Literasi adalah

FAST DOWNLOADads
Download

Literasi tentu sebuah istilah yang tidak absurd lagi di Indonesia. Gerakan dan acara yang berkaitan dengan literasi sampaumur ini sudah banyak. Bahkan, bisa dikatakan pula bahwa literasi yakni sesuatu yang sanggup mengukur tingkat intelijensi seseorang.


Literasi


Literasi secara umum sanggup diartikan sebagai kemampuan individu dalam berbahasa. Ya, acara berbahasa, baik membaca atau pun menulis, memang tidak bisa dipisahkan sepenuhnya dari literasi. Karena, literasi juga sanggup diartikan sebagai keterampilan seseorang dalam membaca, berbicara, menulis, dan memecahkan masalah.


Berikut beberapa ulasan lengkap mengenai literasi.


Pengertian Literasi Secara Umum


Menurut ilmu etimologis kata, literasi yakni sebuah kata yang berasal dari bahasa Latin, yakni literatus. Kata ini sendiri mempunyai arti sebagai orang yang belajar. Yang dimaksud dengan orang yang berguru ini biasanya dikaitkan dengan proses berguru membaca dan menulis.


Literasi


Literasi juga sanggup diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memahami sekaligus mengolah informasi yang diterimanya. Biasanya, informasi yang diterima ini didapat melalui acara membaca dan menulis.


Pengertian Literasi Menurut Ahli


Para hebat mempunyai beberapa pendapat yang berbeda mengenai pengertian dari literasi itu sendiri. Beberapa pendapat para hebat mengenai pengertian literasi itu sendiri adalah:


Literasi


National Institute for Literacy


Lembaga ini mengartikan literasi secara kontekstual. Mereka menyebutkan bahwa hal yang sanggup disebut dengan literasi yakni sebuah kemampuan yang dimiliki individu dalam acara membaca, menulis, berhitung, berbicara, serta kemampuan untuk memecahkan kasus yang terjadi dalam lingkungannya pada tingkat tertentu.


Jadi, secara tidak eksklusif forum ini menyatakan bahwa literasi bersifat ‘tergantung’. Yakni tergantung kepada kemampuan yang dibutuhkan di dalam sebuah lingkungan.


Education Development Center (EDC)


Jika pada umumnya orang memberi pengertian bahwa literasi yakni kemampuan baca dan tulis, maka EDC memberi pengertian yang berbeda mengenai literasi. EDC menyatakan bahwa literasi yakni keterampilan seseorang dalam menggunakan potensi dan skill yang mereka punyai dalam kehidupannya.


UNESCO


Lembaga dunia ini menetapkan standar yang cukup tinggi dalam memahami sebuah literasi. UNESCO mengartikan literasi dalam cakupan institusi, kontekstual, nilai budaya, pengalaman, serta penelitian akademik.


UNESCO juga mengartikan bahwa literasi yakni sekumpulan kemampuan kognitif yang konkret (ada) dalam diri seseorang. Hal ini tidak terbatas pada dimana dan dari siapa ilmu tersebut diperoleh.


Elizabeth Sulzby


Pada tahun 1986, Elizabeth Sulzby menyatakan bahwa literasi yakni kemampuan seseorang dalam berbahasa dan berkomunikasi. Kemampuan ini meliputi acara membaca, menulis, berbicara, dan memahami ketiga acara tersebut.


Merriam Webster


Merriam Webster dalam kamus daringnya menyatakan bahwa literasi yakni kemampuan seseorang dalam memahami aksara. Aksara yang dimaksud ini termasuk di dalamnya yakni kemampuan baca-tulis, serta kemampuan dalam memahami pandangan gres secara visual.


Harvey J. Graff


Pada tahun 2006 Harvey J. Graff memperlihatkan pandangannya mengenai literasi. Graff memahami literasi dengan cukup sederhana. Bagi Graff, literasi hanya sebatas kemampuan yang tumbuh dan ada dalam individu, dimana kemampuan yang dimaksud hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis individu tersebut.


Jack Goody


Tidak jauh berbeda dengan Harvey J. Graff, Jack Goody juga mengartikan bahwa literasi ialah kemampuan atau keterampilan individu dalam melaksanakan acara baca dan tulis.


Alberta


Alberta mempunyai pendapat yang berbeda lagi, meskipun masih dalam cakupan membaca dan menulis. Tetapi, Alberta menambahkan bahwa acara membaca dan menulis dalam literasi haruslah diimbangi dengan penambahan pengetahuan dan keterampilan individu tersebut.


Selain itu, literasi juga harus diimbangi dengan kemampuan individu dalam berpikir kritis, bisa memecahkan masalah, dan bisa berkomunikasi dengna baik dan efektif. Literasi juga harus bisa membuatkan potensi yang ada dalam masyarakat.


7 Dimensi Pengertian Literasi


Literasi


Selain beberapa pengertian dari para ahli, literasi sejatinya mempunyai 7 dimensi berbeda dalam mengartikan literasi itu sendiri. beberapa dimensi dalam pengertian literasi yakni sebagai berikut:


Dimensi Geografis


Literasi dalam dimensi geografis sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan sekaligus jaringan sosial yang ada di dalam sebuah wilayah secara geografis. Dimensi geografis yang dimaksud dalam literasi meliputi beberapa pembatasan wilayah tanpa terkecuali. Lokal dan Regional. Bahkan hingga Nasional dan Internasional juga masuk ke dalam jangkauan literasi.


Dimensi Bidang


Dalam dimensi bidang, literasi sanggup diartikan sebagai literasi yang berkaitan dengan aneka macam bidang tertentu. Biasanya hal ini meliputi bidang pendidikan, militer, administrasi, komunikasi, digital, hiburan, dan lain sebagainya.


Dimensi Keterampilan


Literasi dalam dimensi keterampilan ini bergantung pada kemampuan individu dalam memahami literasi itu sendiri. Biasanya, keterampilan literasi yang dimaksud meliputi 3 hal, yakni membaca, menulis dan berhitung. Tetapi, belakangan ini kemampuan berbicara juga menjadi salah satu keterampilan literasi yang dibutuhkan oleh individu.


Dimensi Bahasa


Dimensi literasi yang satu ini sangat mengandalkan kemampuan seseorang dalam berbahasa dan membuatkan literasi itu sendiri. sistem plurar dan singular, regional dan internasional telah diganti menjadi monolingual, bilingual, dan multilingual.


Jika individu hanya bisa menuliskan atau membaca dalam satu bahsa, maka ia dianggap telah berliterasi dengan monolingual. Sebaliknya, bila bisa dua bahasa disebut bilingual. Dan apabila telah bisa berbahasa lebih dari 3 bahasa, maka disebut pula dengan multilingual.


Dimensi Fungsi


Dalam dimensi fungsi, literasi dipandang dari sisi keuntungannya bagi masyarakat. Dalam hal ini, biasanya literasi dilibatkan dalam beberapa cara. Yakni dengan memecahkan persoalan, meraih tujuan, menemukan pekerjaan yang tepat, menambah pengetahuan dan mendorong potensi diri semoga lebih keluar.


Dimensi Jumlah


Jumlah dalam literasi bersifat relatif. Dalam hal ini, kemampuan berkomunikasi mungkin menjadi pola yang tepat. Biasanya, dimensi jumlah dalam literasi tergantung kepada persentase kualitas pendidikan dari tempat yang ingin dipantau literasinya.


Dimensi Media


Literasi kini telah masuk ke dalam aneka macam media yang ada di dunia. Dari mulai literasi dalam media cetak hingga ke literasi di media digital (disebut pula dengan literasi digital).


Manfaat Literasi


Literasi


Literasi mempunyai manfaat dan tujuan yang begitu banyak di dalam lingkungan masyarakat. Biasanya literasi mempunyai ikatan besar lengan berkuasa dengan tingkat wawasan yang dimiliki oleh penduduk suatu wilayah. Jadi, berikut manfaat literasi bagi masyarakat:



  • Mampu meningkatkan kemampuan dalam merangkai kata dikala menulis

  • Mampu meningkatkan daya konsentrasi dan fokus seseorang

  • Membantu meningkatkan pembendaharaan kosa kata

  • Memaksimalkan kerja otak

  • Membantu seseorang dalam menambah pengetahuan dan wawasan

  • Kemampuan komunikasi dan interpersonalnya menjadi baik

  • Kemampuan dalam memahami informasi ataupun pengetahuan gres bisa meningkat secara tajam

  • Daya pikir, analisa, dan cara memandang sebuah kasus sanggup meningkat juga

  • Membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain


Jenis Literasi


Literasi


Literasi mempunyai jenis yang berbeda. Pada dasarnya, literasi mengacu kepada pengertian yang jamak, meskipun masih berpegang teguh pada kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Oleh lantaran itu, terdapat pula jenis literasi yang berbeda ibarat di bawah ini:


Literasi Dasar


Yang dimaksud dengan literasi dasar yakni kemampuan dasar seseorang dalam berliterasi. Hal yang dimaksud di sini tentu saja membaca, menulis, menghitung, dan kemampuan mendengarkan. Tujuannya jelas, semoga keempat elemen dari literasi tersebut sanggup dikuasai dengan lebih optimal.


Literasi Perpustakaan


Literasi ini yakni kemampuan individu dalam membaca katalog dan indeks dalam daftar sebuah buku. Jadi, dikala seseorang telah bisa membedakan mana buku fiksi dan non-fiksi, bisa dikatakan bahwa literasi perpustakaannya cukup baik.


Literasi Media


Memahami dan mengetahui aneka macam jenis media, dari mulai media cetak hingga ke media elektronik, serta paham bagaimana cara menggunakan media tersebut bisa dikatakan sebagai literasi media.


Literasi Teknologi


Sama ibarat literasi media, literasi teknologi juga berupa kemampuan individu dalam memahami sebuah teknologi baik hardware maupun software. Selain itu, yang termasuk ke dalam literasi teknologi yakni memahami watak dikala menggunakan teknologi tersebut.


Literasi Visual


Kemampuan untuk menerjemahkan sebuah informasi berbentuk visual dan bagaimana seorang individu bisa memahami visual itu sendiri yakni yang disebut dengan literasu visual. Jadi, dikala seseorang bisa ‘membaca’ sebuah gambar, maka individu tersebut sanggup dibilang mempunyai literasi visual yang baik.


Prinsip Literasi


Literasi


Dalam pengembangan kemampuan literasi di dalam sebuah lembaga, maka ada beberapa prinsip literasi yang bisa dikembangkan. Beberapa di antaranya adalah:



  • Literasi yang berimbang, menyesuaikan kebutuhan dari individu yang mempelajari literasi itu sendiri.

  • Memiliki waktu untuk melaksanakan diskusi secara verbal dan terbuka terhadap perbedaan pendapat. Hal ini juga dimaksudkan semoga lebih menguasai literasi berbicara.

  • Selama ini literasi hanya berlangsung pada kurikulum Bahasa Indonesia saja. Seharusnya, literasi sanggup berlangsung untuk semua kurikulum.

  • Memiliki keberagaman semoga lebih banyak pendapat. Semakin banyak pendapat yang muncul, maka proses berpikir kritis lebih baik dan literasi juga akan lebih maju lagi.


Ruang Lingkup Literasi


Literasi


Literasi mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. Seluruh aspek kehidupan insan mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. Literasi memang pada awalnya ihwal acara dan kemampuan membaca dan menulis. Tetapi, seiring perkembangan zaman, ada banyak sekali ruang lingkup yang bisa dijangkau oleh kemampuan berliterasi.


Dari mulai kemampuan berinteraksi antar individu juga mengharuskan seseorang menguasai literasi dengan lebih baik. Selain itu, literasi juga menghipnotis banyak aspek yang ada di seluruh dunia. Bisa dikatakan, hampir seluruh acara insan membutuhkan literasi dalam praktiknya.


Tujuan Literasi


Literasi


Literasi mempunyai tujuan tersendiri dalam pembelajarannya. Beberapa tujuan literasi yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari yakni sebagai berikut:


Meningkatkan Pengetahuan


Tujuan literasi yang pertama yakni meningkatkan pengetahuan masyarakat. Karena acara membaca dan menulis ini sangat bersahabat kaitannya dengan pengetahuan yang beredar di masyarakat. Oleh lantaran itu, tidak heran bila sebuah negara dengan literasi yang baik, maka pengetahuan yang dimiliki masyarakatnya


Meningkatkan Kemampuan Memahami


Tujuan literasi yang selanjutnya yakni meningkatkan kemampuan individu dalam memahami sebuah informasi yang gres diterima. Selain itu, individu juga dibutuhkan semoga bisa menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang diterimanya.


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis


Literasi juga bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan individu dalam berpikir kritis. Ini lantaran kebiasaan membaca dan menulis seorang individu secara tidak eksklusif sanggup meningkatkan kemampuan seseorang dalam berpikir kritis.


Membantu Meningkatkan Kualitas Waktu


Ketika berguru literasi, maka waktu yang terpakai tidak ada yang sia-sia. Ini hanya berarti satu hal: waktu yang dilalui akan menjadi semakin berkualitas.


Meningkatkan Kualitas Diri dan Meningkatkan Budaya Baca di Indonesia


Literasi juga mempunyai manfaat dalam meningkatkan kualitas diri. Terutama kepribadian yang akan terus bermetamorfosis lebih baik dengan pemikiran dan pilihan bacaan literasi yang tepat. Selain itu, gerakan literasi juga akan meningkatkan budaya baca di Indonesia.


Ini akan berarti besar, alasannya yakni minat baca di Indonesia bisa dibilang sangat rendah. Oleh lantaran itu, dengan maraknya gerakan literasi nasional, dibutuhkan budaya membaca yang ada di Indonesia akan semakin meningkat dan bisa bersaing dengan negara-negara lain.


Contoh Literasi


Literasi


Contoh literasi bergotong-royong ada banyak. Ini tergantung dari ruang lingkup literasi yang ada di dunia itu sendiri. Berikut beberapa pola literasi yang baik dan benar:


Contoh Literasi Sekolah


Salah satu pilar literasi yang mesti didirikan lagi yakni literasi sekolah. Sebagai forum pendidikan, maka sudah seharusnya sekolah menjadi ujung tombak dalam penegakan literasi yang akan bermetamorfosis meningkatnya kualitas seorang individu.


Adapun untuk literasi sekolah yang bisa dilakukan yakni menciptakan jadwal literasi yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun jadwal literasi yang ada di sekolah harus memenuhi unsur sebagai berikut:



  • Bersifat berimbang

  • Ada dalam setiap kurikulum

  • Memiliki prinsip berdiskusi atau taktik verbal yang lain.


Untuk pola literasi sekolah sendiri sanggup menggandakan ataupun mengamati beberapa hal di bawah ini:



  • Membuat jadwal kunjungan perpustakaan secara rutin

  • Mewajibkan membaca buku minimal satu buku per minggunya

  • Mengaktifkan fungsi mading sekolah

  • Membuat bundar baca selain di perpustakaan, bisa pula untuk menciptakan sebuah kelompok baca antar siswa yang dipandu oleh guru.


Contoh Literasi Digital


Sudah umum diketahui bahwa ini yakni zamannya digital. Literasi digital juga harus diperhatikan untuk membuatkan literasi itu sendiri. Adapun cara membuatkan literasi digital yakni sebagai berikut:



  • Membuat video literasi. Ini yakni cara yang paling terkenal sekaligus yang paling diminati oleh kaum millenial. Yakni dengan cara menciptakan video literasi untuk nantinya disebarkan di sosial media.

  • Membuat sebuah gambar quotes atau bisa juga berbentuk grafik


Literasi sejatinya sangat penting untuk berkembangnya ilmu pengetahuan. Tetapi sayang sekali, perjaka lebih peduli pada gadget dan tidak memaksimalkan kesempatan berliterasi. Padahal, kemampuan berliterasi akan sangat berkhasiat dalam setiap aspek yang akan dilakukan dalam kehidupan. Baik aspek baca tulis maupun aspek berbicara.


Itulah beberapa hal mengenai pengertian literasi dan aneka macam fungsi dan manfaat yang ada. Literasi yakni salah satu pilar kemajuan sebuah bangsa. Maka berliterasilah, semoga Indonesia maju dan sejahtera.




Baca Juga :



FAST DOWNLOADads
| Server1 | Server2 | Server3 |
Download
Next Post Previous Post