Contoh Catatan Kaki

FAST DOWNLOADads
Download

– Saat membaca buku, jurnal, atau jenis goresan pena lainnya, sering ditemukan catatan kecil yang terletak di halaman paling bawah. Catatan tersebut merupakan catatan kaki. Dikatakan sebagai catatan kaki alasannya yaitu letaknya di kaki atau di penggalan bawah halaman.


Catatan kaki ada untuk menjelaskan keterangan yang mustahil dibubuhkan pribadi ke dalam tulisan, menyerupai keterangan sumber goresan pena dan lain sebagainya. Agar lebih jelas, berikut ulasan wacana catatan kaki/footnote dan cara penulisan yang benar.


Pengertian Catatan Kaki


sering


Catatan kaki merupakan keterangan tertentu yang terletak di penggalan bawah halaman suatu tulisan. Keterangan yang dimaksud biasanya menjelaskan tumpuan dari teks tertentu. Bisa juga berupa komentar yang mustahil dibubuhkan dalam goresan pena alasannya yaitu komentar tidak berkaitan dengan pembahasan.


Penulisan catatan kaki diiringi dengan simbol kecil yang dibubuhkan dalam teks. Simbol ini dipakai untuk mempermudah pembaca dalam mencari keterangan catatan kaki. Selain simbol, catatan kaki khas dengan ukuran hurufnya yang lebih kecil.


Lantas apakah setiap goresan pena wajib membubuhkan catatan kaki? Jawabannya tidak, catatan kaki hanya dibubuhkan pada goresan pena yang memerlukan keterangan referensi. Bukankah tumpuan ditulis dalam daftar pustaka? Tepat sekali, tetapi penulisan tumpuan di catatan kaki lebih memudahkan pembaca. Selain untuk menulis referensi, masih banyak fungsi lain catatan kaki yang penjelasannya sanggup dibaca di ulasan bawah ini.


Fungsi Catatan Kaki


sering


Terdapat beberapa fungsi catatan kaki, yang antara lain, yaitu:



  1. Memberi informasi terkait sumber kutipan yang ditulis sehingga pembaca sanggup mempercayai isinya. Pembaca juga akan gampang melaksanakan pencarian jikalau membutuhkan informasi yang lebih lengkap dari sumber yang dicantumkan.

  2. Sebagai bentuk penghargaan bagi sumber yang dikutip. Sumber memang ditulis di daftar pustaka, tetapi dengan penampilan sumber di catatan kaki menciptakan sumber kutipan terasa lebih dihargai.

  3. Menjelaskan istilah dengan lebih lengkap. Terdapat beberapa istilah dan ungkapan yang kurang pas jikalau diletakkan di goresan pena sehingga catatan kaki sering menjadi solusinya.

  4. Memperluas bahasan yang mustahil dicantumkan di dalam teks atau tulisan.

  5. Sebagai wadah komentar bagi penulis terkait pembahasan yang mustahil dicantumkan di tulisan. Fungsi kelima ini sangat jarang dipakai tapi masih ditemukan beberapa tulisan.


Fungsi ditulisanya catatan kaki tidak mengecewakan banyak, bukan? Lantas apakah tujuannya juga banyak? Jawabannya tentu saja alasannya yaitu fungsi selalu berkaitan bersahabat dengan tujuan. Berikut klarifikasi lebih lanjut wacana tujuan penulisan catatan kaki.


Tujuan Catatan Kaki


Catatan kaki ditulis dengan tujuan memudahkan pembaca dalam hal pencarian sumber dan pencarian detail penjelasan. Maksudnya bagaimana? Maksudnya yaitu dengan adanya catatan kaki, pembaca sanggup mengetahui sumber suatu kutipan atau kalimat secara langsung. Kaprikornus pembaca tidak perlu mencari di daftar pustaka, pembaca tinggal melihat di penggalan paling bawah suatu halaman.


Kadang, pengertian istilah khusus juga pribadi dituliskan di penggalan catatan kaki sehingga pembaca sanggup lebih gampang mendapat penjelasan, tidak perlu searching atau mencari di kamus. Selain memudahkan pembaca, catatan kaki juga bertujuan untuk memudahkan penulis dalam menjelaskan sumber suatu kutipan pada pembaca.


Jenis-Jenis Catatan Kaki


sering


Catatan kaki mungkin terlihat sama di setiap goresan pena alasannya yaitu hanya berupa catatan berukuran kecil yang ditulis di penggalan bawah halaman. Namun bersama-sama catatan kaki terbagi menjadi beberapa jenis yang antara lain sebagai berikut.


1. Sumber Referensi


Jenis catatan kaki yang pertama yaitu sumber referensi. Jenis catatan satu ini berisi wacana sumber kutipan yang ada dalam tulisan. Sumber goresan pena harus dimasukkan ke dalam catatan kaki jika:



  • Tulisan menyantumkan kutipan langsung

  • Tulisan menyantumkan kutipan tak langsung

  • Menyantumkan tabel, diagram, peta, atau gambar lainnya dari suatu sumber

  • Menyantumkan diagram, tabel, atau sejenisnya yang data-datanya diperoleh dari sumber tertentu

  • Menjelaskan pengertian khusus dengan bahasa sendiri

  • Menjelaskan hal khusus yang tidak termasuk pengetahuan umum

  • Menunjuk penggalan lain yang masih dalam satu karangan atau tulisan


Selain hal yang disebutkan di atas, penulis tidak perlu menuliskan catatan kaki sumber referensi.


2. Catatan Penjelas


Jenis selanjutnya yaitu catatan kaki penjelas. Jenis satu ini dituliskan untuk menjelaskan suatu pernyataan atau kalimat tertentu. Bukankah klarifikasi boleh dimasukkan di dalam tulisan? Lantas mengapa harus dibentuk catatan kaki?


Penjelasan memang boleh masuk dalam tulisan, akan tetapi ada klarifikasi yang sanggup menganggu sistematika tulisan, sehingga klarifikasi tersebut harus masuk di catatan kaki. Selain penjelasan, komentar penulis juga sanggup dimasukkan di jenis catatan kaki penjelas.


3. Gabungan Sumber dan Catatan Penjelas


Ada juga macam catatan kaki yang merupakan adonan antara tumpuan dan catatan penjelas. Urutan penulisannya yaitu menuliskan refrensi dari kutipan yang dicantumkan, kemudian ditambah dengan klarifikasi atau komentar seperlunya terkait kutipan yang dimaksud. Penjelasan atau komentar sanggup berupa keterangan komplemen wacana sumber, klarifikasi komplemen wacana kutipan, dan keterangan lainnya.


Jenis catatan kaki ternyata cukup banyak kan? Dari jenis yang disebutkan di atas, ternyata ada yang menciptakan resah sebagian orang yaitu catatan kaki yang berupa sumber referensi. Penyebab kebingungan yaitu kesamaannya dengan daftar pustaka. Padahal, keduanya berbeda. Agar tidak resah lagi, berikut ciri-ciri catatan kaki.


Ciri-ciri Catatan Kaki


sering


Catatan kaki mempunyai ciri-ciri sebagai berikut



  1. Diberi nomor yang berurutan dari halaman pertama

  2. Letaknya di halaman paling bawah, di bawah goresan pena utama

  3. Ukuran aksara lebih kecil dari ukuran aksara goresan pena utama

  4. Jumlah catatan tidak sama, kadang banyak dan kadang tidak ada, tergantung jumlah kutipan yang dicantumkan dalam satu halaman.

  5. Jika catatan kaki berupa tumpuan maka nama pengarang tidak dibalik, judul tumpuan dicetak miring, mencantumkan halaman yang dikutip, dan pinjaman tanda kurung pada kota penerbit.


Agar lebih jelas, sebaiknya membaca sistematika penulisan catatan kaki berikut ini.


Sistematika Catatan Kaki


sering


Catatan kaki tidak sembarangan ditulis, ada sistematikanya. Sistematika yang dimaksud antara lain yaitu:



  1. Penulisan nomor yang sama dengan nomor di kutipan

  2. Penulisan sumber goresan pena atau catatan penjelas. Jika catatan kaki berupa sumber tulisan, urutannya yaitu nama penulis, judul goresan pena atau buku, tahun terbit, dan nomor halaman

  3. Jika dalam satu halaman ada dua atau lebih kutipan dengan sumber sama, maka penulisannya disingkat. Kaprikornus sehabis penulisan nomor, dilanjut dengan penulisan akronim kemudian diakhiri dengan penulisan halaman (jika halaman berbeda). Penulisan akronim catatan kaki sanggup dibaca di ulasan bawah.


Singkatan Catatan Kaki


sering


Terdapat beberapa akronim yang biasa muncul di catatan kaki, seperti:


1. ibid.


Ibid merupakan akronim dari ibidem yang artinya di daerah yang sama. Kaprikornus dipakai dikala ada sumber yang sama dalam satu halaman. Namun sumber yang sama berurutan pemakaiannya. Misalnya begini, kutipan nomor satu berasal dari buku A halaman 30, kutipan nomor dua berasal dari buku A juga halaman 30. Maka di catatan kaki, nomor dua hanya perlu ditulis ibid.


Penulisan ibid tersebut biasanya dibentuk miring ibid. atau digarisbawahi ibid. Jika halaman yang dikutip berbeda dengan nomor halaman sumber sebelumnya, penulisan ibid disertai dengan nomor halaman (disingkat hlm.) Kaprikornus urutannya yaitu ibid, nomor halaman.


2. op. cit


Selanjutnya yaitu op. cit. atau Opere Citato. Singkatan ini dipakai dikala menyantumkan sumber yang sama tapi telah didahului dengan sumber lainnya. Halaman dari kedua sumber yang sama pun berbeda.


Misalnya begini, kutipan nomor satu berasal dari buku A halaman 10, kutipan nomor dua berasal dari buku B halaman 17, dan kutipan nomor tiga berasal dari buku A halaman 20. Maka kutipan nomor tiga tersebut harus memakai op.cit. Penulisannya yaitu nama pengarang, op. cit, dan dilanjut nomor halaman.


3. loc. cit.


loc. cit. merupakan akronim dari loco citato yang berarti di karya yang sudah dikutip. Singkatan satu ini dipakai dikala menyantumkan sumber yang sama, tetapi telah didahului dengan sumber lainnya. Nomor halaman dua sumber yang sama ini juga harus sama.


Permisalannya yaitu, kutipan nomor satu berasal dari buku A halaman 123, kutipan nomor dua berasal dari buku B halaman 234, dan kutipan nomor tiga berasal dari buku A halaman 123. Maka kutipan nomor tiga sanggup memakai loc.cit. Penulisannya yaitu nama pengarang dan dilanjut loc. cit.


4. Singkatan lainnya


Selain ketiga akronim di atas, ada pula beberapa akronim yang kadang dipakai seperti:



  • Supra: di atas, sebelumnya sudah ada teks yang sama

  • Infra: di bawah, lihat teks yang sama di penggalan bawah

  • atau ca. (circa): asumsi tahun, dipakai untuk penulisan tahun yang kurang meyakinkan

  • cap (caput) atau chap (chapter): bab

  • seq (et sequence): halaman-halaman berikutnya

  • passim: kompilasi, tersebar sana sini

  • c.f. atau conf.: bandingkan dengan


Singkatan dalam catatan kaki cukup banyak, bukan? Jika sudah memahami singkatan-singkatan, sanggup mencoba menulis catatan kaki dengan cara di bawah ini.


Cara Penulisan Catatan Kaki yang Benar


sering


Menulis catatan kaki tidak sembarangan, ada format yang mengaturnya. Berikut cara penulisan menurut format yang telah ditentukan.



  1. Dari penggalan paling bawah tulisan, dibentuk jarak 4 spasi kemudian dibubuhkan garis yang panjangnya sampai 14 karakter dari kiri (batas margin kiri).

  2. Setelah itu spasi diubah menjadi satu spasi

  3. Pengetikan dimulai dengan penulisan nomor urut yang jaraknya 6 karakter dari batas margin kiri. Penulisan nomor dibentuk superscript

  4. Jika penulisan lebih dari satu baris, maka baris kedua dan selanjutnya dimulai sempurna di margin teks atau tidak menjorok.

  5. Jika terdapat lebih dari satu catatan kaki, maka spasi antara catatan kaki satu dengan lainnya sama dengan spasi dalam goresan pena utama/teks.

  6. Setelah semua catatan kaki ditulis, pastikan jarak catatan kaki dengan margin bawah yaitu 3 cm atau sama dengan hukum teks.

  7. Untuk penulisan catatan kaki dengan sumber yang sama, sanggup memakai akronim menyerupai yang telah dibahas di atas.

  8. Untuk penulisan catatan kaki tumpuan atau sumber, urutannya adalah: Nama Pengarang, Judul Karangan, Tempat: Penerbit, Tahun terbit, halaman.


Selesai, penulisannya sangat gampang kan? Poin nomor 8 mungkin terlihat menyerupai dengan penulisan daftar pustaka. Namun bersama-sama keduanya berbeda. Perbedaannya sanggup dibaca di ulasan berikut.


Perbedaan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka


Perbedaan utama antara catatan kaki dan daftar pustaka yaitu letaknya. Catatan kaki terletak di penggalan bawah halaman tulisan, sedangkan daftar pustakan di halaman belakang atau terakhir suatu tulisan. Daftar pustaka juga dibentuk heading atau penggalan khusus, tidak menyerupai catatan kaki yang hanya melekat di halaman-halaman.


Selain letak, perbedaan lainnya terletak pada ukuran huruf. Ukuran aksara pada catatan kaki selalu lebih kecil dari ukuran aksara pada tulisan, tidak menyerupai daftar pustaka yang ukurannya sama. Untuk penulisan pengarang, keduanya juga berbeda. Daftar pustaka mengharuskan nama pengarang dibalik, sedangkan catatan kaki tidak. Contoh berikut mungkin sanggup memperdalam pemahaman.


Contoh Catatan Kaki dan Daftar Pustaka


Misal pengutipan sumber dari buku Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian karangan Eko Putro Widyoko, yang diterbitkan oleh penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta di tahun 2011. Contoh penulisan catatan kaki dan daftar pustaka nya yaitu


Catatan kaki


1 Eko Putro Widyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 76.


Daftar Pustaka


Widyoko, Eko Putro. 2011. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Perbedaannya terlihat terang sehabis melihat teladan di atas, bukan? Agar lebih mengerti wacana penulisan catatan kaki, beberapa teladan di bawah ini sanggup dipelajari.


Contoh Catatan Kaki


sering


Penulisan catatan kaki yang berupa sumber rujukan mempunyai banyak jenis alasannya yaitu sumber penulisan tidak hanya dari buku. Berikut contoh-contoh penulisan catatan kaki dari aneka macam sumber rujukan.


1. Contoh Catatan Kaki dari Buku


Contoh catatan kaki dengan satu pengarang:


2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm. 89.

Contoh catatan kaki dengan dua pengarang:


3 Hendro Darmojo dan Jenny R. E. Kaligis, Pendidikan IPA II, (Jakarta: Dirjen Dikti, 1992), hlm. 137.

Contoh catatan kaki dengan tiga pengarang:


5 Halliday, Resnick, Walker, Fisika Dasar, (Jakarta: Erlangga, 2010), hlm.69.

Contoh catatan kaki dengan empat atau lebih  pengarang:


1 Arif Sadiman, dkk. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 111.

2. Contoh Catatan Kaki dari Jurnal , Majalah Ilmiah, dan Artikel Terbitan Berkala Lainnya


Cara menulis footnote dari jurnal hampir sama dengan penulisan footnote dari buku, berikut contohnya



1 Lawshe, C. H., “A Quantitive Approach to Content Validity“, dalam Journal Personnel Phsycology, 1975, hlm. 563.


2 Bagus A. Daniel, “Eksplorasi Aspek Analisis Kredit Syariah”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 19, Juni 1987 (Jakarta: ANRI, 1987), hlm. 10.


3 Pee, Barbel, et al, Appraising and Assesing Reflection in Student’s Writing on a Structured Worksheet dalam Journal of Medical Education, 2002, hlm. 575-585.



3. Contoh Catatan Kaki ibid , loc. cit. ,op. cit.


Pengertian ibid., loc. cit. dan op. cit sudah dijelaskan di ulasan atas. Berikut teladan penerapannya pada catatan kaki.



¹ Saifudin Azwar, Psikologi Pendidikan,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2015), hlm. 71.² ibid.


³ ibid. hlm. 93


4 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 27.


5 Saifudin, loc. cit.


6 Saifudin, op. cit. hlm. 101



4. Contoh Catatan Kaki dari Internet


Banyak juga sumber terpercaya yang didapat dari internet, berikut penulisan catatan kakinya.


1 Sharifah Noor Ashikin, “Keberkesanan Program PEKA dalam Penguasaan Kemahiran Proses Sains Bersepadu”, diakses dari http://myais.fsktm.um.edu.my/5398/1/5.pdf, pada tanggal 31 Januari 2018 pukul 18.27.

5. Contoh Catatan Kaki dari Terbitan Pemerintah


1 Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2018 wacana Gaji PNS, pasal 4.

6. Contoh Catatan Kaki dari Terbitan Organisasi


1 Practical Work Assesment (PEKA) for PMR, KPM, 2008, hlm 43.

7. Contoh Catatan Kaki dari Putusan Pengadilan


2 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, “Putusan Nomor 17/PN.Jkt.Pst/Des/2019”, hal. 19.

8. Contoh Catatan Kaki dari Undang-Undang



1 Indonesia (1), Undang-undang wacana Pemilu, UU No. 7 Tahun 2017, LN No. 39 Tahun 2017, TLN No. 5954, ps. 7.<2 Indonesia (2), Undang-undang wacana Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No. 31 Tahun 1999, LN No. 12 Tahun 1999, TLN No. 2453, ps. 6.



9. Contoh Catatan Kaki dari Wawancara Lisan


2 Wawancara dengan Ahmad Budiyanto, tanggal 27 November 2019 di Auditorium UAD.

10. Contoh Catatan Kaki yang Sumbernya Artikel dalam Buku


1 Setya Noor, “Cara Mendidik Anak Remaja Awal“, dalam Rita Eka (ed.), Perkembangan Peserta Didik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 159.

11. Contoh Catatan Kaki dari Surat Kabar Online


1 Ahmad Haryanto, “Museum Maritim Tanjung Priok”, Kompas, diakses dari https://bebas.kompas.id/baca/utama/2019/12/14/museum-maritim-tanjung-priok/, pada tanggal 12 Desember 2019 pukul 06.19.

12. Contoh Catatan Kaki yang Sumbernya dari Karya yang Tidak Diterbitkan


1 Andi Prastowo dkk., “Kapita Selekta Pendidikan Kewarganegaraan”, Kearsipan Fakultas Ilmu Sosial, UNY, 2002, hlm. 54.

13. Contoh Makalah dengan Catatan Kaki pdf


Berikut terdapat teladan makalah catatan kaki dalam format pdf yang sanggup didownload: catatan kaki turabian style


Dari beberapa teladan di atas sanggup diketahui bahwa penulisan catatan kaki berbeda-beda, tergantung jenis catatan kaki dan sumber kutipan yang diambil. Catatan kaki yang sama juga memakai akronim untuk meringkas goresan pena dan memudahkan pembaca.


Demikian ulasan wacana teladan catatan kaki, jenis catatan kaki, dan cara penulisan yang benar. Semoga sanggup bermanfaat.




Baca juga:



FAST DOWNLOADads
| Server1 | Server2 | Server3 |
Download
Next Post Previous Post