Cara Membuat Makalah

FAST DOWNLOADads
Download

– Dalam menjalani dunia akademis pada tingkatan menengah ke atas, tentu tidak aneh lagi bila harus dihadapkan dengan pembuatan makalah. Nyaris semua siswa dan mahasiswa diharapkan telah bisa menciptakan sebuah teladan makalah. Tetapi, apa, sih arti makalah itu?


Berikut penjelasannya.


Pengertian Makalah Menurut Para Ahli


Dalam


Secara umum, sanggup dikatakan bahwa makalah ialah sebuah karya ilmiah atau goresan pena resmi, yang isinya terdiri atas satu pokok pembahasan yang disusun menurut struktur resmi dan dimaksudkann sebagai materi pegangan dikala membacakannya di depan umum.


Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan tahun 1999 pada halaman ke 616 menyatakan bahwa makalah ialah sebuah seluruh karangan tertulis, termasuk di dalamnya ialah kiprah pelajar yang diberikan selama menjalani pendidikan di sekolah.


Berbeda dengan pendapat Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S Poerwadinata yang terbit pada tahun 1994 menyampaikan bahwa makalah ialah sebuah uraian tertulis, yang di dalamnya membahas sebuah kasus tertentu unntuk nantinya dipublikasikan dan mendapatkan sebuah pembahasan lebih lanjut.


A.E. Fachrudin beropini bahwa makalah ialah sejenis kiprah kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil karangan atau karya tulis wacana sebuah topik pembahasan yang menjadi pokok kasus ataupun sebagai hasil selesai dari sebuah pembahasan buku (book report)


Zaenal Arifing menerangkan wacana makalah dengan pemahaman yang lebih tinggi. Menurutnya, makalah ialah sebuah karya tulis yang bersifat ilmiah, dimana isinya selalu menyajikan sebuah kasus sebagai objek pembahasan yang ditulis menurut data di lapangan dengan syarat data tersebut haruslah bersifat empiris sekaligus objektif.


Menurut Burhan sendiri, makalah ialah sebuah bentuk kiprah dari perkuliahan. Makalah juga bisa disebut sebagai salah satu pra syarat sebelum adanya sebuah diskusi maupun seminar.


Masih menyinggung soal dunia perkuliahan. Drs. S. Immam Asyar’i menyampaikan bahwa makalah sejatinya ialah sebuah naskah semester. Sebuah paper yang dituntut oleh seorang dosen dikala SKS yang dijalani telah berakhir. Naskah yang diminta ini biasanya hanya sepanjang 10 hingga 15 halaman berukuran folio.


Widyamarta dan Veronika Sudiarti beropini bahwa makalaah ialah sebuah karya tulis, yang dalam pennulisannnya dilakukan oleh individu maupun sekelompok orang yang membahas mengenai sebuah objek dengan data yang berasal dari sebuah peenelitian di bidang pendidikan maupun kebudayaan.


Pada intinya, makalah ialah sebuah karya tulis yang biasanya dibentuk demi memennuhi kiprah dari guru atau dosen. Makalah yang dibentuk haruslah memenuhi syarat sebagai berikut:



  • Membahas sebuah objek atau satu topik pembahasan saja

  • Dilakukan menurut sifat ilmiah dan untuk tujuan akademis

  • Pembahasan harus menurut fakta di lapangan

  • Data yang digunakan harus bersifat objektif dan empiris

  • Dibuat untuk sanggup dipresentasekan di khalayak umum demi mendapatkan penelitian lebih lanjut.


Jenis-jenis Makalah


Dalam


Jika membahas mengenai jenis makalah, maka sanggup dibedakan menjadi dua, yakni jenis makalah menurut sifatnya dan jenis makalah menurut sudut pandangnya. Untuk jenis makalah sanggup dibedakan menjadi 3 jenis: makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran.


Sedangkann untuk makalah yang dibedakan menurut sudut pandanganya, sanggup dibedakan menjadi dua jenis, yakni makalah biasa (common paper) dan makalah posisi (position paper).


Berikut klarifikasi lengkapnya:


1.Makalah Deduktif


Makalah deduktif ialah makalah yang ditulis bedasarkan pada kajian yang bersifat teoritis. Kajian yang dijadikan sumber haruslah sebuah kajian yang relevan dan sejalan dengan kasus yang sedang dijadikan sebagai objek penelitian makalah.


2. Makalah Induktif


Makalah induktif ialah makalah yang ditulis berdasarkann data empiris dan objektif. Data yang ditulis pada makalah induktif ini diperoleh dari hasil penelitian eksklusif di lapangan. Syarat yang berlaku dalam penulisan data di makalah induktif ialah harus tetap sesuai dan sejalan dengan pembahasan di dalam makalah.


3. Makalah Campuran


Makalah gabungan ialah makalah yang dalam metode pnulisannya mengambil cara makalah deduktif dan induktif sekaligus. Isi dari makalah ini terdiri dari kajian teoritis dan data yang bersifat empiris sekaligus.


Dalam makalah gabungan sendiri, ada 6 jenis makalah lain yang berada di dalamnya. Keenam makalah tersebut adalah:



  • Makalah Ilmiah. Makalah ilmiah ialah karya tulis yang membahas sebuah permasalahan. Permasalahan yang masuk ke dalam makalah ini haruslah permasalahan yang pernah ditulis dari hasil studi ilmiah. Makalah ilmiah dihentikan ditulis menurut sudut pandang subjektif penulis.

  • Makalah kerja ialah makalah yang ditulis menurut hasil penelitian. Makalah ini memberi kesempatan untuk penulis berargumentasi wacana permasalahan yang dibahas. Hasil penelitian yang dituliskan juga bisa bersifat subjektif, dengan syarat sesuai dengan hasil yang didapatkan. Makalah kerja masih lebih longgar untuk penulis menciptakan sebuah opini ketimbang makalah ilmiah.

  • Makalah Kajian. Biasanya, makalah jenis ini digunakan untuk memecahkan kasus yang sifatnya kontroversial atau banyak dibicarakan orang.

  • Makalah Posisi. Makalah posisi ialah makalah yang ditulis atas undangan pihak tertentu. Biasanya, makalah ini mempunyai tujuan sebagai sebuah alternatif dalam mencari jalan keluar dari sebuah kasus yang sedang kontroversial. Meskipun atas permintaann pihak lain, tetap saja mekanisme dan bahasa kajiannya bersifat ilmiah.

  • Makalah Analisis ialah makalah yang sifatnya obyektif dan empiris.

  • Makalah Tanggapan ialah makalah yang dijadikan sebagai kiprah mata kuliah bagi seorang mahasiswa. Biasanya, makalah ini mempunyai isi yang berupa jawaban atas sebuah permasalahan atau sebuah bacaan.


4. Makalah Biasa atau Common Paper


Common paper ialah jenis makalah yang dibentuk oleh mahasiswa dengan tujuan mengambarkan pemahamannya pada permasalahan yang dibahas. Makalah ini ditulis dengan gaya goresan pena yang deskriptif dan digunakan untuk mengemukakan suatu aliran atau pandangan mengenai kasus yang dikaji.


Dalam makalah biasa atau common paper ini pula mahasiswa sanggup memperlihatkan kritik dan saran yang membangun mengenai sebuah permasalah yang dibahas dalam makalah tersebut. Dan dalam mengajukan kritiknya, penulis tidak perlu melaksanakan argumentasi demi mempertahankan pendapatnya.


5. Makalah Posisi atau Position Paper


Berbeda dengan makalah posisi di mana penulis tidak perlu berargumentasi dalam mempertahankan pendapatnya, makalah posisi menuntut penulis dalam menunjukkann pemahaman teoritisnya terhadap sebuah kajian.


Penulis butuh untuk mempertahankan argumentasinya dalam melakukann presentase. Penulis harus memberi batas yang jelas  di pihak mana ia berdiri dalam menghadapi kasus tersebut. Tentu saja penegasan argumentasi ini harus diiringi dengan teori serta data yang relevan.


Dalam menciptakan makalah posisi, penulis bukan hanya bertanggung jawab dalam mempelajari sumber aliran dari teori yang dikutio, melainkan juga pandangan serta di pihak mana teori tersebut bertindak terhadap objek. Penulis harus cakap dalam memihak sekaligus mempertahankan pendapatnya. Atau bahkan menciptakan sintesis, analisis, sekaligus penilaian untuk perkembangan sebuah makalah posisi yang dipertanggung jawabkannya.


Fungsi Makalah


Dalam


Makalah mempunyai beberapa fungsi yakni sebagai berikut:



  • Sebagai sumber dan sarana tersampainya sebuah informasi, pemahaman, sekaligus menampilkan sebuah pemikiran dalam menghadapi permasalahan. Dimana permasalahan tersebut telah dikaji oleh penulis makalah dengan menggunakan prosedur, teori, prinsip, serta pendekatan ilmiah yang berlaku.

  • Sebagai sarana untuk memperlihatkan kemampuan penulis dalam memahami sebuah topik yang dijadikan pembahasan. Jadi, makalah bukan hanya berfungsi sebagai rangkuman, tetapi juga dijadikan sebagai materi pijakan utama bagi penulis dalam mengeksplor pengetahuannya dalam memecahkan masalah.

  • Sebagai sarana latihan bagi penulis dalam menulis karya ilmiah dengan baik, benar, dan sesuai dengan mekanisme serta pendekatan ilmiah.

  • Penulis sanggup memperluas wawasan keilmuan

  • Sebagai sarana sumbangan pemikiran, baik dalam bentuk konsep pemikiran teoritis maupun praktis

  • Sebagai salah satu alat untuk mengembangkan konsel keilmuan sekaligus sumber pemecahan masalah,


Karakteristik Makalah


Dalam


Beberapa karakteristik yang dimiliki makalah ialah sebagai berikut:



  • Makalah harus berisi hasil kajian literatur. Selain itu, makalah juga niscaya mengandung sebuah laporan dari acara penelitian di lapangan. Kegiatan lapangan ini ialah penelitian yang masuk ke dalam cakupan permasalahan di masa perkuliahan.

  • Makalah harus bisa memperlihatkan pemahaman yang dimiliki penulis wacana objek makalah. Baik itu berupa pemahaman teoritis mau pun simpel dengan menggunakan pendekatan yang bersifat ilmiah

  • Kalimat yang digunakan umumnya harus bersifat ilmiah dan formal.

  • Harus bersifat teoritis, tetapi juga tidak menafikkan fakta yang ada di lapangan

  • Isi makalah harus sanggup dipertanggung jawabkan

  • Memiliki sumber yang jelas


Ciri Makalah yang Berkualitas


Dalam


Makalah yang mempunyai kualitas biasanya mempunyai ciri tersendiri, yakni sebagai berikut:



  • Informasi yang dimiliki akurat dan menyeluruh atau bersifat komprehensif

  • Memiliki sumber info yang baik, kredibel, dan jelas.

  • Memiliki fakta, sudut pandang, dan gagasan yang bersifat objektif serta seimbang

  • Memiliki gagasan yang kreatif, orisinal, dan inovatif yang diambil dari beberapa fakta, analisa yang akurat, dan dipadukan sehingga menjadi sebuah perkiraan yang baru.

  • Memiliki yeknik penulisan yang benar dari mulai ejaan, tata bahasa, hingga gaya penulisan

  • Bersifat logis dan mempunyai bahasa yang tertata dengan baik.

  • Dalam penulisannnya menggunakan pendekatan ilmiah yang baik


Struktur Makalah


Dalam


Dalam penulisannya, makalah mempunyai struktur yang menjadi standar ilmiahnya. Penyusunan struktur makalah ini tidak bisa diubah-ubah, lantaran sudah menjadi semacam pakem tetap dalam dunia akademis. Hanya saja, beberapa cuilan boleh ditiadakan semisal cuilan itu tidak begitu perlu. Berikut beberapa struktur makalah yang dimaksud:


Sampul Makalah atau Cover


Hal pertama yang harus ditampilkan dalam sebuah makalah ialah sampulnya. Tanpa sampul, makalah akan terlihat sangat tidak sopan dan tidak resmi. Di dalam sampul inilah penulis mencantumkan logo instansi dan judul makalah.


Biasanya, secara urut dari atas ke bawah, susunan yang terdapat pada sampul makalah ialah sebagai berikut:



  • Judul makalah yang ditulis dengan jelas

  • Nama penulis beserta NIM (jika penulis seorang mahasiswa. Penulisan NIM terletak di bawah nama)

  • Logo forum atau institusi yang menjadi kawasan penulis mengeluarkan makalahnya

  • Tempat terbitnya makalah

  • Tahun terbitnya makalah


Pada nama penulis yang dituliskan, pastikan untuk menyebutkan nama orisinil dan lengkap. Bukan nama samaran ataupun singkatan. Tidak perlu menambahkan gelar.


Judul makalah yang diletakkan di cover wajib menggunakkan aksara kapital dengan cetak tebal. Untuk makalah yang bersifat formal, format aksara yang digunakan ialah Times New Roman dengan ukuran 14. Pengaturan layout yang digunakan ialah rata tengah.


Pada nama penulis tidak perlu menggunakan aksara kapital semua, cukup di awalan kata saja. Tapi pada penulisan nama instansi dan jenjang pendidikan harus menggunakan aksara kapital kemudian dicetak tebal.


Kemudian ketentuan selanjutnya untuk judul makalah. Pastikan bahwa judul harus jelas, singkat, sekaligus informatif dan bisa menjelaskan isi dari makalah yang ditulis. Usahakan dalam judul makalah yang disusun terdapat informasi wacana inti dari makalah tersebut.


Misalkan, dikala ingin menciptakan makalah soal penelitian cabai, jangan pernah menciptakan judul makalah sepertii: Laporan Penelitian Cabai. Tapi buatlah judul informatif sepeti: Pengaruh Penggunaan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Cabai. Lebih informatif dan menjelaskan inti dalam makalah, kan?


Abstrak


Abstrak merupakan cuilan opsional dalam sebuah makalah. Karena, ada beberapa makalah yang tidak menggunakan aneh dalam penulisannya.


Jika makalah yang dibentuk menggunakan abstrak, maka pastikan bahwa aneh dibentuk dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Batas jumlah kata yang ditulispun ada.


Untuk aneh yang berbahasa Indonesia, jumlah katanya dihentikan lebih dari 250 kata. Batas maksimum dari penulisan makalah bahasa inggris juga dihentikan lebih dari 200 kata.


Hal yang dibahas dalam aneh ialah ringkasan dari isi semua masalah. Intisari dari bahasan, tujuan, metode penelitian, hipotesa yang digunakan penulis, hingga ke rangkuman dari hasil penelitian.


Abstrak wajib dibentuk oleh penulis bila sasaran makalahnya ialah diterbitkan skala internasional dan nasional. Pada makalah yang diterbitkan pada skala internasional, maka aneh Bahasa Inggeis diletak sebelum aneh berbahasa Indonesia.


Sebaliknya, bila makalah diterbitkan pada skala nasional, maka Bahasa Indonesia lah yang dituliskan lebih dahulu sebelum Bahasa Inggris.


Hal penting lain yang harus dituliskan dalam penulisan Abstrak ialah kata kunci atau keyword. Kata kunci diubahsuaikan dengan bahasa yang digunakan. Dengan jumlah kata kunci terdiri 3 hingga 5 kata. Kata kunci yang dituliskan dalam sebuah aneh harus merupakan tema inti dari apa yang dijabarkan dalam sebuah abstrak.


Daftar Isi


Daftar isi ialah cuilan dari makalah yang wajib ada. Berbeda dengan aneh yang sifatnya opsional, daftar isi bersifat wajib ada.


Fungsi dari daftar isi ialah sebagai ‘petunjuk arah’ dari sebuah makalah. Daftar isi berisi informasi halaman dari bab-bab makalah. Ini akan memudahkan pembaca untuk menemukan cuilan dari makalah yang ingin dibaca, termasuk di dalamnya daftar gambar dan tabel yang digunakan dalam makalah.


Kata Pengantar


Kata pengantar ialah sebuah halaman yang berisi pembahasan esensi makalah secara umum sekaligus menyeluruh. Maksud dari penulisan kata pengantar ini ialah untuk memperlihatkan citra umum mengenai isi pembahasan makalah kepada pembaca.


Pada awal kata pengantar biasanya yang ditulis ialah ucapan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Ucapan puji dan syukur ini kemudian diikuti oleh ucapan terima kasih yang diberikan penulis kepada pihak-pihak yang membantu penulis dalam mengerjakan makalah tersebut.


Biasanya, dalam kata pengantar  penulis juga menyampaikan alasan kenapa ia menciptakan makalah tersebut. Kemudian secara singkat, penulis akan menceritakan mengenai waktu penulisan makalah, sumbangsih yang diberikan instansi, lembaga, ataupun komunitas yang turut terlibat dalam pembuatan makalah.


Di selesai paragraf sebuah kata pengantar, biasanya penulis menuliskan wacana harapannya kepada makalah yang ditulis: bisa berupa manfaat bagi pembaca dan lain-lain. Kemudian, tidak lupa juga penulis menyatakan bahwa ia akan mendapatkan semua masukan berupa kritik dan saran.


Lalu, di cuilan paling bawah, akan terdapat tulisa kawasan dan tanggal dibuatnya makalah. Kemudian nama penulisnya juga dicantumkan dan selesailah kata pengantar ini.


Bab Pendahuluan


Biasanya untuk mengawali sebuah makalah, maka yang pertama kali harus dituliskan ialah cuilan pendahuluan. Di cuilan ini, dibagi lagi menjadi 3 hingga 4 sub-bab, yakni: latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan makalah.



  • Latar Belakang


Pada cuilan latar belakang, yang ditulis ialah rumusan kasus secara umum. Alasan kenapa penulis mengambil judul tersebut untuk dijadikan sebuah makalah. Hanya saja, klarifikasi tersebut tidak perlu dibentuk dengan detail, cukup hanya cakupannya dan esensi umumnya saja.


Di dalam latar belakang harus memuat fakta, data, sekaligus beberapa kutipan dari penelitian sebelumnya yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Pembuatan latar belakang juga memerlukan rujukan berupa alasan kenapa ingin meneliti hal tersebut. Seluruh landasan teori juga harus dituliskan dalam latar belakang dengan sudut pandang yang teoritis.


Cara penulisan latar belakang ialah dengan menggunakan metode piramida terbalik. Maksud dari piramida terbalik ialah awalnya klarifikasi yang diberikan penulis secara umum dan luas. Kemudian, makin ke bawah, pembahasan dikerucutkan menjadi hanya poin-poin pentingnya saja.



  • Rumusan Masalah


Rumusan kasus dihentikan lebih dari satu paragraf. Penjabaran yang dilakukan dapa rumusan kasus harus singkat dan padat, dan biasanya diikuti dengan poin pertanyaan wacana kasus yang akan diteliti. Poin kasus tersebut biasanya hanya terdiri atas 2 atau 3 pertanyaan saja.


Jika latar belakang dibentuk dengan metode piramida terbalik yang mengerucut, maka rumusan kasus ialah hasil pengkerucutan tersebut. Cara gampang untuk menciptakan rumusan kasus ialah dengan mempersempit ruang lingkup kajian menjadi lebih spesifik dan menjurus kepada tujuan awal dibuatnya penelitian.


Nantinya, penyempitan ruang lingkup tersebut akan ditulis kembali dalam bentuk pertanyaan. Tujuan ditulisnya rumusan kasus ini bekerjsama cukup sederhana. Yakni biar penelitian yang dilakukan penulis dalam menulis makalah lebih  spesifik.


Selain itu, rumusan kasus sanggup menjadi penuntun arah dalam melaksanakan penelitian, metode apa yang dipilih, serta teori mana yang akan dijadikan sebagai landasan teori. Rumusan kasus juga memudahkan penulis dalam mencari sampel sekaligus populasi penelitian.



  • Tujuan Pembahasan


Tujuan dibuatnya makalah ini mempunyai fungsi yang sederhana, yakni untuk memberi tahu pembaca apa manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Penulisan tujuan pembahasan biasanya singkat dan bisa berupa poin-poin umumnya saja.


Tujuan pembahasan ada dua jenis, yakni tujuan fungsional dan tujuan individual.


Tujuan fungsional ialah tujuan yang ditulis dan dimaksudkan kepada instasi yang kemungkinan terkena efek dari penelitian yang dibentuk penulis. Misalnya hasil penelitian itu nanti diharapkan sanggup dijadikan pijakan dikala instansi tersebut mengambil keputusan.


Sedangkan tujuan individu biasanya hanya berupa tujuan pribadi penulis kepada pembaca secara umum. Yakni berupa menambah wawasan, memberi pengalaman dan pengenalan pembaca terhadap kasus gres yang akan dibahas.


Bab Isi


Inilah ialah inti dari seluruh pembuatan makalah. Isi yang ditulis dari isi ialah uraian pokok dari topik pembahasan. Di dalam isi inilah nantinya penulis akan menuliskan pembahasan dari rumusan kasus yang ditulis di pendahuluan.


Nantinya, penulis akan menguraikan permasalahan dengan lebih rinci, penelitian jenis apa yang dilakukan, metode penelitian yang dipilih. Bahkan, penulis juga akan membahas lokasi, sasaran, dan data hasil penelitian yang dijabarkan dengan rinci dan transparan.


Data yang digunakan oleh penulis biasa berupa kuantitatif, kualitatif, ataupun perpaduan antara keduanya. Penulis juga boleh mencantumkan hasil wawancara apabila data yang diambil dari hasil pembicaraan dengan narasumber. Jika data berupa kuantitatif, penulis harus bisa menyajikan data tersebut dalam bentuk tabel yang bersifat numerik.


Yang paling penting ialah di dalam isi pembahasan ini, penulis harus mencantumkan dafinisi dan landasan teori yang dipakai. Kemudian penulis juga harus bisa mengulas materi yang diteliti, kemudian menuntaskan rumusan masalah. Di selesai makalah, penulis juga harus bisa memberi solusi ataupun mempertanggung-jawabkan hasil penelitian.


Bab Kesimpulan


Kesimpulan bisa dibilang ialah hasil selesai dari sebuah makalah. Di sinilah seluruh materi dan data dalam makalah dikumpulkan untuk ditarik sebuah keputusan untuk makalah tersebut: apakah penelitian tersebut telah menjawab seluruh rumusan kasus atau malah diharapkan sebuah penelitian lebih lanjut?


Hasil dati kesimpulan juga tgidak bisa dituliskan begitu saja. Harus melalui analisis data, dengan berbekal dari teori dan metode penelitian yang berlaku. Sebuah kesimpulan bisa saja sejalan dengan hipotesa awal atau malah menyelisihi hipotesa tersebut dan malah menuat sebuah hipotesa gres dari penelitian yang dilakukan.


Bab Saran


Biasanya, kesimpulan dan saran berada pada cuilan yang sama. Pada umumnya, saran ditulis oleh penulis khusus ditujukan kepada pembaca makalah tersebut. Bab saran biasanya berisi apa-apa saja yang bisa diambil pembaca dari penelitian tersebut, kemudian bagaimana cara pembaca bisa menerapkan hasil penelitian ke dunia nyata.


Biasanya, tujuan dari cuilan saran ini ialah biar pembaca bisa memanfaatkan, menerapkan, serta menggunakan hasil penelitian ini ke dalam dunia nyata. Diharapkan dari penelitian ini pembaca bisa mengaplikasikannya, baik secara simpel maupun teoritis.


Penutup


Penutup biasanya berisi kesan pesan yang didapatkan penulis selama melaksanakan penelitian. Juga berisi ucapan terima kasih penulis kepada pihak terkait. Bab epilog biasanya opsional. Beberapa makalah justru melaksanakan cuilan epilog di cuilan kesimpulan dan saran.


Daftar Pustaka


Seluruh rujukan yang digunakan penulis, baik berupa situs online ataupun buku-buku dan jurnal ilmiah, wajib dicantumkan ke dalam daftar pustaka. Referansi yang dimasukkan ke dalam sebuah daftar pustaka sedikitnya harus berjumlah 25 referensi. Daftar pustaka juga harus disusun secara alfabetis nama pengarang.


Penulisan daftar pustaka sendiri mempunyai format khusus, yakni dengan urutan sebagai berikut:


Nama pengarang, tahun terbit, judul, tempat, dan nama penerbit.


Penulisan nama pengarang harus dibalik. Nama belakang terlebih dahulu gres nama depan. Misalnya rujukan yang digunakan milik Dina Pertiwi, maka penulisannya haruslah Pertiwi, Dina.


Jika dalam daftar pustaka terdapat nama pengarang yang sama dengan waktu terbit berbeda, maka yang harus ditulis ialah buku yang pertama kali terbit kemudian diikuti dengan buku dari tahun yang gres terbit.


Sedangkan bila nama dan tahun terbit sama, maka yang harus ditulis dengan nama lengkap ialah nama yang di daftar yang peratam, sedangkan nama lengkap selanjutnya cukup diberi tanda strip lima kali atau tujuh kali secara berurutan ( —– atau ——-).


Cara Membuat Makalah


Dalam


Untuk menciptakan makalah, ada beberapa langkah yang harus diikuti. Berikut beberapa langkahnya:


Memilih Topik Makalah


Sebelum mencoba menciptakan makalah, ada baiknya untuk menentukan topik yang ingin dijadikan makalah terlebih dahulu. Topik biasanya dipilih menurut menarik tidaknya sebuah objek di masyarakat. Selain itu, cakupan kajian ilmu yang memasyarakat juga merupakan salah satu pertimbangan dalam pemilihan topik. Topik dalam makalah harus meliputi pada kajian keilmuan tertentu, mislnya topik kesehatan, manajemen, TIK, sistem informasi, dan lain sebagainya.


Selain itu, dalam menentukan topik seharusnya memperhatikan dan menyesuaikan 4 hal berikut kepada keeadaan diri penulis sendiri:



  • Kemampuan yang dimiliki penulis dalam menguasai sebuah kajian kasus atau sebuah teori penelitian

  • Adanya rujukan penelitian, literatur pendukung, dan materi kajian menarik yang bisa diakses penulis dengan mudah

  • Adanya sebuah kesan yang menarik sekaligus unik dari topik yang dibawakan penulis

  • Adanya manfaat yang akan didapat pembaca dari penulisan makalah tersebut dan manfaat itu harus manfaat yang sanggup diperoleh secara umum.


Pemilihan topik atau tema  sebelum menciptakan makalah bisa dibilang sangat penting. Ini lantaran pemilihan tema akan berimbas eksklusif pada tingkat kesulitan makalah yang akan dijalani penilis. Tingkat kesulitan sendiri akan eksklusif berdampak pada estimasi waktu penyelesaian makalah.


Sebelum menciptakan makalah, pastikan terlebih dahulu bila penulis menguasai topik pembahasan yang dipilih. Jika tidak, maka kemungkinan besar makalah tersebut akan tersendat atau hasil yang diharapkan tidak maksimal.


Menentukan Judul Makalah


Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah ialah judulnya. Jika penulis telah selesai menentukan sebuah topik yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiahnya tersebut, maka hal selanjutnya ialah dengan menciptakan judul makalah.


Pastikan penulis menciptakan judul yang menarik, sekaligus mempunyai korelasi dengan tema yang dipilih. Seperti yang pernah dikatakan pada sub-pembahasan sebelumnya, judul yang dipilih harus menggambarkan kasus umum  yang akan dibahas dalam makalah tersebut.


Mengumpulkan Bahan Referensi


Setelah menemukan tema pembahasan dan judul makalah, selanjutnya yang perlu dilakukan ialah dengan mengumpulkan materi rujukan sebagai materi pendukung pembuatan makalah. Pengumpulan rujukan sebenarnya  juga bisa dilakukan sembari menciptakan judul makalah.


Referensi yang akan digunakan bisa berasal dari mana saja. Beberapa sumber rujukan yang biasa digunakan sebagai materi sebuah makalah ialah jurnal ilmiah, buku, atau artikel yang ada di internet.


Perlu diingat bahwa penulis makalah harus mempertimbangkan dapat dipercaya sumber jurnal lantaran akan menghipnotis kualitas makalah mereka sendiri.


Untuk sumber jurnal ilmiah bisa dicari di Google Cendekia, sedangkan buku bisa dicari di toko buku atau perpustakaan terdekat. Sementara sumber artikel yang digunakan sebagai materi rujukan dalam sebuah makalah haruslah terang sekaligus kredibel.


Menulis Makalah dengan Struktur yang Ada


Setelah selesai menentukan tema pembahasan, judul, dan mengumpulkan referensi, maka yang harus dilakukan selanjutnya ialah mulai untuk menulis makalah dengan sistematika yang ada. Penulisan makalah yang sistematis ibarat sebuah kewajiban lantaran itu ialah standar sebuah makalah yang berlaku  di nasional ataupun internasional.


Tulislah makalah secara berurutan dari mulai pendahuluan. Setelah pendahuluan selesai, maka mulai lakukan penelitian terkait rumusan kasus dan mulai kerjakan cuilan isi makalah dari hasil penelitian yang telah dilakukan. sesudah cuilan isi selesai, barulah kerjakan cuilan epilog dengan kesimpulan dan saran yang sesuai.


Tetaplah berpegang pada data dan fakta yang ada. Sebagai penulis, tetaplah bersikap objektif terhadap apa yang dibahas di dalam makalah. Dengan bersikap objektif, maka kasus yang ada di dalam makalah akan menemukann solusinya tersendiri.


Perhatikan Pemilihan Bahasa


Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan makalah ialah pemilihan bahasa yang digunakan. Sebagai salah satu jenis karya tulis ilmiah, maka bahasa yang digunakan haruslah bersikap baku dan sesuai dengan panduan umum ejaan Bahasa Indonesia yang telah disempurnakan.


Jika makalah yang ditulis dimaksudkan untuk masuk ke dalam cakupan internasional, maka bahasa yang harus digunakan ialah bahasa Inggris biar makalah tersebut juga akan diterima oleh masyarakat internasional. Berbeda bila cakupan yang dimaksudkan hanya untuk Indonesia atau nasional, maka yang harus digunakan ialah bahasa Indonesia yang baik dan benar.


Meskipun terkesan remeh, tetapi bekerjsama pemilihan bahasa sangat menghipnotis bobot kualitas dari goresan pena yang akan ditulis. Pemilihan kata juga akan berdampak kepada pemahaman pembaca terhadap isi makalah yang diterbitkan. Sebab, pemilihan kata yang salah sanggup mengakibatkan salah tafsir atau justru makna yang tidak tersampaikan dengan baik kepada pembaca.


Kalimat dan kata yang digunakan dalam penulisan makalah harus bersifat ilmiah, tetapi juga dihentikan bertele-tele. Bahasa yang digunakan haruslah baku, tepat sasaran, ringkas, tetapi tetap informatif sekaligus terang maksudnya. Jangan lupa untuk tetap memasukkan teladan yang faktual biar sanggup dipahami pembaca dengan lebih mudah.


Menyunting Makalah


Setelah seluruh tahapan selesai,maka yang harus dilakukan selanjutnya ialah menyunting isi makalah tersebut. Ini tahapan yang penting dan krusial sebelum benar-benar mempublikasikan sebuah makalah.


Sebagai karya ilmiah yang akan dijadikan patokan dalam bidang keilmuan, sebuah makalah harus sempurna. Pastikan penulis untuk meneliti dan memperbaiki setiap kesalahan yang ada di dalam makalah tersebut.


Dengan demikian, makalah akan terlihat lebih tepat dengan kualitas yang lebih baik pula.


Contoh Makalah


Dalam


Berikut beberapa teladan pembuatan makalah, yang akan dicontohkan tahap demi tahap biar calon penulis makalah lebih memahami proses dan cara pembuatan makalah.


Contoh Sampul Depan atau Cover Makalah



  • Contoh sampul depan makalah agama:










TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA


Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama


Dosen Pengampu: Uswatun Hasanah, S.Sy.,M.HI.


Disusun Oleh:


SI 1 A


Ketua                   : Muhammad Rifki Sitorus     (16030172)


Moderator           : Siti Azura Mustika                (16030338)


Anggota               : Rizky Fadila                            (16030111)


Dina Pertiwi                            (16030039)


Dinda Rizka Agustina            (16030141)


Firda Agis Utami Batubara   (16030290)


Siska Amanda                          (16030491)


Dalam


Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer Royal Kisaran


STMIK ROYAL KISARAN


T.A 2019/2020





  • Contoh Makalah Etika dan Pemangku Bisnis










PEMANGKU KEBIJAKAN TERHADAP ETIKA BISNIS


Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Pengantar Dasar Manajemen Bisnis


Dosen Pengampu: Utari Utama Bahari


Disusun Oleh:


SI 1 A


Ketua                   : Dina Pertiwi (16030172)


      Moderator            : Laila Purnama (16030338)


  Anggota               : Laila Qodriah (16030491)


 Dalam


Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer Royal Kisaran


STMIK ROYAL KISARAN


T.A 2019/2020





  • Contoh Sampul Depan Makalah Sekolah Menengan Atas wacana Hubungan Teknologi dengan Dakwah










TUGAS PRESENTASE AGAMA DAN TEKNOLOGI


HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH


DISUSUN OLEH:


DEDI SETIAWAN                         (16300096)


DINA PERTIWI                 (16300039)


LAILA PURNAMA           (16300057)


LAILA QODRIAH             (16300088)


NURBAITY                                    (16300140)


Dalam


12 IPA 2


SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT TANAH BUMBU


TAHUN AJARAN 2018/2019




Contoh Abstrak Makalah



  • Contoh Abstrak Makalah Agama









ABSTRAK


PEMAPARAN MENGENAI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA YANG BERLAKU DI INDONESIA (KAJIAN TEORITIS MENGENAI BATAS-BATAS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA SEBAGAI PERANTARA PERDAMAIAN DUNIA DAN INDONESIA)


Disusun Oleh:


Rifki Sitorus (16030172), Siti Azura Mustika (16030338), Rizky Fadila (16030111), Dina Pertiwi (16030039), Dinda Rizka Agustina (16030141),  Firda Agis Utami Batubara (16030290) dan Siska Amanda (16030491)


Sekolah Tinggi Informatika Manajemen dan Komputer ROYAL Kisaran


STMIK ROYAL KISARAN


Kata Kunci: Toleransi, Al Kafiruun, Batas Toleransi, Toleransi Sosial


Penulisan makalah ini dimaksudkan untu mengkaji lebih dalam mengenai batas-batas toleransi yang berlaku dalam sudut pandang Islam. Adapun hal yang melatar-belakangi pembuatan makalah ini ialah adanya info mengenai Islam sebagai agama anti toleransi yang menyebar di masyarakat dunia secara umum, dan Indonesia secara khusus.


Beberapa insiden pengeboman yang diklaim dilakukan oleh orang-orang beridentitas muslim dengan menggunakan pakaian muslim menciptakan Indonesia mulai terjangkit virus fobia Islam atau lebih dikenal sebagai Islamophobia. Kemudian merebaklah desas-desus di masyarakat yang menyampaikan bahwa Islam ialah agama yang anti toleransi.


Hal ini bekerjsama salah, lantaran pada dasarnya Islam ialah agama Rahmatan lil alamin, agama rahmat bagi seluruh umat. Rasulullah sendiri dikenal sebagai pribadi yang sangat toleran dan umat Islam di seluruh dunia wajib meneladani perilaku Nabiyullah Muhammad SAW.


Untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap Islam, maka penulis menciptakan sebuah makalah yang memuat wacana batasan toleransi dalam Islam, dimana batasan yang dimaksud ialah untuk menyadarkan pandangan umum bahwa Islam yang sesungguhnya ialah Islam yang penuh dengan kedamaian.


Secara umum, toleransi di dalam Islam sendiri dibagi atas 2 bagian, yakni toleransi secara sosial dan toleransi secara kepercayaan. Di dalam toleransi secara sosial inilah muslim diwajibkan untuk berinteraksi dengan orang-orang di luar agama Islam dengan perilaku selembut dan sebaik mungkin. Rasul juga mencontohkan banyak sekali perilaku baik dan santun yang dipraktikan kala berinteraksi dengan kafir quraish masa itu. Dari mulai perdagangan, hingga ke pergadaian.


Sedangkan toleransi secara kepercayaan ini yang dihentikan dilanggar. Islam menghargai kepercayaan lain dan membiarkan orang menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya. Dalam hal ini, batas toleransi Islam ialah dengan membiarkan ibadah mereka dan sama sekali tidak ikut campur ke dalamnya. Hal ini sesuai dengan surah Al-Kafiruun ayat 6 yang artinya ibarat ini: bagimulah agamamu, dan bagiku agamaku. Itulah batas toleransi yang ada di dalam Islam.


Abstract


THE EXPOSURE OF TOLERANCE AMONG THE RELIGIOUS PEOPLE IN INDONESIA (THEORETICAL STUDY ON THE BOUNDARIES OF TOLERANCE BETWEEN RELIGIOUS PEOPLE AS AN INTERMEDIARY FOR WORLD PEACE AND INDONESIA)


Compiled by:


Rifki Sitorus (16030172), Siti Azura Mustika (16030338), Rizky Fadila (16030111), Dina Pertiwi (16030039), Dinda Rizka Agustina (16030141), Firda Agis Utami Batubara (16030290) and Siska Amanda (16030491)


High School of Management Informatics and computer ROYAL Kisaran


STMIK ROYAL KISARAN


Keywords: tolerance, Al Kafiruun, tolerance limit, social tolerance


The writing of this paper was intended to study more about the boundaries of tolerance that occurred in the Islamic viewpoint. The backgrounded of this paper is the issue of Islam as an anti-tolerance religion that spreads in the community of the world in general, and Indonesia in particular.


Some of the events of the bombing claimed by Muslim-based people in Muslim clothing made Indonesia start to attack the Islamic phobia or better known as Islamophobia. Then a rumor in the community said that Islam is an anti-tolerance religion.


It is wrong because basically, Islam is the religion of Rahmatan Lil Alamin, the religion of mercy for the whole people. The Prophet himself is known as a very tolerant person and Muslims around the world obliged to emulate the attitude of Nabiyullah Muhammad SAW.


To change the community’s view of Islam, the author made a paper that contained the limitations of tolerance in Islam, where the limitations in question are to realize the general view that Islam is a Filled with peace.


In general, the tolerance in Islam itself is divided into two parts, namely social tolerance, and trust tolerance. In this social tolerance, Muslims are obliged to interact with people outside of Islam with the smooth and the best possible attitude. The Apostle also modeled many good and polite attitudes that were practiced at the time of interacting with Quraish heathen. From the start of the trade, get to the pawn.


While this belief tolerance should not be violated. Islam appreciates other faiths and lets people run worship according to their beliefs. In this case, the limit of Islamic tolerance is to let their worship and not intervene in it. This is following the Surah Al-Kafiruun verse 6 which means this way: how your religion is, and for me my religion. That is the limit of tolerance in Islam.




  • Contoh Abstrak Makalah SMA









ABSTRAK


KAJIAN KUANTITATIF MENGENAI HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH DI ERA DIGITAL 4.0


Disusun Oleh:


Dedi Setiawan (172296), Dina Pertiwi (172239), Laila Purnama (172257), Laila Qodriah (172288), dan Nurbaity (172240)


SMA Negeri 1 Simpang Empat


Kata Kunci: Dakwah Islam, Teknologi, IPTEK


Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, rasanya tidak mungkin bila tidak berimbas kepada aneka macam sektor kehidupan. Salah satunya ialah sektor dakwah dimana mempunyai 2 efek yang sangat kontras lantaran saling berlawanan. Yakni efek akomodasi sekaligus efek kesulitan.


Di abad dimana teknologi menguasai segala sendi kehidupan, maka yang terjadi pada dunia dakwah perlu adaptasi diri lebih lanjut. Dakwah secara konvensional memang masih berlaku dan akan tetap berlaku hingga kapapun, tetapi dunia dakwah digital terang membutuhkan perhatian khusus.


Pasalnya, selama perkembangan teknologi, terutama dalam sosial media, pergaulan dan mental cukup umur juga terkena dampaknya. Bahkan termasuk salah satu salah satu faktor yang terkena dampak utamanya. Karena, di dunia datar tanpa batas ibarat internet, semua konten, bahkan konten negatif sekalipun, bisa saja ditonton dan masuk membentuk karakter-karakter cowok pemudi Islam di masa kini.


Untuk itulah dibutuhkan dakwah dalam bentuk digital yang nantinya diharapkan akan bisa mengimbangi konten-konten non dakwah, terutama konten negatif yang kian banyak tersebar di dunia digital. Dakwah secara digital juga harus masif dilakukan, dengan pendekatan-pendekatan milenial sekaligus konvensional demi menjamin bahwa dakwah masih berada di jalur dan sasaran yang tepat lagi benar.


Untuk alasan inilah tim penulis menetapkan untuk mengkaji korelasi antara teknologi dan dakwah dengan lebih dalam lagi. Karena meskipun terlihat sederhana, bekerjsama korelasi di antara keduanya bisa menjadi sangat kompleks. Ada beberapa dampak negatif dan positif, dimana keduanya sangat menghipnotis satu sama lain. Tapi juga sekaligus tidak bergantung satu sama lain.


Pengkajian ini melaksanakan metode pengamatan kuantitatif, di mana beberapa tim penulis mengamati perkembangan sosial media yang sangat berkembang akhir-akhir ini, yakni Facebook, Instagram, dan Twitter. Segala konten yang diperhatikan dan pengamatan antusiasme pengunjung juga diperhatikan.


Dari hasil pengamatan itu nantinya tim menulis menyesuaikan dengan rujukan yang didapat wacana korelasi dakwah dan teknologi. Pengaruh perkembangan teknologi kepada dakwah ini menjadi sangat penting lantaran akan menghipnotis jumlah audiens, konten, dan perkembangan dakwah itu sendiri.


Diharapkan dari hasil kajian ini nantinnya akan ditemukan sebuah jalan keluar yang baik bagi perjalanan dan perkembangan dunia dakwah Islam di kemudian hari.


Abstract


QUANTITATIVE STUDY ON THE RELATIONSHIP BETWEEN TECHNOLOGY AND THE DEVELOPMENT OF DA’WAH IN DIGITAL ERA 4.0


Compiled by:


Dedi Setiawan (172296), Dina Pertiwi (172239), Laila Purnama (172257), Laila Qodriah (172288), and Nurbaity (172240)


SMA Negeri 1 Simpang Empat


Keywords: da’wah Islam, Technology, IPTEK


In the rapid development of technology, it seems impossible if it does not affect the various sectors of life. One of them is the da’wah sector where it has 2 very contrasting in contrast to each other. It is a scan of ease and scan difficulties.


In the abad where technology mastered all the joints of life, then that happened to the world Da’wah needs further adjustments. Da’wah is conventionally still valid and will remain valid until then, but the world of digital Da’wah requires special attention.


The reason, during the development of technology, especially in social media, sexual intercourse and mental are also affected. It even includes one of the major affected factors. Because, in a flat world without borders such as the Internet, all content, even negative content, can be watched and entered forms the characters of young women who are Muslims in the present.


Therefore, it takes da’wah in digital form which is expected to be able to offset non-da’wah content, especially negative content that is more widespread in the digital world. Da’wah digitally must also be mastiff done, with the millennial approaches as well as conventionally to ensure that Da’wah is still in the right path and sasaran again true.


For this reason, the authors decided to examine the relationship between technology and da’wah more in more. Because although it looks simple, actually the relationship between the two can be very complex. There are some negative and positive impacts, which both affect each other. But it also does not depend on each other.


This assessment performs quantitative observation methods, in which some authors observe the development of highly developed social media lately, namely Facebook, Instagram, and Twitter. All the content that is noticed and visitor enthusiasm observations are also noticed.


From the observation, the team was writing to adapt to the reference gained about Da’wah’s relations and technology. The influence of technological developments on Da’wah is very important because it affects the number of audiences, content, and the development of the Da’wah itself.


It is hoped that the results of this study will be found a good way out for the journey and development of the world of Islamic Dawah in the latter days.




  • Contoh Abstrak Makalah Manajemen Bisnis









ABSTRAK


KAJIAN MENGENAI HUBUNGAN ANTARA PEMANGKU KEPENTINGAN BISNIS DENGAN ETIKA BISNIS TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITAR PERUSAHAAN


Disusun Oleh:


Dina Pertiwi (16030172), Laila Purnama (16030338), dan Laila Qodriah (16030491)


Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Kisaran


STMIK ROYAL KISARAN


Kata Kunci: Ekonomi, pemangku kepentingan bisnis, etika bisnis


Isi:


Pemangku kebijakan bisnis ialah orang-orang yang mempunyai kepentingan terhadap sebuah bisnis itu sendiri. kepentingan bisnis bisa disebut pula sebagai stakeholder yang mempunyai arti sebagai pemilik kepentingan terhadap pertumbuhan bisnis yang dibangun. Tujuan dari kepentingan bisnis tersebut ialah demi membantu perkembangan bisnis yang pada jadinya akan menguntungkan para pemangku kebijakan itu sendiri.


Hanya saja, yang namanya membangun bisnis, tentu tidak bisa menutup mata terhadap lingkungan di sekitar lokasi bisnis didirikan. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa pemangku kebijakan mempunyai 2 jenis menurut posisinya terhadap perusahaan tersebut.


Untuk pemangku kebijakan sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yakni pemangku kebijakan di dalam perusahaan dan pemangku kebijakan di luar perusahaan. Etika antar pemangku bisnis ini yang perlu diperhatikan, baik kepada pemangku kebijakan di dalam perusahaan dan di luarnya.


Hal unik lain yang berkenaan dengan etika bisnis ialah dibentuk oleh pemangku kepentingan sekaligus dilakukan oleh pemangku kepentingan bisnis itu sendiri. Jika pemangku kepentingan bisnis tidak melaksanakan standar etika yang ditetapkan itu sendiri, maka yang terjadi ialah hilangnya kepercayaan kepada si pemangku kepentingan itu sendiri.


Latar belakang yang menciptakan tim penulis mengambil tema ini sebagai makalah untuk memenuhi kiprah administrasi bisnis sendiri ialah sedikitnya pemahaman masyarakat perihal kepentingan bisnis dan etikanya. Sehingga banyak terjadi kesalahan komunikasi antara mereka.


Selain itu, perihal etika bisnis ini pemahamannya perlu disebar luaskan. Masyarakat perlu paham mengenai etika bisnis biar bisa mendeteksi dan menciptakan lingkungan ekonomi yang sehat. Sebab, sebuah etika bisnis yang berjalan dengan baik sanggup memastikan bahwa lingkungan ekonomi di sekitar etika bisnis tersebut sehat, tanpa adanya oligarki ataupun monopoli ekonomi.


Abstract


REVIEW OF THE RELATIONSHIP BETWEEN BUSINESS STAKEHOLDERS AND BUSINESS ETHICS TOWARD THE ENVIRONMENT AROUND THE COMPANY


Compiled by:


Dina Pertiwi (16030172), Laila Purnama (16030338), and Laila Qodriah (16030491)


High School of Informatics management and computer Royal range


STMIK ROYAL RANGE


Keyword: economy, stake holders, bussiness ethics


Content:


Business policy stakeholders are people who have an interest in the business itself. Business interests can also be called as stakeholders that have the meaning of the owner of interest to the growth of the business built. The purpose of the business interests is to assist the development of the business that will ultimately benefit the stakeholders of the policy itself.


It’s just that its name is building a business, it certainly can’t close a blind eye to the environment surrounding the established business location. Previously, please note that policy stakeholders have two types based on their position on the company.


For the policy stakeholders, it is divided into two types, namely policy stakeholders in the company and outside policy stakeholders. The ethics between business stakeholders is noteworthy, both to the policy stakeholders within the company and outside.


Another unique thing that pertains to business ethics is made by the stakeholders as well as the business stakeholders themselves. If the business stakeholders do not conduct the prescribed ethical standards themselves, then that is the loss of trust to the stakeholders themselves.


The background that makes the author’s team take this theme as a paper to fulfill its business management tasks is at least a public understanding of the business interests and it is his ethics. So many miscommunications occurred between them.


Also, regarding business ethics, this understanding needs to be disseminexpanded. People need to understand business ethics to be able to detect and create a healthy economic environment. Because, business ethics that goes well can ensure that the economic environment around business ethics is healthy, without the presence of oligarchs or economic monopoly.



Contoh  Daftar Isi Makalah



  • Daftar Isi Makalah Agama









Daftar Isi


Abstrak ……………………………………………………………………………………………………………..  i


Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………… ii


Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………..  iii


BAB 1 PENDAHULUAN


Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………..  1


Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………  1


Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………………………………..  2


BAB 2 ISI


Pengertian Toleransi……………………………………………………………………………………………. 3


Toleransi dalam Pandangan Islam…………………………………………………………………………. 4


Toleransi dalam Beragama dan Hidup Berdampingan dengan Agama Lain ……………….  5


Manfaat-manfaat dari Sikap Toleransi…………………………………………………………………… 8


Hal-hal yang Dapat Terjadi Apabila Toleransi Dalam Masyarakat Diabaikan……………… 9


BAB 3 PENUTUP


Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………… 10


Saran …………………………………………………………………………………………………………………  10


Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………. 11




  • Contoh Daftar Isi Makalah Manajemen Bisnis









Daftar Isi


Abstrak ……………………………………………………………………………………………………………..  i


Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………… ii


Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………..  iii


BAB 1 PENDAHULUAN


Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………..  1


Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………  1


Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………………………………..  2


BAB 2 ISI


Pengertian Pemangku Bisnis ………………………………………………………………………………..  3


Pengertian Etika Bisnis ……………………………………………………………………………………….  4


Sasaran Ruang Lingkup Etika Bisnis …………………………………………………………………….  5


Etika dalam Berbisnis………………………………………………………………………………………….. 8


Hubungan Pemangku Bisnis dengan Keberadaan Etika Bisnis …………………………………  9


BAB 3 PENUTUP


Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………… 10


Saran …………………………………………………………………………………………………………………  10


Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………..  11




  • Contoh Daftar Isi Makalah SMA









Daftar Isi


Abstrak ……………………………………………………………………………………………………………..  i


Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………… ii


Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………..  iii


BAB 1 PENDAHULUAN


Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………..  1


Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………  1


Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………………………………..  2


BAB 2 ISI


Tantangan  Dakwah di Era Digital ………………………………………………………………………..  3


Hubungan Agama dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ……………………………………  4


Peranan Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ……………………..  5


Pengaruh Teknologi Terhadap Dakwah …………………………………………………………………  8


Integrasi Pendidikan Iman,Takwa,dan IPTEK……………………………………………………….. 9


Alasan Umat Islam Harus Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ……………………  10


BAB 3 PENUTUP


Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………… 11


Saran …………………………………………………………………………………………………………………  11


Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………  12



Contoh Kata Pengantar Makalah



  • Contoh Kata Pengantar Makalah Agama









KATA PENGANTAR


Alhamdulilllah, Puji Syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Mahaesa, Allah SWT, yang mana dengan rahmat dan izin-Nya penulis sanggup menuntaskan makalah yang berjudul Hubungan Antara Teknologi dengan Dakwah ini.


Adapun latar belakang tim penulis dalam menciptakan makalah ini ialah demi memenuhi kiprah terstruktur yang diberikan oleh Ibu Dosen kami, Ibu Uswatun Hasanah, S.Sy.,M.HI. selaku Dosen Mata Kuliah Agama di STMIK ROYAL Kisaran.


Toleransi antar umat beragama ialah sebuah keharusan yang menjadi akar dari sebuah perdamaian di dunia. Hanya saja, ada beberapa kasus yang sering kali disebut sebagai toleransi yang kebablasan. Dalam beberapa hal, ada pula beberapa pihak yang menganggap Islam sebagai agama yang tidak toleran hanya lantaran tidak mengucapkan selamat kepada hari raya besar agama lain.


Padahal, yang bekerjsama bukanlah ibarat itu. Islam ialah agama yang membawa kedamaian dan cahaya. Sehingga, sudah amat niscaya bahwa Islam juga ialah agama yang sangat toleransi. Tetapi, ibarat halnya sesuatu yang lain, toleransi dalam Islam juga mempunyai batas. Batasan inilah yang akan menjadi topik utama dalam makalah ini.


Dan tak lupa, makalah ini sanggup diselesaikan berkat derma beberapa pihak yang ikut mencarikan referensi: Ibnu, Ria, dan Yara. Terima kasih atas derma yang telah diberikan selama pembuatan makalah ini.


Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan yang ada di dalam makalah ini. Oleh alasannya ialah itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun biar penulis bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang ada di dalam makalah ini.


 


Kisaran, 14 November 2019


Tim Penulis





  • Contoh Kata Pengantar Makalah SMA









Puji dan syukur tim penulis persembahkan kepada Allah SWT. Dia telah memberi kelompok penulis banyka sekali rahmat dan kemudahan, sehingga tim penulis sanggup menjalani proses penyelesaian karya tulis ilmiah berbentuk makalah yang mempunyai judul: HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH dengan baik.


Adapun maksud dan tujuan dibuatnya penelitian ini ialah untuk menguji efektivitas perkembangan teknologi dengan perkembangan dakwah. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang serba pesat harus sesegra mungkin dijadikan sebagai media berdakwa.


Hal ini lantaran cowok muslim selalu bergantung kepada teknologi, khususnya pada sosial media. Perpindahan media dakwah ini tentu sanggup menciptakan perkembangan dakwah menjadi lebih pesat lagi dengan menjangkau audiens yang leih banyak dengan konten-konten yang disebar luarkan.


Dalam menuntaskan kiprah karya ilmiah berbentuk makalah ini, penulis mendapatkan banyak sekali derma dari pihak yang terlibat secara eksklusif maupun secara tidak langsung. Keterbatasan tim penulis dalam melaksanakan riset, penelitian, dan menyususn makalah sesuai sistematika menciptakan derma yang diterima menjadi sangat berarti.


Untuk itu, penulis menilai perlu untuk memberikan rasa terima kasih yang penuh dengan syukur kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu. Adapun pihak-pihak yang membantu antara lain adalah:



  1. Ibu Asriani M. Ag selaku guru mata pelajaran agama yang membantu mencarikan beberapa rujukan yang kredibel

  2. Ibu Aisyah Irawan selaku Manager Lapangan dari Yayasan Mulia Beramal yang bersedia menjadi narasumber untuk diwawancara

  3. Irsania Indah selaku Influencer Muslimah yang dengan bahagia hati mengajari kami menjadi konten kreator dalam dakwah digital

  4.  Orang renta kami yang selalu mendukung dan membantu menuntaskan setiap kasus yang kami temui di lapangan.


Untuk semua kebaikan yang diterima, penulis benar-benar mengucapkan rasa terima kasih yang tulus. Terutama kepada orang-orang yang banyak sekali memperlihatkan aneka macam dukungan,  baik secara moril, ide, dan material.


Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itulah penulis masih mengharapkan kritik dan saran membangun yang disampaikan dengan bahasa yang sopan. Di selesai kata, yang diharapkan oleh penulis ialah bahwa makalah ini akan mempunyai manfaat yang besar bagi dunia akademis Indonesia dan seluruh pembaca ke depannya.


Kisaran, 17 Oktober 2019


 


Tim Penulis




Contoh Pendahuluan Makalah



  • Contoh Pendahuluan Makalah Agama









BAB I


PENDAHULUAN


A. Latar Belakang


Toleransi ialah sebuah perilaku yang sangat penting, bahkan bisa dibilang wajib dimiliki oleh sebagai individu demi mendapatkan kondisi lingkungan sosial yang ideal. Tanpa adanya toleransi, kehidupan yang penuh dengan kemajemukan ini tidak akan bisa bersatu.


Pada kenyataannya, Indonesia ialah sebuah negara yang plural dan mempunyai banyak kultur dasar yang berbeda, baik berupa bahasa, budaya, suku dan agama. Bahkan yang tinggal di satu desa saja sudah bisa memilliki banyak perbedaan. Itulah kenapa toleransi ialah pondasi yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat di Indonesia.


Tetapi ada banyak bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh intoleransi yang terjadi belakangan ini, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh cuilan dunia lain. Agama seringkali dituduh ikut mengambil kiprah dalam aneka macam insiden yang diklaim sebagai insiden anti toleransi yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Banyak pula yang menganggap bahwa agama ialah sumber konflik dan sulit untuk membantah klaim sepihak ibarat ini. Pasalnya, ada begitu banyak peristiwa-peristiwa berbau SARA yang menjadi pemicu munculnya konflik di dunia ini.


Dalam konteks toleransi antar umat beragama, Islam mempunyai konsep yang jelas: ‘Tidak Ada Paksaan dalam Agama’ dan ‘Bagi Kalian Agama Kalian, Bagi Kami Agama Kami’. Toleransi dalam Islam meliputi banyak hal. Sebagai agama yang sempurna, Islam tidak hanya mengatur korelasi antara Islam dengan agama lain, Islam juga mengatur dan memberi teladan bagaimana sebaiknya melaksanakan interaksi sosial dengan agama lain.


Perlunya perhatian yang serius terhadap korelasi antar umat beragama ini menjadi salah satu bukti bahwa pemahaman toleransi yang ada di masyarakat belum begitu baik. Toleransi antar umat beragama ialah kasus yang menyangkut eksistensi keyakinan insan terhadap Allah yang begitu sensitif, primordial, dan gampang aben konflik, sehingga menyedot perhatian besar terhadap umat Islam itu sendiri.


Padahal, kebebasan beragama telah dijamin oleh Allah dan menjadi salah satu hak dasar manusia. Untuk menjaga inilah dibutuhkan tingkat toleransi yang tinggi. Seluruh hal yang berkaitan dengan kata toleransi, sesungguhnya bukanlah suatu kasus yang sanggup diabaikan.


Namun yang sering terjadi dalam praktik kehidupan beragama di dunia ialah hal sebaliknya. Agama sering kali dijadikan suatu alasan untuk menekan hal yang disebit toleransi. Banyak agama yang memaksa agama lain untuk melanggar batas-batas toleransi yang telah ditetapkan oleh agama yang ditekan tersebut demi menjunjung tinggi sesuatu yang disebut dengan toleransi plural.


Toleransi dan kebebasan bagai dua mata pisau yang saling berlawanan satu sama lain. Keduanya harus dipahami secara benar dan berdampingan biar tidak memberi pemahaman yang salah bagi umat beragama di Indonesia.


B. Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian toleransi?


2.      Bagaimana toleransi dalam pandangan Islam?


3.      Bagaimanakah toleransi dalam beragama atau berdampingan dengan hidup orang lain?


4.      Apa saja manfaat-manfaat dari perilaku toleransi?


5.      Apa yang akan terjadi bila toleransi di dalam masyarakat diabaikan?


C. Tujuan


1.      Mengetahui pengertian toleransi dalam aneka macam sudut pandang


2.      Agar pembaca sanggup memahami toleransi dari sudut pandang Islam


3.      Memberi pemahaman bahwa toleransi beragama dan bersosial dalam sudut pandang Islam


4.      Agar pembaca mengetahui manfaat mempraktikan toleransi di masyarakat


5.      Mengetahui resiko bila terjadi pengabaian toleransi




  • Contoh Pendahuluan Makalah SMA









BAB 1


PENDAHULUAN


1.    LATAR BELAKANG


Dunia telah memasuki abad digital 4.0, dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan hidup insan selalu dipermudah oleh teknologi, termasuk di Indonesia. Bahkan, seorang futurolog berjulukan Alvin Toffler pernah menyampaikan bahwa perkembangan dunia dibagi menjadi tiga zaman, yaitu: agriculture eraindustrialitation era, dan era information. Zaman ini disebut juga abad globalisasi lantaran dunia ini tidak lagi dibatasi jarak dan waktu.


Dampak yang positif, teknologi tentu sanggup mempermudah hidup umat manusia. Misalnya dikala belum ada pesawat, untuk mencapai Mekkah harus menempuh jalur maritim selama kurang lebih 3 bulan. Tetapi sekarang, untuk berangkat umroh hanya memerlukan perjalanan kurang lebih 12 jam saja.


Meskipun demikian, ibarat sebuah koin yang mempunyai sisi berlawanan. Teknologi juga mempunyai dampak negatif sama besar dengan dampak positifnya. Dalam hal ini terkait dengan penggunaan sosial media dan ponsel di kalangan cowok yang penggunaannya banyak disalahgunakan. Penyalahgunaan penggunaan teknologi yang satu ini tentu akan berdampak eksklusif kepada etika generasi rabbani yang tentu akan berdampak pada islam itu sendiri.


Dakwah sendiri mempunyai arti penyiaran. Secara spesifik, dakwah berarti penyiaran agama dimana dalam penyiaran itu menyerukan kepada khalayak untuk memeluk, mempelajari, serta mengamalkan fatwa Islam.


Dewasa ini, dakwah tidak lagi berfokus kepada seruan untuk memeluk Islam, tetapi bagaimana biar umat Islam sendiri lebih mengenal apa itu fatwa Islam. Mulai dari perbaikan iman, hingga ke hukum-hukum fiqh yang berafiliasi eksklusif dengan acara insan sehari-hari yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.


Teknologi juga mempunyai 2 dampak terhadap perkembangan dakwah Islam. Ada beberapa perkembangan yang sanggup lebih memajukan dakwah Islam, namun tidak sedikit yang memperlemah acara dakwah itu sendiri.


2.      Rumusan Masalah


1.      Bagaimana tantangan dakwah di abad digital?


2.      Seperti apa imbas perkembangan teknologi terhadap dakwah?


3.      Apa korelasi antara dakwah dengan teknologi?


4.      Bagaimana cara berdakwah kepada kaum Millenials dengan memanfaatkan teknologi?


5.      Alasan umat Islam harus menguasai IPTEK


3.      Tujuan


1.      Memaksimalkan perkembangan teknologi terhadap dakwah Islam


2.      Mengubah dampak negatif penggunaan internet menjadi amal jariyah dengan dakwah Islam



Contoh Isi Makalah



  • Contoh Isi Makalah SMA









BAB II


PEMBAHASAN


Tantangan Dakwah di Era Digital


Tantangan Dakwah di Era Digital


Dakwah di abad digital tidak lagi berbicara mengenai penyebaran Islam yang secara masif menyuruh orang-orang untuk memeluk agama Rahmatan Lil Alamin ini. Tantangan dakwah di abad ini justru lebih berat dari itu, yakni untuk membentuk prilaku dan etika yang sesuai dengan Alqur’an dan Sunnah.


Ada 2 alasan berpengaruh kenapa beban dakwah di kalangan abad digital menjadi lebih berat.


Pertama tentu saja lantaran perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat dan mengaburkan batasan-batasan syar’i dalam menjalin komunikasi antara lawan jenis, lebih gampang menggunjing, atau bahkan menghina orang lain melalui media komunikasi online.


Perkembangan teknologi yang luar biasa ini juga semakin memudahkan generasi muda Islam dalam menemukan tontonan dari aneka macam negara dan aneka macam genre. Tontonan yang tidak difilter tentu bisa memberi dampak jelek bagi tingkah laris generasi muda itu sendiri.


Adegan-adegan yang mengandung kekerasan akan menciptakan alam bawah sadar generasi muda menjadi terbiasa dengan hal tersebut yang nantinya akan menciptakan mereka lebih gampang juga melaksanakan kekerasan. Penyebaran konten-konten berbau pornografi juga semakin meresahkan sekaligus merendahkan moral generasi penerus Islam di masa sekarang.


Di sisi lain, adanya Al-Qur’an Elektronik juga masih berada dalam perdebatan di kalangan Ulama. Lazim diketahui oleh umat muslim bahwa sebelum memegang Al-Qur’an, kita wajib untuk berwudhu terlebih dahulu. Lantas, bagaimana dengan Al-Qur’an yang ada di dalam aplikasi ponsel? Ketika kita memegang ponsel, maka secara otomatis kita akan memegang aplikasi Al-Qur’an tersebut, lantas apakah kita perlu berwudhu setiap kali memegang ponsel?


Yang kedua ialah perkembangan teknologi di bidang transportasi dimana semuanya akan menjadi lebih cepat. Bahkan perjalanan yang seharusnya memakan waktu 3 hari bisa dipersingkat hanya dalam beberapa jam saja.


Perkembangan teknologi ini juga bisa bermasalah bila berkaitan dengan syarat shalat jama’ dalam perjalanan. Tetapi, perkembangan teknologi ini juga bisa mempercepat sekaligus mempermudah ibadah.


Di sinilah dakwah berperan dan harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Gaung dakwah harus terdengar biar dalam memanfaatkan teknologi, masyarakat Islam tidak lagi harus terjebak di dalamnya.


Tantangan yang didapatkan dalam mengembangkan semangat dakwah di abad digital 4.0 ini tentu lebih berat dengan permasalahan yang lebih kompleks. Terutama tantangan dakwah yang menyasar ke sasaran kaum millenials yang tentunya lebih dekat terhadap kemajuan dunia ketimbang pada aturan Islam itu sendiri.


Pengaruh Teknologi Terhadap Dakwah


Hampir sanggup dipastikan bahwa teknologi mempunyai imbas yang sangat besar terhadap kemajuan dakwah itu sendiri. kenapa disebut ibarat ini?


Seperti yang lazim terjadi bahwa teknologi selalu mempunyai dampak baik dan buruk. Ini ialah sebuah perkiraan yang tidak sanggup dinegasikan, sehingga hampir sanggup dipastikan bahwa imbas jelek teknologi juga menimpa banyak orang yang kini seakan menggantungkan hidupnya pada teknologi.


Tren sosial media salah satunya. Di zaman sekarang, sanggup dipastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tidak mempunyai sosial media. Terutama untuk pemuda-pemuda Islam yang kini nyaris setiap waktu selalu menggunakan waktunya untuk berselancar di sosial media. Di sini, dakwah sanggup mengambil peranan sebagai penyedia konten yang sanggup membantu etika dan menggugah kesadaran cowok wacana pentingnya Islam.


Dengan teknologi, dakwah sanggup menjangkau lebih banyak umat dengan proses yang lebih cepat. Hal ini sangat menguntungkan dan mengembangkan dunia dakwah itu sendiri. Dengan menciptakan sebuah video yang berisi sebuah penyelesaian kasus dari sudut pandang Islam dan menyebarkannya telah menciptakan dunia dakwah berkembang dengan lebih cepat.


Jika kita membuka sosial media, niscaya ada banyak sekali akun-akun dakwah yang rutin membagikan konten, baik berupa tulisan, foto, maupun video yang pastinya menambah pengetahuan kita akan agama. Penyebar luasan ilmu dengan teknologi menciptakan ilmu tersebut sanggup menjangkau lebih banyak penonton dan pembaca. Dampaknya ialah semakin banyak orang yang bisa jadi membaca dakwah, terpengaruh akan konten dakwah tersebut, dan jadinya ikut menjadi salah satu kader dakwah.


Hal-hal ibarat ini mempunyai imbas yang cukup signifikan dalam menyadarkan umat muslim terhadap Islam itu sendiri.


Hubungan Dakwah dan Teknologi


Dakwah dan teknologi memang mempunyai korelasi yang cukup kompleks. Di satu sisi, ada banyaknya konten yang berseliweran di sosial media menciptakan konten dakwah seakan terpinggirkan. Tetapi di sisi lain, teknologi juga memungkinkan sebuah dakwah dilakukan dengan lebih gampang dan mendapatkan audiens dengan lebih banyak.


Banyak yang menyampaikan bahwa di abad sekarang, pengaruh-pengaruh sosial media terhadap perkembangan etika seorang cowok Islam menjadi sangat penting. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan sudah banyak  bukti yang memperlihatkan bahwa beberapa tindakan bunuh diri, bahkan pembunuhan sanggup berawal dari sosial media.


Selain itu dakwah dengan menggunakan sosial media sanggup mematahkan kesan terkungkung dan gagap teknologi, bahkan ndeso kepada umat Islam. Sudah bukan menjadi sebuah diam-diam lagi bahwa bangsa-bangsa barat banyak yang menganggap umat Islam sebagai pencari kasus yang bodoh dengan pemikiran ndeso yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.


Sehingga dengan melaksanakan dakwah menggunakan teknologim diharapkan stigma tersebut akan segera hilang lantaran buktinya, justru umat Islam lah yang memungkinkan zaman untuk bermetamorfosis sejauh ini.


Cara Berdakwah Kepada Millenials di Era Digital


Sosial media sekali lagi menjadi salah satu mediator dakwah yang paling memungkinkan kepada seluruh millenials yang ada di Indonesia. Sosial media memang menjadi salah satu ladang manis buat para konten kreator menyalurkan bakatnya, terutama di bidang dakwah.


Tidak sedikit orang justru menemukan hidayah dari dunia maya dan ini memang menjadi kesempatan yang baik bagi para pendakwah elektronik untuk mendakwahkan Islam. Buatlah konten semenarik mungkin dengan pendekatan yang paling millenials. Biasanya, dengan menggunakan cara tersebut, millennials yang melihat justru akan tertarik dan lama-kelamaan justru akan menerima hidayah dari Allah SWT.



Contoh Penutup Makalah



  • Contoh Penutup Makalah SMA









BAB III


PENUTUP


Kesimpulan


·         Dakwah mempunyai kiprah penting dalam memastikan bahwa etika muslim masih berada di jalurnya


·         Dakwah juga berperan dalam memperluas serta mengembangkan ilmu agama, sehingga akan lebih banyak lagi orang yang mengerti dibanding yang tidak mengerti.


·         Teknologi mempunyai kiprah dalam mengembangkan dunia dakwah, lantaran dengan menggunakan teknologi, dakwah sanggup menjangkau aneka macam kalangan yang lebih luas


Saran


Menggunakan sosial media untuk berdakwah memang bukan sebuah pilihan lagi, melainkan menjadi sebuah kewajiban. Berdakwahlah dengan lemah lembut, meskipun itu hanya melalui tulisan, gambar, maupun video yang diedarkan di sosial media. Gunakan konten yang menarik dan bahasa yang gampang dimengerti biar jangkauan yang bisa dilakukan dakwah menjadi jauh lebih luas.


Contoh Daftar Pustaka Makalah


Kaidah penulisan daftar pustaka adalah:


Namabelakang penulis (,) nama depan penulis (.) tahun terbit (.) judul buku (.) kota terbit (:) penerbit (.)








Daftar Pustaka


Pertiwi, Dina. 2008. Dakwah dan Perkembangan Teknologi. Kisaran: Gerhana Media.


Suhandang, Kustadu. 2014. Strategi Dakwah: Penerapan Strategi Komunikasi dalam Dakwah. Yogyakarta: Penerbit Rosda


Dirnyati, Ahmad. 2014. Dakwah Personal: Model Dakwah Kaum Naqsyabandiyah. Yogyakarta: Penerbit Dee Publishing


Ahmad, Fadil Ibnu. 2017. Dakwah Online. Jakarta: Penerbit Mizan



Contoh Makalah Lengkap



TUGAS PRESENTASE AGAMA DAN TEKNOLOGI


HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH


DISUSUN OLEH:


DEDI SETIAWAN                         (16300096)


DINA PERTIWI                 (16300039)


LAILA PURNAMA           (16300057)


LAILA QODRIAH             (16300088)


NURBAITY                                    (16300140)


Dalam


12 IPA 2


SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT TANAH BUMBU


TAHUN AJARAN 2018/2019




ABSTRAK


KAJIAN KUANTITATIF MENGENAI HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH DI ERA DIGITAL 4.0


Disusun Oleh:


Dedi Setiawan (172296), Dina Pertiwi (172239), Laila Purnama (172257), Laila Qodriah (172288), dan Nurbaity (172240)


SMA Negeri 1 Simpang Empat


Kata Kunci: Dakwah Islam, Teknologi, IPTEK


Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, rasanya tidak mungkin bila tidak berimbas kepada aneka macam sektor kehidupan. Salah satunya ialah sektor dakwah dimana mempunyai 2 efek yang sangat kontras lantaran saling berlawanan. Yakni efek akomodasi sekaligus efek kesulitan.


Di abad dimana teknologi menguasai segala sendi kehidupan, maka yang terjadi pada dunia dakwah perlu adaptasi diri lebih lanjut. Dakwah secara konvensional memang masih berlaku dan akan tetap berlaku hingga kapapun, tetapi dunia dakwah digital terang membutuhkan perhatian khusus.


Pasalnya, selama perkembangan teknologi, terutama dalam sosial media, pergaulan dan mental cukup umur juga terkena dampaknya. Bahkan termasuk salah satu salah satu faktor yang terkena dampak utamanya. Karena, di dunia datar tanpa batas ibarat internet, semua konten, bahkan konten negatif sekalipun, bisa saja ditonton dan masuk membentuk karakter-karakter cowok pemudi Islam di masa kini.


Untuk itulah dibutuhkan dakwah dalam bentuk digital yang nantinya diharapkan akan bisa mengimbangi konten-konten non dakwah, terutama konten negatif yang kian banyak tersebar di dunia digital. Dakwah secara digital juga harus masif dilakukan, dengan pendekatan-pendekatan milenial sekaligus konvensional demi menjamin bahwa dakwah masih berada di jalur dan sasaran yang tepat lagi benar.


Untuk alasan inilah tim penulis menetapkan untuk mengkaji korelasi antara teknologi dan dakwah dengan lebih dalam lagi. Karena meskipun terlihat sederhana, bekerjsama korelasi di antara keduanya bisa menjadi sangat kompleks. Ada beberapa dampak negatif dan positif, dimana keduanya sangat menghipnotis satu sama lain. Tapi juga sekaligus tidak bergantung satu sama lain.


Pengkajian ini melaksanakan metode pengamatan kuantitatif, di mana beberapa tim penulis mengamati perkembangan sosial media yang sangat berkembang akhir-akhir ini, yakni Facebook, Instagram, dan Twitter. Segala konten yang diperhatikan dan pengamatan antusiasme pengunjung juga diperhatikan.


Dari hasil pengamatan itu nantinya tim menulis menyesuaikan dengan rujukan yang didapat wacana korelasi dakwah dan teknologi. Pengaruh perkembangan teknologi kepada dakwah ini menjadi sangat penting lantaran akan menghipnotis jumlah audiens, konten, dan perkembangan dakwah itu sendiri.


Diharapkan dari hasil kajian ini nantinnya akan ditemukan sebuah jalan keluar yang baik bagi perjalanan dan perkembangan dunia dakwah Islam di kemudian hari.


Abstract


QUANTITATIVE STUDY ON THE RELATIONSHIP BETWEEN TECHNOLOGY AND THE DEVELOPMENT OF DA’WAH IN DIGITAL ERA 4.0


Compiled by:


Dedi Setiawan (172296), Dina Pertiwi (172239), Laila Purnama (172257), Laila Qodriah (172288), and Nurbaity (172240)


SMA Negeri 1 Simpang Empat


Keywords: da’wah Islam, Technology, IPTEK


In the rapid development of technology, it seems impossible if it does not affect the various sectors of life. One of them is the da’wah sector where it has 2 very contrasting in contrast to each other. It is a scan of ease and scan difficulties.


In the abad where technology mastered all the joints of life, then that happened to the world Da’wah needs further adjustments. Da’wah is conventionally still valid and will remain valid until then, but the world of digital Da’wah requires special attention.


The reason, during the development of technology, especially in social media, sexual intercourse and mental are also affected. It even includes one of the major affected factors. Because, in a flat world without borders such as the Internet, all content, even negative content, can be watched and entered forms the characters of young women who are Muslims in the present.


Therefore, it takes da’wah in digital form which is expected to be able to offset non-da’wah content, especially negative content that is more widespread in the digital world. Da’wah digitally must also be mastiff done, with the millennial approaches as well as conventionally to ensure that Da’wah is still in the right path and sasaran again true.


For this reason, the authors decided to examine the relationship between technology and da’wah more in more. Because although it looks simple, actually the relationship between the two can be very complex. There are some negative and positive impacts, which both affect each other. But it also does not depend on each other.


This assessment performs quantitative observation methods, in which some authors observe the development of highly developed social media lately, namely Facebook, Instagram, and Twitter. All the content that is noticed and visitor enthusiasm observations are also noticed.


From the observation, the team was writing to adapt to the reference gained about Da’wah’s relations and technology. The influence of technological developments on Da’wah is very important because it affects the number of audiences, content, and the development of the Da’wah itself.


It is hoped that the results of this study will be found a good way out for the journey and development of the world of Islamic Dawah in the latter days.




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur tim penulis persembahkan kepada Allah SWT. Dia telah memberi kelompok penulis banyka sekali rahmat dan kemudahan, sehingga tim penulis sanggup menjalani proses penyelesaian karya tulis ilmiah berbentuk makalah yang mempunyai judul: HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH dengan baik.


Adapun maksud dan tujuan dibuatnya penelitian ini ialah untuk menguji efektivitas perkembangan teknologi dengan perkembangan dakwah. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang serba pesat harus sesegra mungkin dijadikan sebagai media berdakwa.


Hal ini lantaran cowok muslim selalu bergantung kepada teknologi, khususnya pada sosial media. Perpindahan media dakwah ini tentu sanggup menciptakan perkembangan dakwah menjadi lebih pesat lagi dengan menjangkau audiens yang leih banyak dengan konten-konten yang disebar luarkan.


Dalam menuntaskan kiprah karya ilmiah berbentuk makalah ini, penulis mendapatkan banyak sekali derma dari pihak yang terlibat secara eksklusif maupun secara tidak langsung. Keterbatasan tim penulis dalam melaksanakan riset, penelitian, dan menyususn makalah sesuai sistematika menciptakan derma yang diterima menjadi sangat berarti.


Untuk itu, penulis menilai perlu untuk memberikan rasa terima kasih yang penuh dengan syukur kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu. Adapun pihak-pihak yang membantu antara lain adalah:



  1. Ibu Asriani M. Ag selaku guru mata pelajaran agama yang membantu mencarikan beberapa rujukan yang kredibel

  2. Ibu Aisyah Irawan selaku Manager Lapangan dari Yayasan Mulia Beramal yang bersedia menjadi narasumber untuk diwawancara

  3. Irsania Indah selaku Influencer Muslimah yang dengan bahagia hati mengajari kami menjadi konten kreator dalam dakwah digital

  4.  Orang renta kami yang selalu mendukung dan membantu menuntaskan setiap kasus yang kami temui di lapangan.


Untuk semua kebaikan yang diterima, penulis benar-benar mengucapkan rasa terima kasih yang tulus. Terutama kepada orang-orang yang banyak sekali memperlihatkan aneka macam dukungan,  baik secara moril, ide, dan material.


Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itulah penulis masih mengharapkan kritik dan saran membangun yang disampaikan dengan bahasa yang sopan. Di selesai kata, yang diharapkan oleh penulis ialah bahwa makalah ini akan mempunyai manfaat yang besar bagi dunia akademis Indonesia dan seluruh pembaca ke depannya.


Kisaran, 17 Oktober 2019


 


Tim Penulis




Daftar Isi


Abstrak ……………………………………………………………………………………………………………..  i


Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………… ii


Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………..  iii


BAB 1 PENDAHULUAN


Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………..  1


Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………  1


Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………………………………..  2


BAB 2 ISI


Tantangan  Dakwah di Era Digital ………………………………………………………………………..  3


Hubungan Agama dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ……………………………………  4


Peranan Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ……………………..  5


Pengaruh Teknologi Terhadap Dakwah …………………………………………………………………  8


Integrasi Pendidikan Iman,Takwa,dan IPTEK……………………………………………………….. 9


Alasan Umat Islam Harus Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ……………………  10


BAB 3 PENUTUP


Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………… 11


Saran …………………………………………………………………………………………………………………  11


Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………  12




BAB 1


PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG


Dunia telah memasuki abad digital 4.0, dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan hidup insan selalu dipermudah oleh teknologi, termasuk di Indonesia. Bahkan, seorang futurolog berjulukan Alvin Toffler pernah menyampaikan bahwa perkembangan dunia dibagi menjadi tiga zaman, yaitu: agriculture eraindustrialitation era, dan era information. Zaman ini disebut juga abad globalisasi lantaran dunia ini tidak lagi dibatasi jarak dan waktu.


Dampak yang positif, teknologi tentu sanggup mempermudah hidup umat manusia. Misalnya dikala belum ada pesawat, untuk mencapai Mekkah harus menempuh jalur maritim selama kurang lebih 3 bulan. Tetapi sekarang, untuk berangkat umroh hanya memerlukan perjalanan kurang lebih 12 jam saja.


Meskipun demikian, ibarat sebuah koin yang mempunyai sisi berlawanan. Teknologi juga mempunyai dampak negatif sama besar dengan dampak positifnya. Dalam hal ini terkait dengan penggunaan sosial media dan ponsel di kalangan cowok yang penggunaannya banyak disalahgunakan. Penyalahgunaan penggunaan teknologi yang satu ini tentu akan berdampak eksklusif kepada etika generasi rabbani yang tentu akan berdampak pada islam itu sendiri.


Dakwah sendiri mempunyai arti penyiaran. Secara spesifik, dakwah berarti penyiaran agama dimana dalam penyiaran itu menyerukan kepada khalayak untuk memeluk, mempelajari, serta mengamalkan fatwa Islam.


Dewasa ini, dakwah tidak lagi berfokus kepada seruan untuk memeluk Islam, tetapi bagaimana biar umat Islam sendiri lebih mengenal apa itu fatwa Islam. Mulai dari perbaikan iman, hingga ke hukum-hukum fiqh yang berafiliasi eksklusif dengan acara insan sehari-hari yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.


Teknologi juga mempunyai 2 dampak terhadap perkembangan dakwah Islam. Ada beberapa perkembangan yang sanggup lebih memajukan dakwah Islam, namun tidak sedikit yang memperlemah acara dakwah itu sendiri.


Rumusan Masalah



  1. Bagaimana tantangan dakwah di abad digital?

  2. Seperti apa imbas perkembangan teknologi terhadap dakwah?

  3. Apa korelasi antara dakwah dengan teknologi?

  4. Bagaimana cara berdakwah kepada kaum Millenials dengan memanfaatkan teknologi?

  5. Alasan umat Islam harus menguasai IPTEK


Tujuan



  1. Memaksimalkan perkembangan teknologi terhadap dakwah Islam

  2. Mengubah dampak negatif penggunaan internet menjadi amal jariyah dengan dakwah IslaM




BAB II


PEMBAHASAN


Tantangan Dakwah di Era Digital


Tantangan Dakwah di Era Digital


Dakwah di abad digital tidak lagi berbicara mengenai penyebaran Islam yang secara masif menyuruh orang-orang untuk memeluk agama Rahmatan Lil Alamin ini. Tantangan dakwah di abad ini justru lebih berat dari itu, yakni untuk membentuk prilaku dan etika yang sesuai dengan Alqur’an dan Sunnah.


Ada 2 alasan berpengaruh kenapa beban dakwah di kalangan abad digital menjadi lebih berat.


Pertama tentu saja lantaran perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat dan mengaburkan batasan-batasan syar’i dalam menjalin komunikasi antara lawan jenis, lebih gampang menggunjing, atau bahkan menghina orang lain melalui media komunikasi online.


Perkembangan teknologi yang luar biasa ini juga semakin memudahkan generasi muda Islam dalam menemukan tontonan dari aneka macam negara dan aneka macam genre. Tontonan yang tidak difilter tentu bisa memberi dampak jelek bagi tingkah laris generasi muda itu sendiri.


Adegan-adegan yang mengandung kekerasan akan menciptakan alam bawah sadar generasi muda menjadi terbiasa dengan hal tersebut yang nantinya akan menciptakan mereka lebih gampang juga melaksanakan kekerasan. Penyebaran konten-konten berbau pornografi juga semakin meresahkan sekaligus merendahkan moral generasi penerus Islam di masa sekarang.


Di sisi lain, adanya Al-Qur’an Elektronik juga masih berada dalam perdebatan di kalangan Ulama. Lazim diketahui oleh umat muslim bahwa sebelum memegang Al-Qur’an, kita wajib untuk berwudhu terlebih dahulu. Lantas, bagaimana dengan Al-Qur’an yang ada di dalam aplikasi ponsel? Ketika kita memegang ponsel, maka secara otomatis kita akan memegang aplikasi Al-Qur’an tersebut, lantas apakah kita perlu berwudhu setiap kali memegang ponsel?


Yang kedua ialah perkembangan teknologi di bidang transportasi dimana semuanya akan menjadi lebih cepat. Bahkan perjalanan yang seharusnya memakan waktu 3 hari bisa dipersingkat hanya dalam beberapa jam saja.


Perkembangan teknologi ini juga bisa bermasalah bila berkaitan dengan syarat shalat jama’ dalam perjalanan. Tetapi, perkembangan teknologi ini juga bisa mempercepat sekaligus mempermudah ibadah.


Di sinilah dakwah berperan dan harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Gaung dakwah harus terdengar biar dalam memanfaatkan teknologi, masyarakat Islam tidak lagi harus terjebak di dalamnya.


Tantangan yang didapatkan dalam mengembangkan semangat dakwah di abad digital 4.0 ini tentu lebih berat dengan permasalahan yang lebih kompleks. Terutama tantangan dakwah yang menyasar ke sasaran kaum millenials yang tentunya lebih dekat terhadap kemajuan dunia ketimbang pada aturan Islam itu sendiri.


Pengaruh Teknologi Terhadap Dakwah


Hampir sanggup dipastikan bahwa teknologi mempunyai imbas yang sangat besar terhadap kemajuan dakwah itu sendiri. kenapa disebut ibarat ini?


Seperti yang lazim terjadi bahwa teknologi selalu mempunyai dampak baik dan buruk. Ini ialah sebuah perkiraan yang tidak sanggup dinegasikan, sehingga hampir sanggup dipastikan bahwa imbas jelek teknologi juga menimpa banyak orang yang kini seakan menggantungkan hidupnya pada teknologi.


Tren sosial media salah satunya. Di zaman sekarang, sanggup dipastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tidak mempunyai sosial media. Terutama untuk pemuda-pemuda Islam yang kini nyaris setiap waktu selalu menggunakan waktunya untuk berselancar di sosial media. Di sini, dakwah sanggup mengambil peranan sebagai penyedia konten yang sanggup membantu etika dan menggugah kesadaran cowok wacana pentingnya Islam.


Dengan teknologi, dakwah sanggup menjangkau lebih banyak umat dengan proses yang lebih cepat. Hal ini sangat menguntungkan dan mengembangkan dunia dakwah itu sendiri. Dengan menciptakan sebuah video yang berisi sebuah penyelesaian kasus dari sudut pandang Islam dan menyebarkannya telah menciptakan dunia dakwah berkembang dengan lebih cepat.


Jika kita membuka sosial media, niscaya ada banyak sekali akun-akun dakwah yang rutin membagikan konten, baik berupa tulisan, foto, maupun video yang pastinya menambah pengetahuan kita akan agama. Penyebar luasan ilmu dengan teknologi menciptakan ilmu tersebut sanggup menjangkau lebih banyak penonton dan pembaca. Dampaknya ialah semakin banyak orang yang bisa jadi membaca dakwah, terpengaruh akan konten dakwah tersebut, dan jadinya ikut menjadi salah satu kader dakwah.


Hal-hal ibarat ini mempunyai imbas yang cukup signifikan dalam menyadarkan umat muslim terhadap Islam itu sendiri.


Hubungan Dakwah dan Teknologi


Dakwah dan teknologi memang mempunyai korelasi yang cukup kompleks. Di satu sisi, ada banyaknya konten yang berseliweran di sosial media menciptakan konten dakwah seakan terpinggirkan. Tetapi di sisi lain, teknologi juga memungkinkan sebuah dakwah dilakukan dengan lebih gampang dan mendapatkan audiens dengan lebih banyak.


Banyak yang menyampaikan bahwa di abad sekarang, pengaruh-pengaruh sosial media terhadap perkembangan etika seorang cowok Islam menjadi sangat penting. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan sudah banyak  bukti yang memperlihatkan bahwa beberapa tindakan bunuh diri, bahkan pembunuhan sanggup berawal dari sosial media.


Selain itu dakwah dengan menggunakan sosial media sanggup mematahkan kesan terkungkung dan gagap teknologi, bahkan ndeso kepada umat Islam. Sudah bukan menjadi sebuah diam-diam lagi bahwa bangsa-bangsa barat banyak yang menganggap umat Islam sebagai pencari kasus yang bodoh dengan pemikiran ndeso yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.


Sehingga dengan melaksanakan dakwah menggunakan teknologim diharapkan stigma tersebut akan segera hilang lantaran buktinya, justru umat Islam lah yang memungkinkan zaman untuk bermetamorfosis sejauh ini.


Cara Berdakwah Kepada Millenials di Era Digital


Sosial media sekali lagi menjadi salah satu mediator dakwah yang paling memungkinkan kepada seluruh millenials yang ada di Indonesia. Sosial media memang menjadi salah satu ladang manis buat para konten kreator menyalurkan bakatnya, terutama di bidang dakwah.


Tidak sedikit orang justru menemukan hidayah dari dunia maya dan ini memang menjadi kesempatan yang baik bagi para pendakwah elektronik untuk mendakwahkan Islam. Buatlah konten semenarik mungkin dengan pendekatan yang paling millenials. Biasanya, dengan menggunakan cara tersebut, millennials yang melihat justru akan tertarik dan lama-kelamaan justru akan menerima hidayah dari Allah SWT.




BAB III


PENUTUP


Kesimpulan



  • Dakwah mempunyai kiprah penting dalam memastikan bahwa etika muslim masih berada di jalurnya

  • Dakwah juga berperan dalam memperluas serta mengembangkan ilmu agama, sehingga akan lebih banyak lagi orang yang mengerti dibanding yang tidak mengerti.

  • Teknologi mempunyai kiprah dalam mengembangkan dunia dakwah, lantaran dengan menggunakan teknologi, dakwah sanggup menjangkau aneka macam kalangan yang lebih luas


Saran


Menggunakan sosial media untuk berdakwah memang bukan sebuah pilihan lagi, melainkan menjadi sebuah kewajiban. Berdakwahlah dengan lemah lembut, meskipun itu hanya melalui tulisan, gambar, maupun video yang diedarkan di sosial media. Gunakan konten yang menarik dan bahasa yang gampang dimengerti biar jangkauan yang bisa dilakukan dakwah menjadi jauh lebih luas.




Daftar Pustaka


Pertiwi, Dina. 2008. Dakwah dan Perkembangan Teknologi. Kisaran: Gerhana Media.


Suhandang, Kustadu. 2014. Strategi Dakwah: Penerapan Strategi Komunikasi dalam Dakwah. Yogyakarta: Penerbit Rosda


Dirnyati, Ahmad. 2014. Dakwah Personal: Model Dakwah Kaum Naqsyabandiyah. Yogyakarta: Penerbit Dee Publishing


Ahmad, Fadil Ibnu. 2017. Dakwah Online. Jakarta: Penerbit Mizan


Makalah memang sebuah karya tulis ilmiah yang sanggup dipastikan akan dibentuk selama masa pendidikan, baik jenjang Sekolah Menengan Atas ataupun kuliah. Untuk makalah yang dibentuk pada jenjang SMA, tentu tidak akan sedetai makalah yang harus dibentuk pada jenjang perguruan tinggi. Tetapi, sistematika dan pemakaian bahasa dalam makalah tetaplah harus diperhatikan.


Itulah beberapa pengertian, cara membuat, sistematika, dan teladan makalah yang sanggup dijadikan referensi. Buatlah makalah sebaik mungkin demi masa depan civitas akademik yang lebih baik.





Baca juga:



FAST DOWNLOADads
| Server1 | Server2 | Server3 |
Download
Next Post Previous Post