Puisi adalah

FAST DOWNLOADads
Download

VOI.co.id – Puisi telah menjadi salah satu kebudayaan di Indonesia. Misalnya saja pantun yang erat dengan sahut-sahutan cakep dari penontonnya juga merupakan salah satu puisi. Pengertian puisi yakni cabang dari seni sastra yang paling dikenal masyarakat.


Siapa, sih, yang tidak tahu puisi? Bahkan semenjak berada di sekolah dasar kita telah diajari perihal puisi-puisi sederhana. Pelajaran perihal puisi memang tidak pernah lepas dari pelajaran Bahasa Indonesia di segala jenjang. Tetapi, apa, sih, itu puisi?


Pengertian Puisi Secara Umum dan Menurut Para Ahli


 Puisi


Puisi yakni salah satu cabang ilmu sastra yang paling tua. Secara umum, puisi bisa disebut sebagai sebuah karya sastra yang terikat dengan beberapa hukum dalam penulisannya, termasuk di dalamnya rima, irama, dan struktur bait di dalam puisi.


Tetapi sebetulnya ada beberapa pengertian puisi berdasarkan ahli. Misalnya saja Balai Bahasa yang mengartikan bahwa puisi yakni sebuah bentuk gubahan bahasa yang strukturnya disusun dengan teliti dan cermat. Tujuannya yakni untuk membangkitkan jawaban khusus terhadap sebuah pengalaman dalam bentuk rima, bunyi diksi, dan makna tertentu.


Aminuddin mempunyai pendapat yang berbeda. Dengan memakai pendekatan etimologis, ia menyampaikan bahwa puisi berasal dari kata Pocima dan poeisis (bahasa Yunani), yang berarti menciptakan dan pembuatan.


Dari makna di atas, Aminuddin menyampaikan bahwa puisi yakni proses menciptakan dan pembuatan sebuah dunia eksklusif dengan makna atau penyampaian suasana tertentu.


Sedangkan Hudson menyampaikan bahwa puisi yakni cabang sastra yang memakai diksi untuk memberikan sebuah imajinasi atau ilusi, sekaligus gagasan penyairnya. Hudson bahkan menyamakan puisi dengan lukisan yang menggambarkan gagasan dari lukisannya sendiri.


William Shakespeare, seorang sastrawan yang terkenal dengan roman Romeo dan Juliet, pernah menyampaikan bahwa puisi yakni sebuah lirik yang membingungkan alasannya yakni mempunyai bentuk yang rumit dan dipakai untuk memberikan perasaan penyairnya.


Menurut beberapa pengertian jago di atas, sanggup disimpulkan bahwa puisi berarti sebuah lirik atau susunan kata dengan struktur tertentu, yang berfungsi untuk menyalurkan imajinasi, gagasan, atau bahkan emosi tertentu kepada pembaca.


Banyak yang menganggap bahwa ilmu puisi ini paling gampang dipraktikan, tetapi juga sulit untuk menciptakan puisi dengan nilai sastra yang tinggi. Tetapi sebenarnya, puisi sangat gampang dipelajari kalau mengerti seluk-beluknya.


Sejarah Puisi


 Puisi


Untuk sejarah perkembangan puisi sendiri terdapatdua materi penting, yakni sejarah perkembangan puisi di dunia dan di Indonesia. Perkembangan puisi di Indonesia sendiri mempunyai beberapa fase dan zaman yang cukup banyak sebelum mengantarkan kita ke dunia puisi menyerupai sekarang.


Sejarah Perkembangan Puisi di Dunia


Puisi tertua yang pernah ditemukan berasal dari kurun ke-3 SM yang disebut dengan Epos Gilgames. Puisi ini ditemukan di Milenium, Mesopotamia (Sekarang kawasan Sumeria dan Irak). Naskah puisi ini ditulis dalam tablet tanah liat dan goresan pena baji.


Selain Epos Gilgames, juga ditemukan beberapa puisi kuno lain yang juga tertulis di tablet tanah liat dan beberapa papyrus. Beberapa judul puisi kuno tersebut ada dalam Epos Liliad dari Yunani, epos Ramayana dari India, dan Virgil Aeneid dari Romawi.


Beragamnya pemikir kuno soal estetika bahasa membentuk beberapa puisi berdasarkan makna yang baik dan buruk. Shi Jing yang merupakan salah satu dari 5 dasar Konfusianisme pun digubah oleh Kanon menjadi puisi untuk ritual keagamaan sekaligus mempunyai nilai estetika yang cukup tinggi.


Tetapi, meskipun naskah puisi kuno yang paling bau tanah ditemukan pada kurun ke 3 SM, sebetulnya usia puisi sendiri sudah lebih bau tanah dari itu. Hal ini bisa dilihat dari karya kuno di India, Veda India yang berasal dari tahun 1700-1200 SM yang telah mengandung puisi di dalamnya. Hanya saja, puisi-puisi ini diturunkan dengan cara hafalan verbal dan bukannya tulisan.


Sejarah Perkembangan Puisi di Indonesia


 Puisi


Sejarah perkembangan puisi di Indonesia sendiri mengalami 7 fase semenjak Angkatan Balai Pustaka hingga puisi tahun 2000 dan sesudahnya. Berikut beberapa fase tersebut:


Puisi Lama (Angkatan Balai Pustaka)


 Puisi
Sanusi Pane

Balai Pustaka selain sebagai nama penerbit, juga disebut sebagai salah satu angkatan sastra di Indonesia. Diketahui pula bahwa angkatan Balai Pustaka yakni angkatan ‘tertua’ dalam sejarah seni sastra di Indonesia. Angkatan ini dimulai tahun 20-an.


Puisi di angkatan Balai Pustaka mempunyai beberapa ciri khas yang unik dan sangat berbeda dengan puisi sekarang. Berikut beberapa cirinya:



  • Mengandung nilai magis

  • Mengadopsi bentuk mantra, syair, pantun yang sangat baku

  • Tidak mempunyai sampiran


Tokoh angkatan ini yang paling terkenal yakni Sanoesi Pane, Rustam Effendi, dan M. Yamin.


Puisi Angkatan Pujangga Baru


 Puisi
Amir Hamzah

Fase sastra di Angkatan Pujangga Baru dimulai tahun 1930 hingga tahun 1942 dan biasa juga disebut dengan angkatan 30 atau 33. Fase ini dimulai semenjak terbitnya majalah Pujangga Baru yang menjadi sarana penyair untuk berpuisi ketika itu.


Beberapa ciri puisi yang ada dalam fase sastra ini adalah:



  • Memiliki pola yang menyimpang dari puisi lama

  • Pemakaian sanjak yang tidak sempurna

  • Mementingkan keindahan bahasa

  • Beraliran romantik-idealis

  • Menggunakan aliterasi

  • Memiliki tema yang bermacam-macam dan kompleks

  • Bahasa yang dipakai yakni bahasa Indonesia yang modern


Tokoh dan karya puisi yang terkenal di zaman ini yakni Amir Hamzah (Kumpulan Puisi Nyanyian Sunyi dan Buah Rindu), Armijn Pane (Kumpulan Puisi Jiwa Berjiwa), dan Sutan Takdir Alisjahbana (Kumpulan Puisi Tebaran Mega).


Puisi Angkatan 45


 Puisi
Chairil Anwar

Angkatan 45 dimulai semenjak pendudukan Jepang di Indonesia. Kondisi politik yang berubah secara mendadak ini menciptakan banyak sastrawan yang meletakkan orientasinya kepada sajak kemerdekaan Indonesia. Angkatan ini berada pada tahun 1942 hingga 1953.


Angkatan ini sangat menentang angkatan Pujangga Baru alasannya yakni corak puisinya yang condong ke arah Barat dan terkesan tidak gembira pada budaya sendiri. Banyak yang setuju bahwa tokoh paling besar lengan berkuasa di angkatan ini yakni Chairil Anwar dengan puisi Aku nya yang terkenal.


Ciri pokok yang ada dalam puisi di angkatan ini adalah:



  • Menggunakan bahasa Indonesia murni yang tidak terpengaruh bahasa Melayu mau pun Belanda

  • Meletakkan orientasi pada isi puisi dan bukannya bentuk

  • Memiliki permainan rima yang lebih bebas

  • Puisi mengandung semangat yang meledak-ledak, vitalitas, dan sangat ekspresif

  • Menggunakan ungkapan pendek


Selain Chairil Anwar, beberapa tokoh sastrawan yang terkenal di kurun ini yakni Sitor Situmorang (Surat Kertas Hijau), Asrul Sani (Surat dari Ibu), dan Waluyati (Berpisah).


Puisi Periode 1950


 Puisi
W.S Rendra

Tokoh sastrawan yang paling terkenal di zaman ini yakni W.S Rendra dan Ramadhan K.H. Angkatan 1950 disebut juga sebagai puncaknya periode romantisme alasannya yakni puisi-puisi yang lahir di zaman ini yakni puisi romantis.


Aliran puisi yang romantis ini sangat dipengaruhi oleh sastrawan Spanyol, F. Garcia Lorca yang sangat dikagumi Rendra dan Ramadhan. Bahkan, khusus mereka juga menyingkat namanya sendiri biar identik dengan nama sang penyair, F.G Lorca.


Ciri puisi yang muncul di zaman ini yakni mempunyai aliran romantisme, mengandung balada (naratif), bertema kemiskinan, sebagai media protes sosial, dan mempunyai corak kedaerahan.


Puisi Periode 1960-1980


 Puisi
Taufiq Ismail

Di zaman ini, seluruh penyair Indonesia sangat produktif dalam berkarya dengan adanya LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang didirikan oleh Partai Komunis Indonesia. Pada masa ini, kebanyakan penyair yakni seorang demonstran yang aktif menyuarakan bunyi rakyar. Puisi yang ditampilkan kebanyakan bersikat kritik dan tajam.


Beberapa ciri yang ada dalam puisi periode 1960-1980 adalah:



  • Bersifat Filosofis

  • Memiliki sifat realisme, naturalisme, dan eksistensil

  • Terdapat rintisan puisi gaya gres yang dipopulerkan Sutardji Calzoum Bachri yang merupakan puisi mantra.


Tokoh sastrawan yang terkenal di era ini yakni Taufiq Ismail (Tirani), Goenawan Muhammad (Parikesit), Sutardji Calzoum Bachri (O, Amuk, Kapak), Ajip Rosidi (Laut Biru Langit Biru), dan lain sebagainya.


Puisi Periode 1980-2000


 Puisi


Pada zaman ini, penyair dari era 1950 dan 1960-1980 masih aktif menulis puisi. Hanya saja, muncul  beberapa penyair gres yang mempunyai corak khas 1980 an. Sedangkan dalam bentuk puisinya, di zaman ini mempunyai ciri-ciri:



  • Tema keagamaan mulai nampak di periode ini

  • Banyak puisi bergaya mantra dan konkret

  • Mengandung protes dan kritik sosial

  • Ungkapan tajam dan cerdas


Tokoh sastrawan yang ada di periode ini yakni Hamid Jabbar (Dua Warna), Emha Ainun Najib (99 Untuk Tuhanku), Eka Budianata (Ada), dan lain sebagainya.


Puisi Periode 2000 dan Sesudahnya


 Puisi
Joko Pinurbo

Dalam era ini sedikit sulit untuk memilih tokoh yang menonjol dalam bidang puisi. Karena nyaris semua orang mempunyai kiprahnya masing-masing dengan puisi-puisi yang mempunyai khas dan corak sendiri.


Tetapi secara umum, ada beberapa ciri yang menandai angkatan 2000, yakni:



  • Menggunakan bahasa sehari-hari yang gampang dipahami

  • Puisi terkesan bebas aturan

  • Penggunaan gambaran alam, benda, dan lain sebagainya.

  • Memiliki banyak puisi keagamaan (profetik)

  • Menggunakan antropomorfisme


Tokoh yang terkenal di angkatan ini yakni Joko Pinurbo dengan Puisi Mbelingnya (Sembilu), Wiji Thukul (Aku Ingin Menjadi Peluru), Omi Intan Naomi (Aku Ingin), dan lain sebagainya.


Ciri ciri Puisi


 Puisi


Secara umum, puisi mempunyai ciri menyerupai mempunyai bait, penggunaan diksi yang mempunyai makna kias dan indah, mayoritas dalam memakai majas, mempertimbangkan rima dalam pemilihan kata, dan tidak terlalu menonjolkan setting, alur, mau pun tokoh.


Tetapi, secara jenis, ciri puisi dibagi menjadi 2, yakni ciri puisi usang dan ciri puisi baru.


Ciri Puisi Lama


Puisi usang mempunyai ciri yang hampir sama dengan ciri puisi secara umum, yakni sebagai berikut:



  • Kebanyakan bersifat anonim

  • Diwariskan secara turun menurun melalui lisan

  • Puisi mengandung dongeng istanasentris dan fantastis

  • Terikat pada jumlah baris, rima, intonasi dan lain sebagainya.


Ciri Puisi Baru


Puisi gres cenderung lebih longgar peraturannya daripada puisi lama. Meskipun demikian, puisi gres tetap mempunyai cirinya sendiri, yakni:



  • Nama pengarang diketahui

  • Isi puisi perihal kehidupan, baik itu cinta, sosial, dan kritik

  • Setiap puisi terdiri dari satu sintaksis dan setiap gatra mempunyai 4 hingga 5 suku kata

  • Tidak terikat baris, rima, dan irama

  • Gaya bahasa yang lebih dinamis

  • Biasanya terdiri dari 4 seuntai

  • Bersifat sajak atau pantun


Struktur Puisi


Struktur puisi biasanya dipisah menjadi satuan-satuan sederhana yang wajib ada di dalam sebuah puisi. Tanpa salah satu unsurnya, sebuah puisi tidak bisa disebut sebagai puisi.


Secara umum, ada 4 struktur penting di dalam puisi:



  • Tema sebagai pondasi dasar puisi

  • Rasa atau jiwa yang ada di dalam puisi

  • Nada atau suasana yang dibangun ketika menciptakan puisi atau bahkan ketika pembacaan sebuah puisi

  • Amanat serta tujuan dalam menciptakan puisi yang nantinya akan disampaikan kepada audiens.


Unsur Unsur Dalam Puisi


 Puisi


Nyaris sama menyerupai struktur, unsur juga menjadi salah satu hal penting yang wajib ada di dalam semua puisi. Unsur di dalam puisi dibedakan menjadi dua, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Berikut informasi lengkapnya:


Unsur Intrinsik


Unsur intrinsik yakni unsur yang ada di dalam puisi dimana bisa dirasakan dan dilihat dari sebuah tubuh puisi. Berikut 6 unsur instrinsik yang biasa ada di dalam puisi:


1. Diksi


Pemilihan kata menjadi salah satu unsur yang tidak terpisahkan dari sebuah puisi. Tanpa pemilihan kata yang baik, puisi akan menjadi tidak hidup dan tidak mempunyai nilai estetis.


2. Imaji


Unsur puisi yang satu ini melibatkan indera yang ada di dalam manusia, baik itu penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan lain sebagainya. Unsur ini harus ada di dalam setiap puisi biar makna hingga kepada pendengar/pembaca.


3. Kata Konkret


Kata kasatmata sangat berkaitan dengan unsur imaji dan biasanya kata yang diambil berbentuk perlambangan atau kiasan. Bisa juga dengan memakai majas biar memaksimalkan unsur puisi yang satu ini.


4. Gaya Bahasa atau Majas


Unsur Majas sangat berkaitan erat dengan pemilihan kata konkret. Biasanya, gaya bahasa yang benar bisa menunjukkan imbas hidup, konotasi, dan memunculkan bahasa yang figuratif.


5. Rima dan Irama


Rima dan Irama menjadi salah satu unsur yang bertanggung jawab terhadap nilai estetika yang ada dalam puisi. Meskipun itu sebuah puisi modern, niscaya mempunyai rima dan irama sendiri yang akan menjadi nilai keindahan sebuah puisi.


6. Tipografi


Tipografi dalam unsur puisi ini berkenaan dengan tata letak sebuah kata dan baris dalam puisi. Apakah baris akan dibentuk rata tengah atau mempunyai bentuk tertentu ini sangat bergantung kepada tipografi puisi tersebut.


 


Unsur Ekstrinsik Puisi


Unsur ini biasanya yakni unsur dalam puisi yang berada di luar tubuh puisi. Biasanya, ini berafiliasi dengan pihak ketiga dari puisi tersebut, yakni penikmat atau ide dari pembuatan puisi. Beberapa unsur ekstrinsik adalah:



  • Unsur biografi yang berkaitan dengan latar belakang pengarang

  • Unsur nilai yang berkaitan dengan makna dari puisi yang dibuat

  • Unsur masyarakat yakni berkaitan dengan situasi masyarakat ketika puisi tersebut dibuat.


Jenis Jenis Puisi


 Puisi


Jenis puisi sendiri dibedakan menjadi 2, yakni berdasarkan isinya dan berdasarkan bentuknya.


Puisi Berdasarkan Isinya


Ada 7 jenis puisi yang dibedakan berdasarkan isinya, yakni balada, hymne, ode, epigram, romansa, elegi, dan satir. Berikut informasinya:



  • Satir yakni puisi yang berisi sindiran, biasanya sindiran ini ditujukan kepada penguasa dan pemerintah.


Contohnya yakni puisi Lihatlah Kami karya W.S Rendra



  • Elegi yakni jenis puisi yang mengandung kesedihan.


Contoh puisi elegi yakni Hampa karya Chairil Anwar



  • Romansa yakni puisi yang mengandung perasaan cinta dan pemujaan dari perasaan kasih dan sayang.


Contoh puisi romansa yakni Aku Ingin karya Sapardi Djoko Darmono



  • Epigram yakni jenis puisi yang mengandung tuntunan kehidupan.


Contoh puisi epigram yakni Hak Oposisi karya W.S Rendra



  • Balada yakni jenis puisi yang mengandung sebuah dongeng tertentu. Biasanya balada akan mempunyai 3 bait dimana setiap baitnya harus terdiri dari 8 baris dengan rima a-b-a-b-b-c-c-b kemudian bertransisi ke rima a-b-a-b-b-c-b-c.


Contoh puisi balada yakni Balada Ibuku yang Dibunuh karya W.S Rendra



  • Himne yakni jenis puisi yang mengandung pujian, baik terhadap Tuhan, pahlawan, dewa, maupun senior dalam bidang sastra.


Contoh puisi himne yakni 99 untuk Tuhanku karya Emha Ainun Najib



  • Ode yakni jenis puisi yang mengandung sanjungan atau kebanggaan yang dibentuk dengab bahasa yang resmi.


Contoh puisi ode yakni Teratai karya Sanoesi Pane


Puisi berdasarkan Bentuknya


Puisi berdasarkan bentuknya dibagi menjadi 8 jenis, yakni:



  • Soneta yakni jenis puisi yang terdiri dari 14 baris. Biasanya, 14 baris ini terdiri dari 2 bab yang setiap bab dibagi lagi menjadi 2 bait. 2 bait pertama berjumlah 4 baris dan 2 bait kedua berisi 3 baris.


Rima dalam puisi ini harus berbentuk (a-b-b-a) (a-b-b-a) (a-a-a) (c-c-c)



  • Oktaf atau Stanza yakni puisi yang berbentuk 8 baris dalam setiap baitnya. Tidak ada bentuk rima yang mesti di patuhi dalam puisi jenis ini.

  • Septime yakni bentuk puisi yang terdiri atas 7 baris di setiap baitnya dan tidak mempunyai hukum rima dalam pembuatannya.

  • Sektet yakni bentuk puisi dengan 6 baris dalam setiap bait.

  • Kuint yakni bentuk puisi dengan 5 baris dalam setiap bait.

  • Quatrain yakni bentuk puisi dengan 4 baris dalam setiap bait.

  • Terzina yakni bentuk puisi dengan 3 baris dalam setiap bait,

  • Distikon yakni bentuk puisi dengan 2 baris dalam setiap bait.


Manfaat dan Tujuan Puisi


Sama menyerupai seni yang lain, puisi juga mempunyai tujuan dalam pembuatannya. Berikut tujuan dalam pembuatan puisi:



  1. Mengekspresikan kegelisahan penyair

  2. Sebagai media komunikasi

  3. Untuk menunjukkan gambaran atas sebuah situasi

  4. Sebagai media kritik terhadap pihak penguasa


Sedangkan untuk manfaat puisi adalah:



  1. Mampu membentuk kepribadian

  2. Memotivasi untuk terus membaca dan memperkaya diksi

  3. Melatih imajinasi pembaca dan penyair

  4. Melatih diri untuk bisa menggambarkan sebuah kejadian dengan nilai estetika yang tinggi.


Contoh Puisi Bebas


Berikut beberapa pola puisi karya penyair ternama dan puisi bebas.




  • Aku (Chairil Anwar)




 Puisi


Kalau hingga waktuku

‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu

Tidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini hewan jalang

Dari kumpulannya terbuang


Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang


Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari


Hingga hilang pedih peri


Dan saya akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi





  • Peringatan (Wiji Thukul)




 Puisi



Jika rakyat pergi


Ketika penguasa pidato


Kita harus hati-hati


Barangkali mereka putus asa


Kalau rakyat bersembunyi


Dan berbisik-bisik


Ketika membicarakan masalahnya sendiri


Penguasa harus waspada dan berguru mendengar


Bila rakyat berani mengeluh


Itu artinya sudah gawat


Dan bila omongan penguasa


Tidak boleh dibantah


Kebenaran niscaya terancam


Apabila ajakan ditolak tanpa ditimbang


Suara dibungkam kritik dihentikan tanpa alasan


Dituduh subversif dan mengganggu keamanan


Maka hanya ada satu kata: lawan!





  • Kita Masuki Pasar Riba (Emha Ainun Nadjib)




 Puisi


Kita pasar ribaMedan perang keserakahan


Seperti ikan dalam air tenggelam


Tak bisa ambil jarak


Tak tahu langit


Ke kiri dosa ke kanan dusta


Bernapas air


Makan minum air


Darah riba mengalir


Kita masuki pasar riba


Menjual diri dan Tuhan


Untuk membeli hidup yang picisan


Telanjur jadi uang recehan


Dari putaran riba politik dan ekonomi


Sistem yang membunuh sebelum mati


Siapakah kita ?


Wajah tak menentu jenisnya


Tiap ketika berganti nama


Tegantung kepentingannya apa


Tergantung rugi atau laba


Kita pilih kepada siapa tertawa



Pengertian Puisi yakni cabang seni sastra yang mempunyai nilai estetika tinggi. Penerjemahan makna dalam puisi, terutama puisi yang tersirat, biasanya beragam, tergantung dengan sudut pandang. Pembahasan mengenai puisi selalu menjadi topik hangat dan biasanya terus mengalami perkembangan yang signifikan.


Itulah beberapa materi mengenai pengertian puisi adalah, ciri, unsur, jenis, contoh, struktur, dan banyak sekali hal lain yang berkenaan puisi. Puisi yakni bahasa universal yang mempunyai kegunaan untuk mengekspresikan diri dan kegelisahan manusia. Selamat melaksanakan ibadah puisi!




Baca juga:



FAST DOWNLOADads
| Server1 | Server2 | Server3 |
Download
Next Post Previous Post