Seni Budaya adalah
– Selain alam, seni budaya yaitu sesuatu yang juga menciptakan Indonesia dikenal sebagai negara kaya. Seni budaya di tanah air begitu bermacam-macam alasannya yaitu suku bangsa yang ada juga beragam. Keberagaman menyerupai ini juga sekaligus menjadi kekuatan, terutama dalam hal wisata. Karena ada banyak sekali wisatawan mancanegara yang tiba ke Indonesia salah satunya untuk menyaksikan seni budaya di banyak sekali daerah.
Seni budaya itu sendiri bila hendak diartikan yaitu banyak sekali hal yang diciptakan oleh manusia, terutama berkaitan dengan cara hidup yang mempunyai unsur keindahan. Seni budaya ini akan berkembang pada suatu kelompok dan umumnya akan diwariskan secara turun temurun.
Ada banyak hal menarik yang sanggup dibahas mengenai seni budaya Indonesia. Berikut ini akan dipaparkan sejumlah hal menarik tersebut, khususnya mengenai macam-macam, fungsi serta contohnya.
Macam-Macam Seni Budaya
Macam-macam seni budaya sangat banyak. Namun setidaknya ada 5 cabang seni budaya yang sanggup dengan gampang diamati di lingkungan sekitar, yakni sebagai berikut.
1. Seni Sastra
Seni sastra merupakan seni yang menggunakan bahasa sebagai media dan mengandung unsur keindahan di dalamnya. Adapun keindahan seni sastra ini sanggup dinikmati baik secara mulut maupun tulisan. Seni sastra itu sendiri ada 3 macam, yakni prosa, puisi dan drama.
Prosa yaitu karya sastra yang bentuknya berupa uraian, menggunakan bahasa yang bebas serta tidak terikat dengan rima, irama, diksi, kemerduan bunyi ataupun pedoman bidang sastra lainnya. Misalnya novel, cerpen, hikayat serta dongeng. Adapun puisi, ini yaitu karya sastra yang wajib dibentuk dengan mengikuti ketentuan tertentu.
Ketentuan tersebut sanggup meliputi rima, irama, saja, bait, larik dan bahkan jumlah kata. Contohnya ialah syair, gurindam dan pantun. Sementara drama, ini merupakan karya sastra yang dipentaskan. Drama dikarang oleh sastrawan yang isinya kebanyakan berupa obrolan atau perbincangan antar tokoh.
Ada cukup banyak karya seni sastra orang Indonesia yang begitu terkenal, tidak hanya di tanah air tetapi juga di luar negeri. Di antara karya seni sastra tersebut ialah puisi Mata Hitam karya WS. Rendra, novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, Puisi-Puisi Langit karta Taufiq Ismail dan puisi Aku karya Chairil Anwar.
2. Seni Tari
Seni tari merupakan seni yang menggunakan gerak badan sebagai salah satu unsurnya. Gerak badan ini yaitu cara koreografer dan penari memberikan maksudnya kepada para penonton. Seni tari ketika ini sudah mulai digalakkan dengan cara mengadakan pementasan bahkan dijadikan sebagai salah satu ekstrakurikuler di sekolah.
Seni tari juga terdiri atas beberapa macam yang didasarkan pada jumlah penarinya, yaitu tari tunggal (diperagakan oleh satu orang), tari berpasangan (diperagakan oleh 2 orang), tari kelompok (diperagakan oleh lebih dari 2 orang) dan tari kolosal. Kemudian, bila didasarkan pada genre atau alirannya, seni tari dibagi menjadi 2, yakni tari kontemporer, tari kreasi gres dan tari tradisional.
Tari tradisional di Indonesia sangat banyak dan menjadi budaya di setiap daerah. Umumnya, tari tradisional mengandung simbol, nilai, filosofi serta unsur religius. Dari masa ke masa, tari tradisional ini tidak akan berubah bahkan termasuk kostum dan tata riasnya. Adapun pola seni tari tradisional Indonesia ialah tari pendet, tari serimpi, tari andun dan lain-lain.
3. Seni Musik
Seni musik yaitu seni yang mengandung unsur-unsur berupa melodi, irama, harmoni, birama, tangga nada, tempo, dinamika serta timbre. Dalam kalimat yang lain, juga dijelaskan bahwa seni musik yaitu seni yang menggunakan bunyi sebagai unsur utamanya. Sama menyerupai seni tari, seni musik juga dibagi menjadi 3 jenis, yakni musik kontemporer, musik modern dan musi tradisional.
Musik tradisional tidak hanya dimiliki oleh Indonesia, tetapi negara lain di banyak sekali penggalan dunia juga memilikinya. Di Indonesia sendiri, seni musik tradisional dibentuk dengan menurut pada tradisi, budaya serta bahasa yang digunakan di kawasan tertentu dan sekaligus melibatkan alat musik tradisional daerah. Adapun pola seni musik tradisional ini ialah Gambang Kromong, Krumpyung, keroncong, Karang Dodou, Senandung Jolo, Laras Madya dan Santi Swara, dan lain-lain.
4. Seni Teater
Scara singkat, seni teater sanggup digambarkan sebagai pertunjukan seni drama. Oleh alasannya yaitu itu, kata teater sering sekali dikaitkan dengan drama walaupun keduanya yaitu hal yang berbeda. Teater lebih merujuk pada pertunjukan. Sementara drama lebih berkaitan dengan naskah atau tugas yang hendak dipentaskan. Jadi, sanggup disimpulkan juga bahwa teater itu merupakan drama yang dipentaskan biar sanggup dinikmati oleh penonton.
Di Indonesia sendiri, teater dikelompokkan menjadi 2 jenis oleh Sal Mugiyanto dan I Made Bandem. Kedua jenis tersebut ialah teater tradisional dan teater modern. Teater tradisional merupakan teater kawasan yang terdapat di banyak sekali wilayah Indonesia, yang biasanya mengusung budaya kawasan tersebut serta disampaikan tanpa naskah. Contohnya yaitu arja, lenong, ketoprak, ludruk, mendu, longer, randai dan lain-lain.
Sementara untuk teater modern ialah teater yang ceritanya disampaikan dengan berpedoman pada naskah dan materi ceritanya berasal dari insiden sehari-hari. Contoh dari seni teater modern ini ialah film, drama dan sinetron.
5. Seni Rupa
Seni rupa yaitu seni yang berfokus pada keindahan sentuhan maupun visual. Seni rupa ini sendiri diketahui sudah ada di Indonesia semenjak zaman prasejarah. Pada zaman ini, beberapa karya seni rupa yang berhasil ditemukan ialah lukisan yang terdapat pada dinding gua di beberapa daerah. Lukisan ini macam-macam, ada yang berbentuk telapak kaki, telapak tangan, gambar manusia, gambar hewan dan lain sebagainya.
Selain lukisan, ada kriya gerabah, kapak genggam, menhir, dolmen dan banyak sekali hiasan yang umumnya juga menyatu dengan benda-benda kriya dan berasal dari periode batu. Ada juga kapak perunggu, genderang perunggu dan patung perunggu yang berasal dari periode perunggu.
Selain zaman prasejarah, hasil karya seni rupa juga tiba pada zaman klasik antara era ke-8 hingga dengan era ke-15. Pada zaman ini dihasilkan karya seni rupa berupa arca, candi, relief serta arsitektur bangunan suci atau tempat ibadah yang lebih didominasi oleh efek agama Hindu Budha.
Dalam perkembangannya, seni rupa Indonesia juga tidak hanya dipengaruhi oleh dua agama tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh agama Islam yang mulai tampak semenjak era ke-11 yang disebut dengan zaman Madya. Pada zaman ini, ragam hias nusantara lebih banyak menggunakan bentuk-bentuk alam. Kemudian ada juga seni kaligrafi dan masjid yang dibentuk menurut akulturasi budaya nusantara dengan agama Islam.
Fungsi Seni Budaya
Fungsi seni budaya yang ada di Indonesia meliputi fungsi religi, fungsi pendidikan, fungsi komunikasi, fungsi hiburan, fungsi artistik, fungsi terapan serta fungsi kesehatan. Lebih lengkapnya yaitu sebagai berikut.
1. Fungsi Religi
Beberapa seni budaya nusantara sering digunakan untuk acara-acara keagamaan dan memberikan pesan religi. Ada juga di antaranya yang digunakan ketika mengadakan program pernikahan, upacara kelahiran bahkan upacara kematian. Fungsi seni budaya satu ini sangat tampak pada pakaian yang dikenakan dan lagu-lagu yang diperdengarkan.
2. Fungsi Pendidikan
Untuk fungsi pendidikan, ada beberapa lagu yang mengajarkan ihwal kehidupan, sopan santun, kolaborasi dan lain-lainnya. Selain itu, memainkan alat musik rupanya juga mengandung fungsi satu ini, contohnya alat musik ansambel atau angklung dan gamelan. Ketiga pola alat musik tersebut mengajarkan ihwal pentingnya kolaborasi supaya bunyi yang dikeluarkan menjadi lebih indah.
3. Fungsi Komunikasi
Seni budaya juga termasuk salah satu sarana untuk melaksanakan komunikasi. Ini sanggup berupa penyampaian gagasan, kritikan atau bahkan memperkenalkan sesuatu kepada penikmatnya. Melalui seni, pelaksanaan komunikasi dan penyampaian informasi terkadang menjadi lebih gampang dibandingkan dengan cara yang biasa.
4. Fungsi Hiburan
Seni budaya juga mempunyai fungsi hiburan yang sanggup menciptakan suasana hati menjadi lebih baik. Setiap individu yang menikmati pertunjukan seni budaya umumnya akan merasa terhibur dan tingkat emosinya kembali menjadi lebih baik atau stabil.
5. Fungsi Terapan
Ada beberapa karya seni budaya yang lebih memperhatikan sisi kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada seni rupa. Seni rupa yang lebih menonjolkan fungsi ini yaitu seni rupa 3 dimensi terapan yang hasil karyanya sanggup berupa perabotan rumah tangga atau komplemen dan bahkan senjata.
20 Contoh Seni Budaya Indonesia
Ada banyak sekali pola seni budaya di tanah air, di mana 20 di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Tari Saman
Tari Saman yaitu seni budaya kawasan Nanggroe Aceh Darussalam yang diciptakan oleh Syekh Saman. Awalnya, tari ini hanyalah permainan rakyat yang sering dimainkan oleh para remaja di sana. Setelah agama Islam mulai masuk dan menyebar di Aceh, permainan yang dulunya berjulukan Pok Ane inipun mulai diiringi oleh syair-syair kebanggaan pada sang pencipta, bahkan juga dijadikan sebagai media dakwah untuk mengajarkan pesan dan nasihat.
2. Tari Kecak
Tari Kecak atau Tari Cak atau Tari Api yaitu salah satu tari tradisional yang tidak diiringi oleh musik apapun. Musik pengiring yang ada hanyalah bunyi dari sekelompok penari laki-laki yang jumlahnya sekitar 70 orang. Tarian dari Bali ini konon sangat sakral dan mengajarkan para penonton biar mengandalkan kekuatan Tuhan.
Selain itu, Tari Kecak juga dipercaya sebagai ritual untuk memanggil dewi biar warga sanggup terlindungi dari penyakit dan kekuatan jahat. Meskipun demikian, dalam tari kecak juga terdapat pesan moral. Di antaranya ialah mengajarkan penonton biar tidak bersifat jelek menyerupai Rahwana yang suka mengambil hak milik orang lain secara paksa.
3. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo juga merupakan seni budaya yang kental dengan ilmu kebatinan. Tarian ini selalu dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit yang bercita-cita hendak mempersatukan nusantara. Reog inipula yang konon dijadikan sarana oleh Ki Ageng Kutu untuk mengumpulkan proteksi dari masyarakat biar melaksanakan pemberontakan pada kerajaan.
Pertunjukan Reog itu sendiri identik dengan topeng berjulukan Singa Barong. Topeng ini yaitu simbol dari Kertabumi yang bab atasnya terdapat bulu burung merak. Jadi, bila dilihat sekilas, topeng ini tampak menyerupai kipas raksasa.
4. Wayang Kulit
Wayang kulit termasuk kesenian tradisional paripurna alasannya yaitu terdapat seni peran, seni pahat, seni lukis, seni sastra, seni tutur, seni musik serta seni bunyi di dalamnya. Umumnya, pertunjukan wayang kulit akan mengangkat dongeng dari kisah Ramayana dan Mahabarata, serta kisah ihwal kepahlawanan dan cinta yang diangkat dari periode Jawa Klasik.
Pertunjukan ini akan dibawakan oleh dalang sebagai narator dari obrolan yang terjadi antar tokoh. Dalam prosesnya, pertunjukan juga akan diiringi oleh bunyi musik gamelan serta seorang sinden yang akan membawakan sebuah tembang untuk mengiringi gamelan tersebut.
5. Angklung
Angklung yaitu alat musik dari Sunda. Alat musik ini konon sudah ada bahkan sebelum berlangsungnya zaman Hindu di Indonesia. Sekitar era ke-12 hingga era ke-16, ketika masa Kerajaan Sunda, angklung dijadikan sebagai alat musik yang selalu digunakan ketika mengadakan suatu perayaan atau acara.
Pada awalnya pula, angklung ini digunakan untuk memuja Dewi Padi atau Dewi Kesuburan atau Dewi Sri. Harapannya, biar diberikan kesejahteraan dalam hidup dan diberi berkah pada flora yang ditanamnya. Selain itu, angklung rupanya juga dijadikan sebagai sarana untuk memacu semangat rakyat untuk berperang.
6. Batik
Saat masa penjajahan dahulu, batik menjadi salah satu alat untuk bertahan hidup. Motif pada batik di setiap kawasan mempunyai makna yang berbeda-beda. Jadi, tidak heran bila kemudian ada banyak sekali nama motif batik. Di antara motif-motif batik yang ada, salah satunya ialah motif Sidomukti. Motif ini menyimpan harapan biar orang yang memakainya hidup berkecukupan dan dilingkupi kebahagiaan.
Kemudian ada motif Parang Rusak Barong. Motif ini menggambarkan kesatria yang bersenjata. Lalu ada motif Udan Liris yang memberikan makna kesejahteraan, kesuburan serta rahmat dari Tuhan. Contoh motif lainnya ialah Nitik Karawitan yang mengandung harapan biar pemakainya sanggup terlihat lebih bijaksana.
7. Tenun
Kain tenun konon sudah ada bahkan semenjak zaman Neolitikum yang telah dibuktikan dengan banyak sekali benda prehistoris, contohnya cap tenunan. Sama menyerupai batik, kain tenun yang ada di banyak sekali kawasan juga mempunyai motif dan nama yang berbeda-beda.
Misalnya, dari Nusa Tenggara Timur ada Tenun Ikat Sumba yang digunakan untuk kegiatan upacara budpekerti dan sebagai mas kawin. Terkadang juga kain ini digunakan untuk membayar denda ketika seseorang sudah melaksanakan pelanggaran budpekerti dengan tujuan untuk mengembalikan keseimbangan sosial dalam masyarakat.
Kemudian di Bali, ada Tenun Endek dan Gringsing. Tenun ini dipercaya sebagai penangkal wabah penyakit, kematian serta sebagai penolakk bala. Kain ini juga biasa digunakan untuk melaksanakan upacara budpekerti serta program keagamaan.
8. Gamelan
Gamelan yaitu seperangkat alat musik yang cara memainkannya yaitu dengan ditabuh atau dipukul. Materialnya didominasi oleh kayu serta gangsa. Oleh masyarakat Jawa, gamelan ini diyakini telah diciptakan oleh Dewa Penguasa Tanah Jawa berjulukan Sang Hyang Guru Era. Umumnya, alat musik ini digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari dan pagelaran wayang. Namun terkadang gamelan hadir sebagai pertunjukan musik sendiri yang lengkap dengan sinden sebagai pelantun tembangnya.
9. Sasando
Sasando yang ada ketika ini dibentuk dari daun lontar dan bambu dengan senar yang biasa digunakan untuk biola. Namun dahulu, Sasando hanya dibentuk dari daun lontar, bambu serta lidi daun lontar yang menggantikan fungsi senar. Sempat punah dan tidak pernah dimainkan, Sasando kini rupanya juga sudah semakin berkembang. Bahkan sekitar tahun 1960-an, Sasando sudah dimodifikasi sehingga menjadi Sasando elektrik. Dalam pemanfaatannya, Sasando sering dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional dari Nusa Tenggara Timur.
10. Tifa
Tifa yaitu alat musik dari kawasan timur Indonesia. Tifa biasa dimainkan untuk mengiringi tarian daerah. Namun, dalam setiap program budpekerti yang dilangsungkan, hanya laki-laki remaja sajalah yang diperbolehkan untuk memainkannya. Bahkan bukan hanya tifa saja, alat musik pengiring lain juga hanya boleh dimainkan oleh laki-laki dewasa. Sementara perempuan tidak diperbolehkan untuk memainkannya dan hal ini juga telah menjadi amanat secara turun temurun.
11. Kulintang
Kulintang atau Kolintang kabarnya sudah ada semenjak zaman dahulu. Alat musik satu ini digunakan oleh masyarakat Minahasa untuk upacara ritual budpekerti yang ada hubungannya dengan pemujaan roh leluhur. Namun, semenjak masuknya agama Islam dan Katolik di sana, alat musik ini sudah tidak lagi digunakan untuk mengiring ritual budpekerti tersebut. Akan tetapi lebih digunakan untuk mengiringi lagu, tarian dan pertunjukan musik.
12. Ondel-Ondel
Ondel-Ondel juga konon dahulunya berfungsi sebagai penolak gangguan roh halus dan penolak bala. Kesenian satu ini sudah ada bahkan semenjak zaman sebelum Islam di Pulau Jawa. Hadir dalam bentuk boneka yang besar, Ondel-Ondel dikaitkan dengan dunia magis yang sekaligus menjadi simbolisasi penjaga kampung dari banyak sekali penyakit, ancaman serta bahaya. Berdasarkan cerita, hal tersebutlah yang menimbulkan Ondel-Ondel dibentuk dengan wajah cukup menyeramkan.
13. Gundul-Gundul Pacul
Gundul-Gundul Pacul yaitu lagu kawasan yang berasal dari Jawa. Lagu ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga dan secara umum dikenal sebagai lagu anak-anak. Liriknya sederhana, lucu dan nadanya riang. Meskipun demikian, lagu ini juga dikenal mempunyai makna yang begitu dalam.
Secara singkat, makna tersebut yaitu pemimpin yang bekerjsama bukanlah ia yang mengenakan atau diberi mahkota. Melainkan membawa pacul atau cangkul untuk mencangkul dan mengupayakan kesejahteraan rakyatnya. Akan tetapi, apabila ia sudah tidak sanggup lagi melihat kesulitan rakyat, mendengarkan nasihat, mencium wanginya kebaikan dan memberikan perkataan yang adil, maka sikapnya akan berkembang menjadi congkak.
14. Sintren
Sintren yaitu tarian yang biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang penari utamanya mengenakan kacamata hitam. Tari asal Cirebon ini kabarnya tidak sanggup ditarikan oleh sembarang orang. Ada sejumlah syarat khusus yang harus dipenuhi terlebih dahulu, di antaranya ialah penari tersebut harus lajang dan belum pernah disentuh oleh laki-laki.
Sebelum pementasan, penari juga perlu melaksanakan puasa dengan tujuan biar dirinya menjadi lebih suci. Dengan demikian, roh tidak akan kesulitan memasuki tubuhnya. Tarian ini sangat kental dengan aroma mistis. Bahkan, alunan musiknya juga akan bernuansa mistis.
15. Tari Remo
Tari remo atau Tari Ludruk biasa ditampilkan untuk menyambut tamu agung. Tari ini berasal dari Jawa Timur dan ditampilkan sanggup oleh satu atau banyak penari sekaligus. Pada awalnya, Tari Remo hanya untuk kaum laki-laki alasannya yaitu lebih menampilkan kejantanan dan menceritakan usaha seorang pangeran ketika berlaga di medan perang. Namun kemudian, tari ini juga sering dimainkan oleh perempuan yang kemudian memunculkan gaya lain yang disebut Remo Putri.
16. Tari Piring Gelas
Tari Piring Gelas yaitu tarian yang dimainkan dengan komposisi musik berkarakter kedaerahan. Sesuai dengan namanya, tari ini dimainkan dengan media pendukung berupa piring dengan gelas. Meskipun demikian, piring dan gelas tersebut tidaklah dipegang secara langsung, melainkan hanya ditumpuk serta dijadikan pijakan oleh sang penari.
Tari yang berasal dari Kabupaten Musirawas Utara ini dipercaya sebagai bab dari ritual sesaat sebelum memanen hasil bumi. Selain itu, Tari Piring Gelas juga konon sebagai bentuk usaha rakyat untuk mengelabui Belanda, di mana ketika pasukan musuh tengah lengah, para penari akan menyergapnya.
17. Rudat Banten
Rudat Banten kabarnya sudah ada bahkan semenjak masa Sultan Ageng Tirtayasa. Kesenian ini kemudian berkembang di banyak sekali pesantren sebagai sarana pergaulan para santri dan sebagai hiburan. Isi dari Rudat banten ini sendiri yaitu puji-pujian atas kebesaran Allah, yang juga diiringi dengan tarian pencak silat. Di samping itu, Rudat Banten juga mempunyai tujuan untuk mendidik masyarakat supaya tumbuh menjadi insan yang bermoral serta berlandaskan agama Islam.
18. Pesta Bakar Batu
Pesta Bakar Batu yaitu tradisi yang telah berlangsung ratusan tahun yang kemudian di Wamena, Papua. Tradisi ini mempunyai makna sebagai bentuk rasa syukur atas pernikahan, berkat yang melimpah, penyambutan tamu agung bahkan sebagai upacara kematian juga.
Selain menjadi ucapan rasa syukur, Pesta Bakar Batu juga menjadi bukti perdamaian sehabis terjadinya pertikaian antar suku di sana. Dalam pesta ini, rakyat akan berkumpul sehingga sanggup terlihat solidaritas dan kebersamaan rakyat Papua yang begitu tinggi. Selain itu, tradisi ini juga sekaligus menjadi ungkapan saling memaafkan antar anggota masyarakat.
19. Tari Gambyong
Tari Gambyong secara umum dimanfaatkan dalam program budpekerti dan merupakan hasil bentukan gres dari Tari Tayub. Dulunya, Tari Gambyong hanya dibawakan oleh satu penari saja. Akan tetapi, dalam perkembangannya sudah dilakukan oleh 3 hingga 5 orang penari. Tari Gambyong ini sendiri kini ditampilkan dalam pertunjukan khas kawasan Jawa, contohnya pernikahan, khitanan atau program yang lainnya.
20. Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian budpekerti Yogyakarta juga menjadi salah satu kebanggaan kawasan istimewa tersebut. Pakaian ini tidak mengecewakan banyak macamnya, diantaranya ialah surjan, kebaya, kencongan, sabukwala padintenan, busana ageng, busana samekanan dan peranakan atau atela. Sebagaimana namanya yang bermacam-macam itu, pakaian budpekerti Yogyakarta juga mempunyai fungsi tersendiri dan digunakan oleh orang-orang tertentu.
Contohnya, surjan dikenakan oleh laki-laki dewasa, kebaya dikenakan oleh perempuan dewasa, kencongan dikenakan oleh anak laki-laki, sabukwala padintenan dikenakan oleh anak perempuan, busana ageng dikenakan oleh pejabat keraton, samekanan dikenakan oleh putri raja dan peranakan atau atela dikenakan oleh abdi dalem.
Seni Budaya Indonesia yang Termasuk Situs Warisan Dunia Unesco
Dari banyak sekali seni budaya Indonesia, beberapa di antaranya sudah populer di dunia. Berikut daftarnya.
- Tari Kecak
- Reog Ponorogo
- Wayang Kulit
- Angklung
- Batik
- Candi Borobudur
- Candi Prambanan
- Keris
- Tari Saman
- Noken (tas tradisional dari Papua)
- Tari tradisional Bali yang meliputi Drama Tari Gambuh, Drama Tari Wayang Wong, Tari Baris (Tari Baris Upacara), Tari Barong Ket, Tari Joget Bumbung, Tari Legong Keraton, Tari Rejang, Tari Sanghyang Dedari dan Tari Topeng Sidhakarya
Karya seni budaya Indonesia warisan dari leluhur sangatlah beragam. Secara umum, karya tersebut terbagi menjadi 5 cabang dan akan terus ada bersama masyarakat seiring dengan fungsinya yang tidak pernah pudar. Meskipun demikian, karya ini wajib dijaga kelestariannya oleh setiap lapisan masyarakat yang ada ketika ini supaya tidak hilang dan kalah oleh perkembangan zaman.
Apalagi, seni budaya yaitu suatu hal membanggakan yang juga perlu diketahui oleh generasi penerus tanah air kelak. Demikian klarifikasi ihwal seni budaya, macam, fungsi serta contohnya, semoga bermanfat.
Baca juga:
- Seni Lukis – Pengertian, Sejarah, Unsur, Aliran, Teknik, Contoh dan Fungsinya
- Seni Teater Adalah – Sejarah, Contoh, Ciri, Jenis, Konsep, Kliping
- Seni Rupa 3 Dimensi – Teknik, Unsur, Bahan, Fungsi dan Contohnya
- Seni Rupa Terapan – Pengertian, Sejarah, Jenis, Contoh, Fungsi
- Seni Patung – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Teknik, Contoh