Niat, Doa Dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Pada dikala gerhana bulan terjadi biasanya umat Islam menjalankan ibadah shalat atau Shalat Gerhana. Seperti yang di anjurkan dalam Hadist yang berbunyi:
"Pada zaman Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah terjadi gerhana matahari yaitu pada hari wafatnya Ibrahim. Lalu orang-orang berseru, terjadi gerhana matahari sebab wafatnya Ibrahim. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan yakni dua tanda di antara gejala kekuasaan Allah. Keduanya tidak terjadi gerhana sebab simpulan hidup dan kehidupan seseorang. Jika kalian melihat keduanya berdo’alah kepada Allah dan shalatlah hingga kembali ibarat semula." (Al-Mughirah dalam kitab Bulughul Maram No. 526)
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukanlah sebab simpulan hidup seseorang atau kehidupannya. Oleh sebab itu, kalau kamu menyaksikan gerhana bergegaslah untuk mengerjakan shalat." (HR. Muslim).
Jika disimpulkan, dari hadits tersebut menyampaikan bahwa shalat gerhana bulan hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) baik untuk pria maupun untuk perempuan.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Shalat gerhana bulan sebetulnya sanggup dilakukan sendiri atau tanpa perlu pergi ke masjid dan dilakukan pada dikala bulan tertutup hingga gerhana berakhir. Akan tetapi, shalat gerhana sangat disarankan dilakukan secara berjama'ah di masjid, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW.
Shalat gerhana bulan dikerjakan 2 rakaat, setiap rakaat terdapat dua kali ruku. Seperti yang di riwayatkan Aisyah radhiyallahu'anha.
"Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengeraskan bacaannya dikala shalat gerhana bulan, dia shalat empat kali ruku’ dan empat kali sujud." (HR. Bukhari)
Niat Shalat Gerhana Bulan
Berikut yakni niat shalat gerhana bulan berjamaah:
Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum sebab Allah Ta'ala."
Berikut yakni niat shalat gerhana bulan sendiri:
Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'alaa
Artinya: "Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebab Allah Ta'ala."
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
- Takbiratul Ihram.
- Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya, disunnahkan membaca surat yang panjang.
- Ruku, disunnahkan waktu ruku lama, ibarat waktu berdiri.
- Berdiri lagi lalu membaca Al Fatihah dan surat lainnya, disunnahkan lebih pendek.
- Ruku lagi, disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku pertama.
- I'tidal.
- Sujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua
- Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya.
- Ruku'. Disunnahkan waktu ruku' lama, ibarat waktu berdiri.
- Berdiri lagi lalu membaca Al Fatihah dan surat lainnya.
- Ruku' lagi. Disunnahkan waktu ruku' lebih pendek dari ruku' pertama.
- I'tidal.
- Sujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Duduk Tahiyah akhir.
- Salam.
Setelah shalat gerhana selesai maka ada baiknya untuk berdoa, sebab berdoa setelah shalat gerhana bulan yakni waktu yang mustajabah.
Doa setelah shalat gerhana bulan
Berikut yakni doa yang harus diucapkan setelah shalat gerhana bulan:
"Sesungguhnya matahari dan bulan itu yakni dua tanda kekuasaan Allah, biar hamba takut kepadaNya. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah sebab simpulan hidup seseorang. Maka kalau engkau melihatnya, maka shalatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian." (HR. An Nasa'i; shahih).
Nah itulah Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan, silahkan dipraktikan pada dikala waktu gerhana bulan dan semoga bermanfaat.
