yakni perpaduan apik natara kisah cinta dengan mimpi-mimpi yang tertunda. Kugy yang ingin menjaadi penulis dongeng harus dipatahkan oleh kenyataan bahwa uang lebih menjamin daripada sekedar mimpi. Sedangkan Keenan yang ingin menjadi pelukis harus dibelokkan oleh Ayahnya sendiri.


Dua orang pemimpi yang bertemu tentu membuat keduanya eksklusif cocok dan akrab. Sayang saja, waktu mempermainkan keduanya hingga sulit untuk tahu siapa yang menyakiti siapa.


Sebenarnya, ini yakni kisah percintaan yang paling ribet, nyebelin, sekaligus paling manis dan realistis. Kita semua tahu bahwa cinta memang mempunyai jalannya sendiri.


Keenan sempat bersama Wardah dan mempunyai kekerabatan yang serius dengan Luhde. Demikian pula Kugy yang sempat bersama Joshua dan menjalani kekerabatan serius dengan Remi. Tetapi semesta memperlihatkan keajaibannya dengan mempertemukan mereka melalui jalan yang terjal.


Selain kisah soal percintaannya yang manis, Perahu Kertas juga menyuguhkan kisah 2 orang pemimpi yang saling bekerja sama untuk membuktikan pada dunia bahwa semua mimpi berhak untuk diraih. Cerita bagaimana Kugy dan Keenan mempunyai mimpi yang ditertawakan banyak orang tentu yakni kisah yang terjadi pada nyaris semua individu berjulukan remaja yang tinggal di Indonesia. Terutama bagi mereka yang mempunyai mimpi tidak terperinci di bidang seni dan sastra. Mereka niscaya akan mencicipi kekerabatan erat dengan kisah ini.


Kelebihan Buku


Buku ini mempunyai gaya bahasa yang ringan dan sangat dekat dengan para remaja. Memiliki banyak pesan dan motivasi, tetapi tidak menggurui sehingga akan gampang diterima semua kalangan. Selain itu, novel ini mempunyai alur yang ringan sekaligus realistis.


Kekurangan Buku


Satu hal yang menjadi kekurangan dari buku ini yakni ada begitu banyak plot yang terjadi. Sehingga kalau pembaca tidak fokus, akan gampang sekali disesatkan atau resah dengan apa yang terjadi. Meskipun demikian, plot yang banyak ini terjalin rapi sehingga tidak menjadi gangguan yang nyata. Halaman yang terlalu tebal juga tidak begitu terasa lantaran gaya bahasanya yang ringan. Tetapi tetap saja, halaman yang terlalu tebal tentu tidak ramah bagi mereka yang gres saja mulai membaca.


Secara keseluruhan, buku ini sangat manis dibaca sebagai bacaan ringan. Bagi kau yang sedang kehilangan motivasi, sangat disarankan membaca buku ini biar menemukan semangat kembali untuk menggapai mimpi-mimpi.




Mengumpulkan Ingatan Bersama Hujan


Identitas Buku


Judul: Hujan


Penulis : Tere Liye


Tahun Terbit: 2016


Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


Tebal Buku: 320 halaman


Sinopsis


Hujan yakni sebuah novel fiksi sains yang menceritakan bumi di masa depan. Jadi, ada dua orang insan yang berjulukan Lail dan Esok yang bertemu pasca letusan gunung di tahun 2042, dimana letusan ini hanya menyisakan 10% dari seluruh total insan di bumi dan membuat iklim serta cuaca di bumi kacau balau.


Esok yakni anak yang jenius dan pintar, juga seorang pencipta kendaraan beroda empat terbang yang pertama kali ada di dunia ini. Lail sendiri yakni tokoh utama perempuan yang biasa-biasa saja, khas seorang perempuan di novel Tere Liye. Lail digambarkan sebagai perempuan yang sederhana sekaligus berjiwa sosial yang pada akibatnya menjadi seorang relawan dan perawat.


Lail mempunyai perasaan dengan Esok, tetapi menyerupai khasnya seroang laki-laki jenius, Esok terlalu sibuk dengan dunianya sehingga tidak bisa selalu bersama Lail.


Jadi, novel ini dibuka dengan adegan dimana Lail mendatangi jago syaraf untuk memodifikasi ingatannya. Yup, di zaman itu diceritakan teknologi menjadi sedemikian canggih sehingga jago syaraf bahkan bisa memodifikasi ingatan manusia. Elijah sebagai perawat di pusat syaraf itu menjadi penghubung antara Lail dengan kisahnya yang mengharu biru sebelum pada akibatnya tetapkan pindah planet lantaran bumi semakin tidak aman lagi.


Ulasan


Latar waktu dan daerah yang digunakan novel ini benar-benar di luar bayangan. Mengambil waktu di zaman 2045 dimana bumi menjadi serba canggih dan menjadikan decak kagum para pembaca. Meskipun digambarkan pula keadaan bumi yang sudah setengah hancur, tetap sulit rasanya membayangkan kecanggihan menyerupai itu bisa ada dan eksis. Tetapi, Tere Liye berhasil membuat atmosfer yang nyata sehingga pembaca benar-benar masuk ke latar waktu dan daerah yang sedemikian berbeda dengan apa yang kita miliki sekarang.


Kelebihan Buku


Buku ini mempunyai alur yang apik dan tersusun rapi. Jadi, meskipun menggunakan alur maju dan mundur, tidak akan membuat resah pembaca. Selain itu, tempo kisah yang dibentuk oleh Tere Liye sangat pas. Tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Di sisi lain, banyaknya hal-hal gres yang membuat pembaca terkejut di sepanjang kisah bisa menjadi nilai tambah juga. Alurnya juga tidak tertebak dan membuat ending yang mengharukan.


Kekurangan Buku


Hujan mempunyai tokoh utama Lail yang terkesan pasif. Semua hal yang ia lakukan bukanlah atas inisiatifnya sendiri, ini yang membuat saya sedikit tidak sreg ketika membaca novel Hujan.


Tetapi, semua kekurangan itu bisa tertutupi oleh tokoh Esok yang mempesona. Jadi, meskipun Lail digambarakna sebagai perempuan yang lemah dan cengeng, bagi saya pribadi itu sanggup dimaafkan.




Menatap Keindahan Laskar Pelangi


Identitas Buku


Judul: Laskar Pelangi


Penulis: Andrea Hirata


Tahun Terbit: 2005


Jumlah Halaman: 529 halaman


ISBN: 979-3062-79-7


Penerbit: Bentang Pustaka


Sinopsis


Buku ini bercerita perihal usaha 10 siswa miskin di Belitong yang sekolah di SD Muhammadiyah yang terancam tutup. Sepukuh orang itu yakni Ikal, Lintang, Sahara, Harun, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, dan Trapani. Diceritakan awalnya SD Muhammadiyah ini nyaris menolak kehadiran murid-murid ini untuk berguru lantaran jumlah muridnya tidak mencukupi 10 orang. Lalu datanglah Harun yang ingin bersekolah melengkapi gugusan ‘Laskar Pelangi’ ini.


Meskipun sekolah di sekolah yang miskin, 10 orang Laskar Pelangi yakni murid-murid yang jenius. Contohnya Lintang yang sangat pandai di ilmu perhitungan dan Mahar yang pandai di bidang kesenian. Mereka menonjol di bidangnya masing-masing, hanya saja tidak terekspos lantaran kemiskinan sekolahnya.


Buku ini bercerita perihal usaha Lintang yang harus menempuh jarak puluhan kilometer hanya untuk sekolah. Bercerita perihal masing-masing kelebihan belum dewasa ini, dan bagaimana mereka berjuang di olimpiade dan mendapatkan peringkat satu.


Bercerita perihal persahabatan yang menyentuh hati, usaha untuk melanjutkan sekolah, dan bagaimana usaha itu terkadang tidak sesuai dengan kenyataan.


Kelebihan Buku:


Buku ini membawa semangat masa muda dan usaha tidak kenal lelah kepada orang yang membacanya. Memang buku ini yakni sebuah novel dan bukan buku motivasi, tetapi kisah yang ada di dalam buku ini sangat memotivasi orang-orang yang menontonnya. Gaya bercerita Andrea Hirata juga cukup menghibur dan menyenangkan.


Kekurangan Buku:


Terlalu banyak istilah teknis yang ada di dalam buku ini dan catatan kaki yang bisa menghambat imajinasi pembaca.


Secara keseluruhan, Laskar Pelangi yakni buku yang cocok dibaca oleh semua kalangan, terutama pelajar. Karena mengajarkan arti kerja keras, rasa syukur, dan bagaimana memandang hidup ini dari sisinya yang terindah.



Contoh Teks Ulasan Film


  Ulasan


Identitas FilmMeet Me After Sunset


Judul: Meet Me After Sunset


Sutradara: Danial Rifki


Pemeran: Maxime Boutlier, Chelsea Agatha, dan Billy Davidson


Sinopsis Film


Film ini menceritakan perihal Vino dan keluarganya yang harus pindah ke pedesaan yang ada di Bandung dan tanpa sengaja melihat seorang gadis berkerudung merah lewat menuju area persawahan ketika sudah senja. Sejak ketika itu, Vino yang tidak suka terhadap kepindahannya di Bandung justru menjadi suka dan berusaha mencari tahu siapa gadis yang berjalan dengan kerudung merah tersebut.


Diapun mengawasi jalanan sawah itu setiap malam. Di suatu senja, dia mengikuti gadis itu untuk mengajaknya berkenalan. Tapi, berhubung gadis itu tidak mengenal Vino dan belum pernah melihat Vino di area tersebut, gadis itu menyemprotnya dengan semprotan merica.


Hingga suatu hari, Mama Vino menyuruh lelaki itu untuk mengantarkan makanan ke rumah salah satu tetangga mereka. Tetangga itu ternyata guru Vino di sekolah. Dan secara kebetulan pula, guru itu yakni duda beranak satu. Anaknya siapa lagi kalau bukan si gadis berkerudung merah? Dari sanalah mereka saling kenal dan akibatnya Vino berusaha mendekati gadis yang ternyata berjulukan Gadis itu.


Mereka cukup bersenang-senang dan terlibat cinta segitiga dengan Bagas  yang diperankan oleh Billy Davidson. Di sini, Bagas yakni sahabat Gadis semenjak kecil dan sangat memahami Gadis. Bagas sendiri bekerja sebagai penjaga rusa di sebuah hutan dan tahu benar bagaimana Gadis. Dia sangat menyukai Gadis, tapi berusaha tetap hening meskipun Gadis tampak menyukai Vino.


Bagas yakni sosok bakir balig cukup akal yang sangat menyerupai dengan sosok Kakak. Di sisi lain, Gadis mulai mempunyai perasaan terhadap Vino yang tengil dan menyenangkan.


Hingga suatu hari tanpa sengaja Vino membawa Gadis keluar hingga nyaris subuh. Gadis tampak ketakutan dan menyuruh Vino untuk pulang cepat. Di situlah Vino tahu bahwa Gadis mempunyai alergi terhadap sinar matahari. Penyakit ini cukup langka, dimana nanti kulit yang terkena cahaya matahari akan melepuh. Konon, penyakit ini tidak sanggup disembuhkan dan penderitanya sanggup mati.


Gadis murka terhadap Vino dan Vino berusaha minta maaf. Setelah itu, mereka kembali dekat dan Vino berusaha mewujudkan impian Gadis, yakni bersekolah di siang hari dan berjalan di bawah matahari.


Ulasan Film


Film ini mempunyai sasaran penonton para remaja, jadi temanya memang cukup menarik untuk remaja. Film ini mengambil latar belakang di Bandung dan seluruh pemandangannya sangat bagus. Jalan ceritanya juga unik sekaligus romantis. Akting yang dilakukan Maxime sangat natural dan khas seorang anak Sekolah Menengan Atas sekali; tengil, jahil, dan bikin mesem-mesem.


Agatha juga mempunyai akting yang mengimbangi Maxime serta Billy, dan itu bukan hal mudah. Mengingat Maxime dan Billy memanglah seorang pemain film yang sudah usang berada di dunia film.


Hanya saja, saya masih kurang menemukan alasan kenapa Billy harus ada di antara Maxime dan Agatha? Padahal, dari awal hingga akhir, kalau tugas Billy alias Bagas dihilangkan tetap tidak akan mengganggu jalan cerita, kan? Saya merasa tugas yang diambil Billy benar-benar hanya sebagai aksesori penderita atau bahkan pemanis saja.


Ditambah lagi, adanya kesamaan ide kisah dengan salah satu film Jepang yang diperankan Yui: Midnight Sun. Dari mulai baju anti matahari, jalan-jalan malam yang lupa waktu hingga pulang kesiangan, bagaimana si laki-laki berusaha mewujudkan impian Yui ketika itu.


Hanya saja, dan untung saja, ending yang dimiliki film ini berubah. Dan itu sebetulnya cukup mengejutkan, loh. Kalau boleh dibandingkan, ending Midnight Sun masih lebih baik lantaran tidak terburu-buru dalam pengeksekusiannya. Sedangkan ending untu Meet Me After Sunset terasa sedikit terburu-buru. Padahal, kalau beberapa adegan tidak penting dalam film dihilangkan dan difokuskan untuk pengeksekusian ending, niscaya akan jauh lebih menyentuh dan membuat banyak penonton menangis. Sangat disayangkan.


Tapi, secara keseluruhan, film ini sangat manis dan saya menikmati penayangan film ini.



Identitas FilmAjari Aku Islam


Judul: Ajari Aku Islam


Sutradara: Deni Pusung


Pemeran: Cut Meyriska dan Roger Danuarta


Ulasan Film


“Iman yakni sesuatu yang lebih tinggi daripada hati, jadi kau gunakan dogma kau untuk mengontrol hati kau.”


Jika mendengar kata-kata tersebut, niscaya Anda eksklusif teringat pada film Ajari Aku Islam yang sangat hype belakangan ini. Film ini menceritakan perihal seorang cowok dari etnis Tionghoa yang menyukai adzan semenjak kecil dan berusaha berguru islam kepada seorang muslimah yang juga telah mencuri hatinya.


Film ini yakni film bergenre religi romantis dengan jalan kisah yang katanya diangkat dari kisah nyata. Untuk beberapa hal, film ini sebetulnya memang sangat dekat dengan beberapa pejuang LDR (Love Different Religion) sehingga sangat gampang untuk merasa terkait dengan film ini. Alurnya juga sangat rapi, tetapi ada beberapa plot dalam film ini yang terkesan berlobang.


Ada banyak perkataan islami yang sangat menyentil di sini. Sekaligus ada beberapa adegan yang tidak islami sama sekali. Yang lebih mengganggu yakni dialek yang mereka ucapkan sangat mengganggu di indera pendengaran orang Medan betulan. Sehingga banyak yang tertawa di bioskop bukan lantaran adegannya lucu, tapi lantaran pengucapan dialeknya yang kurang maksimal. Malahan, beberapa di antaranya terkesan dipaksakan biar terlihat sangat Medan, padahal tidak.


Pemeran masih membawa logat ala anak kotanya untuk mengucapkan kata-kata slang dari anak Medan. Kemudian adegan menuju endingnya terkesan terlalu cepat dan membuat saya sendiri bertanya-tanya, ini kenapa bisa begini? Kenapa bisa tiba-tiba ada di sana dan lain sebagainya. Semua serba tidak terperinci dan jalinan plotnya juga tidak rapi.


Tapi sinematografi dan teknik pengambilan gambarnya sudah tidak mengecewakan baik. Saya nyaman melihat videonya kecuali ketika adegan pemeran utama prianya lari dikejar oleh preman.


Secara keseluruhan, film ini manis ditonton hanya untuk sekedar hiburan di simpulan pekan.




Harry Potter Series


Identitas Film


Judul: Harry Potter and The Sorcener Stone, Harry Potter and The Chamber of The Secret, Harry Potter and The Prisioner of Azkaban, Harry Potter and The Goblet of Fire, Harry Potter and The Orde of The Phoenix, Harry Potter and The Half Blood Prince, Harry  Potter and The Deathly Hallows 1, dan Harry Potter and The Deathly Hallows 2.


Pemeran: Daniel Recliffe, Emma Watson, Ruppert Grin, dan lain sebagainya


Sutradara: David Yates, Alfonso Cuaron, Chris Columbus, Mike Newell


Tidak ada film yang sehebat novelnya. Itu yakni kenyataan yang tidak bisa dinafikkan. Termasuk film dari buku terkenal di seluruh penjuru dunia yang dalam satu hari bisa dicetak ulang hingga 7 kali ini. Harry Potter telah melampaui batas-batas penjualan buku yang ada di dunia.


Filmnya juga tidak kalah lahir. Bocah berkacamata dengan tanda lahir menyerupai sambaran petir ini telah selesai difilmkan semenjak bertahun lalu. Pemerannya bahkan telah beranjak menjadi pemain film berusa 30an dan membuat banyak orang terkagum-kagum. Ada beberapa perbedaan yang ada antara novel dan film yang beredar, salah satunya yakni tidak adanya pemeran Peeves (hantu jahil) di dalam film ini. Tapi itu sama sekali tidak mengganggu jalan kisah film secara keseluruhan.


Film ini juga menggunakan imbas yang luar biasa sehingga menjadikan kekaguman dan membawa penonton seakan memasuki Hogwart dengan sebenarnya. Belum lagi pemeran Peri Rumah menyerupai Dobby yang tampilannya benar-benar meyakinkan. Tapi, tidak ada yang mengalahkan penampilan Voldemort yang angker sekaligus mengagumkan. Make up artist yang mereka gunakan niscaya sangat profesionnal di bidangnya.


Yang paling patut di acungi jempol yakni kemistri dan akting dari para aktornya. Di sini, Tom Felton yang berperan sebagai Draco, di dunia nyata sebetulnya anak yang baik dan menyenangkan. Dia juga dekat dengan pemeran Harry Potter yang lainnya menyerupai Daniel Redcliffe dan Emma Watson. Tetapi, begitu melihat aksara Draco, tentu kita mencicipi betapa bencinya aksara Draco kepada Harry dan Harmonie.


Bahkan kemistri musuh antara Harry dengan Draco begitu mempengaruhi penggemar hingga membuat shipper (kalangan penggemar Harry Potter yang suka memasang-masangkan) membuat ship Drarry. Drarry merupakan kepanjangan dari Draco dan Harry. Tidak hanya Drarry, ada begitu banyak ship-ship lain yang juga dibentuk oleh penggemar untuk pemeran-pemeran Harry Potter.


Selain itu, meskipun ada beberapa belahan yang dihilangkan ketik diangkat dari novel menuju film, itu sama sekali tidak mengganggu jalan ceritanya, kok. Bahkan, beberapa penghilangan itu terasa tepat lantaran kalau diincludekan justru akan terjadi kelebihan durasi dan jalan ceritanya tidak serapi film yang sekarang.


Harry Potter, meskipun tidak sama dengan novelnya, tetapi tetap mempunyai kehebatan yang sama dengan novelnya.



Contoh Teks Ulasan Lagu


  Ulasan


When We Were Young Siapa yang tidak mengetahui lagu yang dinyanyikan oleh Adele ini? Adele memang juaranya dalam membawakan lagu yang mempunyai lirik yang menyentuh hati. Setelah lagu Someone Like You yang sangat meledak di pasar dunia, kali ini penyanyi bersuara emas itu menyanyikan lagu berjudul When We Were Young.Everybody loves the things you do


Lirik yang dibawakan Adele sangat puitis dan mengandung makna yang dalam. Yakni perihal seseorang yang takut dengan waktu yang berlalu begitu cepat. Waktu yang mengambil semua kenangan hingga tertinggal di belakangnya. Seseorang yang takut menjadi bau tanah dan tidak berdaya menghadapi ketuaan tersebut.


Dan ketika mendengarkan lagu ini, saya merasa sangat terhubung lantaran lirik-liriknya yang puitis dan terasa penuh cinta. Beberapa baris lirik yang saya ingat dan terus melekat di dalam kepala saya adalah:


Let me photograph you in this light


In case it is the last time we might be exactly like before we realize


We afraid to getting old thats make we restless


You look like a movie


You sound like a song


Lirik ini menggambarkan bagaimana dia ingin memotret seseorang ketika itu juga. Untuk berjaga-jaga kalau suatu hari mereka berubah. Bukankah waktu memang kerap kali mengubah seseorang menjadi seseorang yang lain? Dalam lagu ini, Adele juga menyatakan perihal bagaimana seseorang bisa begitu tidak nyata. Seperti adegan film dan menyerupai lagu yang bisa membuat orang-orang nyaman terhadap keberadaannya.



All I Ask Lagu ini mungkin akan sangat menyentuh bagi pasangan yang tetapkan untuk berpisah. Terutama bagi seseorang yang sebetulnya tidak ingin berpisah pada pasangannya, tetapi pasangannnya tersebut tetap ingin berpisah.Lagu Adelle yang satu ini kira-kira juga bercerita soal perpisahan yang diinginkan sebelah pihak saja. Itu bisa dilihat pada lirik awal dari lagu ini yang berbunyi:


I will leave may heart at the door


I won’t say a word


They’ve all been said before, you know


Dari lirik pertama yang berarti, “Saya akan meninggalkan hati saya di depan pintu” sudah mencerminkan bahwa dia sebetulnya masih ingin bersama, tetapi pasangannya ingin berpisah. Dia meninggalkan hatinya di depan pintu biar kalau sewaktu-waktu pintu itu terbuka, dia bisa masuk dengan cepat.


Tapi, meskipun perpisahan diinginkan dari sebelah pihak, pihak yang ingin ditinggalkan juga tidak menolak keputusan tersebut. Dia menerimanya dengan lapang dada dan itu tercermin dari lirik kedua dan ketiga yang artinya kira-kira, “Saya tidak akan menyampaikan apapun. Semuanya telah kuucapkan sebelumnya, kau tahu itu.”


So why don’t we just play pretend


Like we’re not scared of what’s coming next


Or scared of having nothing left?


“Jadi kenapa kita tidak berpura-pura tidak takut apapun yang akan terjadi? Atau tidak takut ketika tidak mempunyai apa-apa?”


Look, don’t get me wrong


I know there’s no tomorrow


All I ask is


“Jangan salah paham padaku. Aku tahu bahwa tidak ada lagi besok. Makara yang kuminta hanyalah …”


Dari lirik-lirik tersebut, terlihat terperinci bahwa perempuan ini hanya menginginkan satu hal sebelum perpisahan itu benar-benar terjadi. Dan hal yang dia inginkan tergambar terperinci dari lirik di belahan chorus lagu. Yakni:


If this is my last night with you


Hold me like I’m more than just a friend


Give me a memory I can use


Take me by the hand while we do what lover do


It matter how this ends


Cause what if I never love again?


“Jika ini malam terakhirku bersamamu? Pegang saya seolah saya lebih dari teman. Beri saya kenangan yang bisa kuingat. Pegang tanganku dan lakukan sesuatu yang biasa dilakukan sepasang kekasih. Sangat penting bagaimana kekerabatan ini berakhir. Karena bagaimana kalau saya tidak pernah jatuh cinta lagi?”


Nah, jadi si perempuan hanya menginginkan satu malam tepat sebelum mereka resmi berpisah. Satu malam yang akan meninggalkan kenangan baik di memori si perempuan. Sebab, bagaimana kalau si perempuan tidak pernah jatuh cinta lagi? Itu niscaya akan menjadi boomerang yang sangat menyakitkan bagi si perempuan, bukan?


Itulah beberapa ulasan lagu mengenai  All I Ask dari Adelle. Lagu perihal perpisahan dan patah hati yang terselubung. Lagu ini mengajarkan kita untuk mengikhlaskan segala hal yang mungkin akan terjadi dalam kehidupan cinta kita.



Story of My Life Lagu yang satu ini tentu sangat memorable sekali bagi penikmat musik video. Karena MV dari lagu ini memang benar-benar manis sekali, sebagus lagunya yang menyinggung perihal percintaan yang tidak berakhir dengan baik. Lagu ini menceritakan perihal salah satu kenangan di dalam hidup seseorang.Tentang bagaimana dia masih merasa sendiri dan kosong, padahal hari-hari itu telah berlalu. Seperti yang tampak pada lirik di bawah ini:


Written in these walls


Are the stories that I can’t explain


I leave my heart open


But it stays right here empty for days


(Di dinding telah tertulis banyak sekali kisah yang tidak bisa kujelaskan. Aku membiarkan hatiku terbuka, tetapi itu tetap saja kosong hingga berhari-hari)


Kemudian kisah kembali ke awal waktu. Diceritakan bagaimana si perempuan ketika itu menyampaikan bahwa perasaannya tidak lagi sama lagi. Biasanya, kata-kata ada yang berbeda akan berakhir dengan perpisahan. Si laki-laki tentu merasa sakit ketika mendengar perkataan itu.


She told me in the morning


She don’t feel the same about us in her bones


It seems to me that when I die


These words will be written on my stone


(Suatu pagi dia memberi tahuku bahwa dia merasa ada yang berbeda di antara kami. Saat itu saya berpikir bahwa ketika saya mati, kata-kata tersebut akan terukir di kerikil nisanku)


And I’ll be gone gone tonight


The ground beneath my feet is open wide


The way that I been holding on too tight


With nothing in between


Tapi, dari lirik di atas, dia merasa benar-benar hancur. Karena selama ini dia mengasihi atau berpegangan pada si perempuan dengan begitu erat. Jadi, ketika si perempuan ingin pergi, dia kehilangan pegangan dan merasa menyerupai akan mati.


(dan saya akan pergi malam ini. Tanah yang saya pijak terasa menyerupai terbuka lebar. Mungkin selama ini saya menggenggam terlalu kuat tanpa ada yang menghalangi)


Kemudian dia menyerupai meratapi diri. Karena di sepanjang hidupnnya, dia begitu mengasihi si perempuan. Dia terus memberi si perempuan harapan. Harapan tanpa pembuktian tentu menjadi barang yang sulit. Sehingga harapan yang diberikan akibatnya justru membuat si perempaun enggan mengasihi lagi.


The story of my life I take her home


I drive all night to keep her warm and time frozen


The story of my life, I give her hope


I spend her love, until she’s broke inside


The story of my life


(Cerita hidupku, saya mengantarnya hingga rumah. Berkendara sepanjang malam untuk membuatnya hangat dan waktu seakan membeku. Dalam kisah hidupku, saya memberinya harapan. Aku menghabiskan cintanya hingga dia hancur di dalam.)


Itulah ulasan mengenai lagu Story of My Life yang dibawakan oleh One Direction. Lagu ini berkisah perihal patah hati. Tetapi, beberapa teori penggemar banyak yang percaya ini perihal bagaimana One Direction begitu sibuk hingga lupa dengan keluarganya (ini teori yang diadaptasi dengan video musik yang ditampilkan bersama dengan lagu ini).


Ada juga teori penggemar yang menyampaikan bahwa lagu ini sebetulnya lagu perpisahan Zayn Malik. She dalam lagu ini yakni Zayn yang telah mempunyai visi misi yang tidak sejalan dengan One Direction.


Apapun teori di balik pembuatan lagu ini, Story of My Life yakni sebuah masterpiece yang sangat epik. What a goos song!





  • Contoh Teks Ulasan Puisi




  Ulasan



Imitasi Mimpi


WAY


Imitasi Mimpi yakni salah satu puisi yang ada di dalam buku kumpulan puisi berjudul Belenggu Kata yang ditulis oleh WAY. Puisi ini terletak pada halaman 69 dengan syair lengkapnya menyerupai ini:


Mimpi bukan lagi mimpi


Bila hanya sekedar sangsi


Mimpi bukan lagi mimpi


Bila tak ada upaya diri


Mimpi bukan lagi mimpi


Kalau tak didukung hati


Dan mimpi bukan lagi mimpi


Bila hanya setengah hati


Puisi ini menceritakan perihal bagaimana mimpi sudah disabotase atau bahkan mimpi hanya sekedar kata tanpa arti kalau tidak diiringi dengan usaha dan keyakinan penuh. Hal itu tergambar dari baris pertama dan kedua dalam puisi tersebut:


Mimpi bukan lagi mimpi


Bila hanya sekedar sangsi


Bahkan kalau udah diyakini secara penuh, pun, mimpi itu masih mimpi palsu kalau tidak diikhtiarkan dengan benar. Hal itu tercermin dari baris ke tiga dan keempat yang berbunyi:


Mimpi bukan lagi mimpi


Bila tak ada upaya diri


Sedangkan di bait kedua, penyair berusaha kembali meyakinkan bahwa mimpi itu hanya sekedar omong kosong kalau kita saja tidak meyakini mimpi kita sendiri. bercerita soal mimpi memang bukan lagi hal yang sederhana.


Banyak orang ketika ditanya apa cita-citanya, masing-masing hanya menjawab tanpa betul-betul memikirkan apa cita-citanya. Mereka menjawab polisi, model, pramugari, dan lain sebagainya tapi tidak meyakini dengan sepenuh hatii bahwa mereka bisa meraih mimpi tersebut. Itu banyak terjadi di kalangan anak SD terutama.


Mereka menyebutkan mimpi, tetapi tidak benar-benar yakin bahwa mimpi itu sanggup diraih. Bahkan, orang bakir balig cukup akal juga sering kali menyerupai itu. lantaran itulah Way dalam puisinya yang ini membuat syair dua bait dengan bait kedua yang begitu menyentil hati:


Mimpi bukan lagi mimpi


Kalau tak didukung hati


Dan mimpi bukan lagi mimpi


Bila hanya setengah hati




Rupa Lupa Bayang


WAY


Lagi-lagi, kita akan membahas puisi dari WAY yang kali ini berjudul Rupa Lupa Bayang. Puisi ini masih berada dalam buku Belenggu Kata yang ditulis WAY 2016 lalu. Nah, di dalam puisi ini, WAY menyindir kamu-kamu wahai pelajar seseantero Indonesia perihal mencontek, loh. Nah, sebelum dibahas lebih lanjut, ada baiknya kau membaca sendiri puisi yang dimaksud:


Rupa Lupa Bayang


Persetan! Sontek katamu?


Bejat pejabat, kausebut penipu


Persetan! Sontek katamu?


Hilang akal, lupa tingkah laku


Persetan! Sontek katamu?


Hina dina pejabat


Tanpa pandang kau pun bejat


Persetan! Sontek katamu?


Dan kau pun tipu


Demi raih nilai palsu


Persetan! Sontek katamu?


Kau, dia, berdasi


Bagai lalat pencemar nutrisi


Persetan! Sontek katamu?


Kian hari bertambah kembang


Bagai rupa lupa bayang


[Untuk para mafia dan calon penjahat bangsa]


Nah, puisinya sudah menyiratkan amanat yang dimuat, ya?


Agaknya puisi ini dibentuk WAY untuk rekan-rekannya di dunia nyata (saat membuat puisi ini WAY masih sekolah) yang gemar mencontek. Ini yakni puisi keresahan WAY perihal budaya mencontek yang sudah tidak lagi manusiawi ini. Bagaimana tidak? Banyak pelajar yang demi mendapatkan nilai bagus, dia rela melaksanakan banyak sekali cara. Padahal kalau dipikir-pikir, nilai hanya hingga ke ijazah saja. Yang dibawa hingga mati yakni ilmu yang didapatkan. Benar, tidak?


Di sini WAY menyamakan pelajar yang mencontek dengan pejabat yang korupsi. Bagi WAY, kecurangan tersebut sama dan setara, diadaptasi dengan lingkup kejadiannya. Ini terlihat dari baris pertama hingga ke empat puisi tersbeut:


Persetan! Sontek katamu?


Bejat pejabat, kausebut penipu


Persetan! Sontek katamu?


Hilang akal, lupa tingkah laku


Banyak pelajar dan mahasiswa yang gemar mengutuk-ngutuk kelakuan pejabat kini yang serba minus. Tapi mereka lupa bahwa kelakuan mereka yang minus juga merupakan kecurangan besar. Mencontek bukanlah hal yang dibenarkan alasannya sama saja itu dengan menipu. WAY menyamakan tindakan mencontek sama dengan korupsi. Hanya saja, kalau korupsi demi mendapatkan uang, kalau mencontek hanya demi nilai palsu. Nilai yang tidak sesuai dengan kapasitas otak. Perhatikan baris puisi yang ini


Persetan! Sontek katamu?


Hina dina pejabat


Tanpa pandang kau pun bejat


Persetan! Sontek katamu?


Dan kau pun tipu


Demi raih nilai palsu


WAY juga menyampaikan bahwa kelakuan pelajar yang menyerupai ini menyerupai raga lupa bayang. Mereka menghina tindakan pejabat yang sering menipu rakyat, tetapi lupa bahwa apa yang mereka lakukan (dalam hal ini mencontek) yakni sesuatu yang juga menipu-nipu. Inilah cikal bakal terjadinya korupsi dan calon koruptor di masa depan.


Persetan! Sontek katamu?


Kau, dia, berdasi


Bagai lalat pencemar nutrisi


Persetan! Sontek katamu?


Kian hari bertambah kembang


Bagai rupa lupa bayang


[Untuk para mafia dan calon penjahat bangsa]


Memang, cikal bakal mencontek itu dimulai dari hal-hal kecil. Mula-mula berbohong, kemudian mulai melaksanakan kecurangan, kemudian barulah korupsi kecil dan akibatnya korupsi dalam jumlah besar.


Demikian juga di negeri ini.


Mula-mula hanya berbohonng, kemudian mulai mencontek ketika ujian. Menghalalkan segala cara demi mendapat nilai yang bagus. Kemudian, sehabis terbiasa melaksanakan kecurangan, dalam hidup mereka selanjutnya mereka niscaya tidak akan segan menghalalkan segala cara untuk membuat hidup terasa gampang dan baik kepadanya. Dan ini akan menjadi mental-mental korupsi.


Jadi, kepada orang yang gemar mencontek, hentikan sekarang. Kalian yakni generasi penerus bangsa. Generasi penerus bangsa tidak seharusnya mencontek. Kalian harus tahu bahwa mencontek yakni belahan dari bibit-bibir korupsi. Dan pencontek yakni calon-calon koruptor di masa depan.


Hentikan mencontek! Cobalah untuk meraih nilai dengan lebih jujur saja! Enggak ada  gunanya juga nilai manis tapi otak kosong, kan? Toh, yang digunakan untuk bekerja nanti bukan hanya sekedar nilai manis saha. Yang terutama yakni skill yang mumpuni dan ilmu yang duah teruji. Percuma punya nilai manis tapi tidak punya skill dan ilmu yang dalam. Kamu hanya akan menjadi budak-budak koperat yang dikendalikan oleh kapitalis yang bengis!



Contoh Teks Ulasan Drama


  Ulasan



Bunga Rampai


Orientasi


Naskah: DN Pertiwi


Sutradara: Aisyah Isnaeni


Genre: Drama


Pemain: Iqra Al-Fikri dan Ismi Laila


Hari: Senin, 18 November 2019


Waktu: 14.04- 17.04


Bunga Rampai yakni drama karya DN Pertiwi yang bercerita mengenai kehidupan seorang gadis yang tinggal di pesisir Tanjung Balai. Drama ini menceritakan perihal kehidupan Laila yang mempunyai mimpi tinggi, tetapi adab keluarga yang beropini bahwa perempuan hanya boleh tinggal di rumah mengekangnya. Fikri, seorang cowok bermata bening yang ingin membantu Laila keluar dari kungkungan adab yang menjerat Laila. Mereka berusaha membuktikan bahwa perempuan juga bisa bermimpi.


Tafsiran


Drama ini masih mengangkat tema patriarki yang kental di sebuah negeri yang merdeka. Sesuatu yang agaknya sudah ‘mainstream’ di kalangan Indonesia. Tema-tema menyerupai ini sebetulnya sudah tidak menjanjikan lagi, alasannya perempuan lebih condong untukk dimuliakan dan mempunyai keputusan sendiri perihal masa depannya.


Drama ini sudah tidak terhubung dengan keadaan sekitar dengan jalan kisah yang tampaknya mengulang kembali kehidupan Kartini tetapi ala modern.


Kelebihan dari drama ini yakni naskahnya yang segar dengan pergantian adegan yang apik. Akting dari para pemain film dan aktris juga tata musiknya membuat ke-main stream-an drama ini tidak begitu terasa.


Evaluasi


Dengan naskah sekuat itu, penulis seharusnya bisa mengubah poin kisah dengan tidak berkisah mengenai perempuan yang ingin menngejar mimpinya. Temanya itulah yang merupakan kekurangan dari kisah ini. Plot dan jalinan cerita, serta alurnya sudah mantap, hanya temanya yang biasa yang membuat drama ini terkesan stensilan.


Secara keseluruhan, drama ini mendapat nilai 7/10 dari saya sebagai penikmat drama panggung sejati.



Resensi sendiri perlu dipelajari bukan hanya lantaran untuk pelajaran bahasa Indonesia semata. Tetapi juga lantaran kini resensor dibayar dengan mahal. Perlu latihan kepekaan dan nilai estetika sebuah karya sebelum benar-benar menulis resensi yang dibayar mahal. Karena resensi mahal hanya resensi yang berkualitas.Teks ulasan sejatinya yakni sebagai standar dimana seseorang butuh atau tidak terhadap sebuah karya. Terutama untuk orang yang mempunyai budget terbatas dalam hidupnya, tentu memerlukan sebuah resensi atau ulasan untuk mempertimbangkan apakah dia akan membeli buku tersebut atau tidak.


Itulah beberapa pola teks ulasan, mulai dari ulasan buku non fiksi, buku fiksi, film, lagu, dan puisi. Selain beberapa pola ulasan di atas, tidak ada salahnya kau juga mempelajarii ulasan dari jago terkenal yang biasa ada di koran-koran. Untuk memberikan gambaran bagaimana ulasan profesional terlihat.




Baca juga:



FAST DOWNLOADads
| Server1 | Server2 | Server3 |
Download
Next Post Previous Post